[failed]
Jaehyuk mengerjapkan matanya berkali-kali. Sinar yang menembus gorden transparan yang dibalut dengan warna beige membuat Jaehyuk sedikit pusing. Pasalnya ia tak pernah membuka gordennya sepagi ini. Ia meraba sebelah tempat ia merebahkan tubuh. Kosong. Dimana Asahi? ia turun dari tempat tidur dan mencari Asahi.
"Sunshine?" Panggil Jaehyuk. Tak ada jawaban. Ia menuju dapur. Terlihat sosok tubuh kecil Asahi yang mengenakan apron abu-abu sedang memasak, membelakangi Jaehyuk.
"Eoh? Tidurmu nyenyak, Jae?" tanya Asahi yang menolehkan kepala.
"Eung," singkat Jaehyuk. Ia duduk di kursi makan dan memilih untuk menunggu Asahi.
Tak lama kemudian Asahi telah selesai memasak. Ia menyajikannya dengan rapi di meja makan. Jaehyuk tersenyum dan hatinya menghangat. Ia membayangkan betapa nyamannya hidup menua bersama Asahi. Bagaimana tidak, Asahi sangat disiplin dan rapi juga bersih. Hidupnya akan lebih tertata dan sehat.
"Apa yang membuatmu tersenyum, chow-chow?" tanya Asahi menoel dagu Jaehyuk.
"Kau sangat cantik," ucap Jaehyuk.
"Hentikan, Jae. Ayo kita sarapan. Lalu bergegaslah mandi," titah Asahi.
"Tidak mau."
Aktivitas Asahi terhenti, "Apa?"
"Aku belum mendapat morning kiss hari ini, huh," kesal Jaehyuk.
/CUP!
Asahi mencium bibir Jaehyuk sekilas dan membuat sang empunya tersipu.
"Itu yang kedua untuk hari ini," gumam Asahi namun masih terdengar jelas oleh Jaehyuk.
Jaehyuk terdiam sejenak, "KAU MENCIUMKU SAAT AKU TIDUR?" mata Jaehyuk membelalak karena hatinya terlalu senang.
"M-makanlah saja ya? Lihat, makananmu akan segera dingin," Asahi mengalihkan pembicaraan.
"Ey~ Kau benar-benar menciumku tadi pagi bukan? Ayo mengakulah," goda jaehyuk.
"Yoon Jaehyuk, habiskan makananmu."
"Baiklah, baik. Yang penting aku sudah mendapat double morning kiss hari ini," ucap Jaehyuk sembari terkekeh.
"Terserah," balas Asahi yang membuat Jaehyuk gemas.
****
"Nanti kau pulanglah lebih dulu, aku akan pulang sebentar ke rumah untuk memeriksa Haruto," Asahi turun dari motor Jaehyuk dan sedang berusaha melepas pengait helm-nya.
"Baiklah, hati-hati dan jangan terluka," jawab Jaehyuk sembari melepaskan pengait helm Asahi.
Asahi mengangguk dan mendahului Jaehyuk. Sesampainya di kelas ia disambut hangat oleh Yedam.
"Selamat pagi! Bagaimana kabarmu, Asahi?" sapa Yedam dengan gitar di tangannya.
Asahi terkekeh, "Ba–"
"Kabarnya baik. Sangat baik hingga ia tak ingin melihatmu," potong Jaehyuk yang kemudian merangkul Asahi.
"Jae," tegur Asahi.
Jaehyuk tak menghiraukan teguran Asahi dan menuntun Asahi berjalan menuju bangku mereka.
"Sore ini, kita akan mengerjakan tugas kelompok kan, Asahi?" Yedam menghampiri tempat duduk Asahi dan Jaehyuk.
Asahi mengangguk, "Iya. Kau datang bersama Jihoon?"
"Aku rasa begitu," jawab Yedam.
"Kami akan datang bersama," Jihoon muncul dari belakang Yedam.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAEHYUK'S | Jaesahi ft. Harukyu [END] ✓
Fanfiction"K-kau yang membunuh kedua orangtuaku?" "Sudah kubilang kan Asahi?" "Tidak, Asahi. Kau harus mendengarku dulu." Jaehyuk tak pernah bermaksud untuk membunuh orang tua Asahi. Jaehyuk juga hanya melakukan pembelaan diri. Ia menatap Doyoung penuh amarah...