CHAPTER 28

302 38 9
                                    

[the truth]

"Apa? Tidak mungkin," gumam Junkyu.

"Apa? Kenapa? Ada apa?"

"Ah tidak. Itu mungkin hanya pikiranku saja."

Yedam dan Junkyu terdiam.

"Apakah kita harus menghubungi polisi?" tanya Junkyu.

"Jangan dulu. Kita harus meluruskan segalanya tanpa campur tangan mereka," jawab Yedam.

Junkyu hanya menurut. Ia tak lebih pandai dalam hal seperti ini. Dalam kesunyiannya, Junkyu diam-diam mengkhawatirkan Haruto, Jaehyuk, dan Jihoon. Pikirannya terus tidak tenang. Berbeda dengan Yedam yang tetap fokus mengawasi sekitar.

****

Doyoung memeriksa dan mendekati sumber suara. Berasal dari lantai dua. Tujuan pertamanya adalah kamar Asahi. Ia membuka kunci pintu kamar dan menemukan Asahi yang tengah mendobrak jendela kamar.

"Asahi!"

Asahi yang panik lalu mengambil kursi kecil dan melemparkannya ke arah Doyoung dan tepat mengenai tubuh Doyoung. Ia terhuyung dan tertimpa kursi tersebut.

"Argh! A-sahi," Doyoung meringis kesakitan.

Tak menyia-nyiakan kesempatan, Asahi keluar dari kamar tersebut dan mengunci pintu kamar dari luar. Ia turun ke lantai satu.

"Kak?" Junghwan bingung. Apa yang baru saja terjadi?

Asahi membelalakkan matanya. Dalam pikirannya bergelut bahwa Junghwan adalah komplotan Doyoung. Mereka hanya saling menatap satu sama lain. Ini semakin membingungkan. Junghwan tidak tahu harus berbuat apa, sedangkan Asahi takut akan Junghwan. Rencana melarikan diri bisa jadi gagal.

"Asahi!" samar-samar terdengar teriakan Doyoung dari lantai dua.

Asahi menoleh ke atas dan mendapati Doyoung yang terpincang-pincang mendekat. Asahi lari ke pintu utama dan menendangnya. Tenaganya cukup kuat karena ia panik akan rasa terdesak. Pintu utama berhasil terdobrak.

/BRAK!

Jaehyuk, Jihoon, dan Haruto terkejut dengan suara dobrakan pintu. Jaehyuk mengarahkan untuk bersembunyi di balik semak-semak. Sedetik kemudian Jaehuk memicingkan matanya. Asahi.

"ASAHI!" Jaehyuk keluar dari semak persembunyiaannya, meninggalkan Jihoon dan Haruto yang saling melempar pandangan bingung.

"Kau tunggu di sini," ucap Jihoon, ia berlari mengikuti Jaehyuk. Haruto mengangguk sebagai jawaban.

Asahi mendengar teriakan Jaehyuk dan mempercepat larinya. Ia berhambur ke pelukan Jaehyuk dan memeluknya erat. Lebih merasa ketakutan. Jaehyuk membalas pelukan Asahi.

"Asahi kau tak apa? Biar kulihat wajahmu. Apa ada yang sakit? Ya ampun hidungmu berdarah lagi," Jaehyuk membiarkan baju yang ia kenakan untuk membersihkan darah mimisan Asahi. Jaehyuk menangkup kedua pipi Asahi.

"Maafkan aku, maaf. Maaf aku tidak bisa menjagamu," sesal Jaehyuk.

Asahi mengangguk lemah. Bibirnya sangat pucat.

/DOR!

Suara pistol ditembakkan dan memekak telinga orang yang mendengarnya. Junkyu dan Yedam saling menatap dan akhirnya memutuskan untuk keluar dari mobil. Menyusul tiga lainnya. Junghwan yang masih di dalam pun ikut keluar rumah untuk melihat apa yang terjadi. Doyoung menembakkan peluru tepat di kaki kiri Asahi. Ia terjatuh.

Junkyu membelalakkan matanya tidak percaya. Orang itu benar-benar Kim Doyoung. Yedam dan Jihoon tak kalah terkejut ketika melihat Junghwan keluar dari rumah.

JAEHYUK'S | Jaesahi ft. Harukyu [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang