Bagian 34

13.3K 2.5K 2.9K
                                    

Vote sebelum baca 🥰😍💘






HAPPY READING ALL❤️

(Maaf jika ada typo)

_____________


_____________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Pulang dari rumah sakit, Nalla di tuntun perlahan turun dari mobil oleh Misha, sementara Hazen, ia berjalan di belakang Nalla dan Misha.

Kini, Mereka bertiga pulang bersama supir pribadi. Sementara Ardi memilih ke kantor karena ada panggilan mendesak dari salah satu kerabat kerjanya.

Dan Alan, Laki-laki itu sedang pergi bersama beberapa bodyguard dan dua orang polisi untuk memeriksa tempat kejadian kecelakaan tadi.

Sejak tadi Nalla terus menangis di pelukan Bundanya.

Misha begitu memahami bagaimana perasaan Nalla. Melihat sang anak terluka, apalagi kini sedang tidak bersama dirinya, itu pasti sangat membuat gelisah.

Sesampainya di dekat sofa ruang tengah. Misha membawa Nalla untuk duduk di sampingnya.

Hazen, seperti orang yang tak di kenali di rumah ini, kini berjalan dengan lambat menuju lantai atas.

Namun, saat mata Nalla meliriknya, Nalla terdiam sejenak. Lalu ia pun menghapus air matanya dengan kasar dan berdiri, "TUNGGU!" teriak Nalla dengan suara lantang.

Mendengar teriakan itu, langkah kaki Hazen terhenti. Perlahan ia berbalik dan menatap kepada Nalla yang kini tampak melotot tajam ke arahnya.

Nalla berjalan mendekati Hazen.

Sementara Misha, wanita itu ingin sekali menghentikan aksi Nalla, namun Misha berpikir lagi bahwa Nalla pantas melakukan apapun karena itu adalah haknya.

"Kamu bahkan gak merasa bersalah sekalipun? Hah? Di mana letak hati kamu? Anak aku..." tunjuk Nalla ke arah pintu dengan tatapan kebencian yang masih tertuju pada Hazen, "dia di bawa paksa sama Mama aku sampai akhirnya kecelakaan, dan saat dia terluka aku cuma bisa lihat dia dari kejauhan tanpa bisa menyentuh dia!" jelas Nalla dengan isak tangis yang kembali terdengar.

"Kamu pikir aku gak punya hati nurani? Asal kamu tau Nal, aku ikut merasakan sakit saat melihat kondisi Arsyad seperti itu, kenapa kamu____"

"Ikut merasakan sakit?" nalla menjeda kalimatnya, ia menatap Hazen dengan tak percaya. "Sewaktu kamu meminta satu hal yang begitu besar akibatnya kepada suami aku, apa kamu belum punya hati nurani? Memaksa dia untuk menikahi kamu, dimana hati nurani kamu?" tanya Nalla dengan linangan air mata yang tampak begitu terasa sesak, bathinnya benar-benar terpukul saat mengingat hari itu.

NALLAN 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang