Bagian 20

18K 3.2K 5.5K
                                    


Vote dulu, baru baca.

Jangan lupa putar lagu.

°
°
°

❤️Happy Reading❤️











____________







Bryan menahan kaget sekaligus bingung melihat Alan yang baru saja datang bersama seorang perempuan. Apalagi, perempuan itu memegang lengan Alan.

Dengan cepat, Bryan menatap lagi ke arah putrinya. Nalla, ia tampak enggan melihat kehadiran dua orang itu dan kini menatap ke arah lain

"Ada apa semua ini?" tanya Bryan sambil menyorot tajam pada Alan yang kini langsung melepaskan tangan Hazen dari lengannya.

Alan menelan ludahnya kasar, ternyata mertuanya ada di sini.

"Nalla, ayo cerita ke Papa, ada apa semua ini? Ada apa, nak?" tanya Bryan lagi dengan lembut sambil memegang kedua bahu Nalla.

Tiba-tiba Nalla langsung menahan tangisannya.

"ADA APA INI, ALAN!" teriak Bryan menggema, menatap Alan penuh sorot menajam.

"Pa, aku____"

"APA KAMU SELINGKUH?"

Pertanyaan Bryan sukses membuat Alan terdiam beberapa saat. Lalu detik berikutnya, Alan memberanikan diri mendekati mertuanya dan menggeleng beberapa kali.

"Pa, itu gak benar. Aku bisa jelasin semuanya..."

PLAK!

Baik Nalla maupun Hazen kini menatap kaget ke arah Alan yang saat ini baru saja di tampar kuat oleh Bryan.

Bryan yang begitu sangat emosi langsung menarik kuat kerah Alan, lalu tanpa basa-basi, pria itu langsung menonjok kuat perut Alan hingga tersungkur.

Sekali lagi, Bryan menarik kerah Alan dan menatapnya tajam. "Saya udah bilang ke kamu, tolong jaga anak saya, tolong cintai dia, tolong gantikan posisi saya..." lirih Bryan yang kini sudah menggertakan rahangnya, lalu memejamkan matanya sejenak, dan kembali menatap Alan, "tapi, apa yang udah kamu lakukan, Alan?"

"Saya yang akan jelasin semuanya, tapi tolong lepasin suami saya..." teriak Hazen.

Bryan membeku.

Perlahan, tangannya melemah saat memegang kerah Alan dan akhirnya pegangan itu terlepas.

Mata Bryan perlahan menatap ke arah Hazen dengan tak percaya. "A-apa kata kamu?"

Nalla yang melihat Papanya yang tampak begitu syok kini langsung memegang kedua lengannya.

"Pa, Papa kenapa?" tanya Nalla khawatir.

"Nalla, yang perempuan ini katakan, itu semuanya tidak benar, kan?" tanya Bryan sambil terus menatap Nalla.

Nalla terdiam dan menunduk.

Melihat itu, Bryan tahu jawabannya.

"Papa, Papa kenapa..." Nalla panik dan melotot saat melihat sang Papa kini memegang dada kirinya.

NALLAN 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang