CHAPTER 11

457 70 3
                                    

[closer]

"Ku mohon, izinkan aku ya?" bisik Jaehyuk.

"Sekali ini saja kau memenuhi keinginanku. Aku hanya ingin menjagamu. Aku tidak mengharapkan perasaan yang sama darimu, Asahi. Namun, aku akan berusaha untuk membuat dirimu menyukai diriku juga," suara berat Jaehyuk seakan telah masuk ke dalam otak Asahi.

Bagaimanapun jarak mereka sangatlah dekat. Jaehyuk justru menyenderkan kepalanya si bahu Asahi. Jaehyuk menghela nafas. Asahi membuka matanya.

"J-Jae?" panggil Asahi. Ia hendak melepaskan posisi Jaehyuk yang seperti ini.

"Begini dulu. Sebentar saja," Jaehyuk melingkarkan tangannya pada perut kecil Asahi. "Aku lelah juga," ucap Jaehyuk. Ia memejamkan matanya. Jaehyuk benar-benar lelah.

"Asahi," ucap Jaehyuk lemah.

"Eoh? Iya, Jae?"

"Boleh tolong peluk aku juga?" pinta Jaehyuk.

Asahi sedikit berpikir. Terdiam cukup lama. Ia tak pernah berpelukan dengan siapapun sebelumnya, kecuali dengan Haruto. Rasanya pun berbeda. Ia tak bisa mengendalikan rasa gugupnya saat Jaehyuk tiba-tiba memeluknya.

"Tidak boleh, ya? Ya sudah tidak apa," pasrah Jaehyuk.

Asahi merasa tidak enak hati kepada Jaehyuk. Ia mungkin telah melukai hatinya. Ah, tidak, bagaimana ini? Asahi sangat bingung. Akhirnya, perlahan ia menjulurkan kedua tangan kecilnya untuk memeluk Jaehyuk. Tentu saja, tangannya yang kecil tidak bisa meraih seluruh tubuh Jaehyuk. Ia menepuk-nepuk pelan punggung Jaehyuk.

/GREB!

Jaehyuk mengubah posisinya. Ia duduk di sofa dengan Asahi yang berada di pangkuannya. Asahi sama sekali tidak melepaskan pelukannya karena terlalu terkejut.

"Begini lebih baik," ucap Jaehyuk. "Terima kasih, Asahi," sambungnya.

Jantung Asahi berdegup lebih kencang daripada biasanya. Nafasnya sedikit tertahan. Bagaimana bisa ia memeluk Jaehyuk dengan posisi seperti ini? Bagaimana jika ada yang melihat mereka? Tapi tidak mungkin karena mereka berada di dalam rumah. Asahi hanya pasrah dan menyenderkan kepalanya di bahu Jaehyuk dengan lemas.

Jaehyuk yang menyadarinya refleks mengelus puncak kepala Asahi dengan lembut. Mereka berdua saling menenangkan.

"Terima kasih kembali, Jaehyuk-ah," jawab asahi lemah.

Jaehyuk semakin mempererat pelukannya. Seakan ia tak mau kehilangan Asahi. Ia merasakan nafas Asahi mulai teratur. Apakah Asahi tertidur? Jaehyuk sedikit menoleh untuk melihat wajah Asahi. Benar adanya. Asahi tertidur dengan posisi yang nyaman menurutnya. Jaehyuk tersenyum tipis.

"Kau benar-benar lelah ya, Cantik?" gumam Jaehyuk.

"Aku akan melindungimu dari siapapun yang mengganggumu. Kau akan berhenti dari pekerjaanmu. Kau adalah milikku sekarang. Persetan aku memutuskan hal ini sepihak. Aku tak bisa berbohong bahwa aku mencintaimu," monolog Jaehyuk.

Perlahan Jaehyuk berdiri dan membawa Asahi ke kamarnya. Ia menidurkan Asahi di tempat tidur. Jaehyuk melepas dasinya dan ikut berbaring setelah menyiapkan selimut. Tak lupa sebelumnya ia mengunci pintu kamar tidur Asahi. Jaehyuk memiringkan posisi tubuhnya dan menatap lamat Asahi. Cantik. Hanya itu kata yang terlintas di pikiran Jaehyuk. Ia merapikan anak rambut yang menghalangi wajah Asahi. Jaehyuk mengecup dahi Asahi sekilas. Ia tidur dengan tangan kanannya memeluk tubuh mungil Asahi.

****

Haruto berjalan santai menuju rumahnya. Sebenarnya ia sangat lelah, namun karena Junkyu bersamanya ia tak merasakan rasa lelah yang teramat lelah. Dahinya mengernyit ketika mengetahui motor Jaehyuk masih terparkir di depan rumahnya.

JAEHYUK'S | Jaesahi ft. Harukyu [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang