[about 2 years]
"Yoon Jaehyuk, berapa kali harus aku ingatkan padamu untuk membalik baju sebelum memasukkannya ke dalam mesin cuci?" omel Asahi.
"Ah, iya iya, Cantik. Maafkan aku ya?" Jaehyuk mengusak rambut Asahi dan mengecupnya sekilas.
"Makanlah sarapanmu sebelum pergi ke kampus," Asahi meraih tas miliknya yang tergantung di kursi makan. Ia terlebih dahulu memakai sepatu.
"Kak, aku berangkat!" ucap Haruto.
"Tidak dengan kami saja?" tanya Asahi yang tengah mengikat tali sepatunya.
"Tidak, aku akan naik bus saja. Aku juga akan pulang terlambat karena hendak pergi ke Perpustakaan Kota, mencari referensi buku untuk ujian akhir nanti," jawab Haruto.
"Baiklah kalau begitu, hati-hati, Haru," Asahi melambaikan tangannya. Ah, Haruto teringat seseorang. Ia berlari menuju halte bus.
"Sayang, kau lihat dimana dokumen yang harus dikumpul hari ini?" tanya Jaehyuk sembari sibuk mengobrak-abrik tumpukan kertas.
"Maksudmu yang ini?" Asahi mengangkat hardfile yang dicari Jaehyuk.
"Woah, bagaimana bisa kau menemukannya? Kau sungguh berjiwa seorang ibu," Jaehyuk terkesima, "Dari anak-anak kita nanti."
/TUK!
Asahi memukul pelan kepala Jaehyuk.
"Bergegaslah, Jaehyuk! Dosen akan memarahi kita jika tidak," tutur Asahi.
"Kunci mobil?" Jaehyuk meraba setiap saku yang ada pada pakaiannya.
"Ini?" Asahi membuat wajah kesal, ia mengangkat kunci mobil Jaehyuk tepat di depan wajahnya.
"Hehehe, baiklah ayo. Kita akan segera terlambat, Asahi!" Jaehyuk mendahului Asahi.
Asahi berdecak kesal, "Bukankah kau yang lambat, Tuan Yoon?" Asahi menyusul Jaehyuk.
Yoon Jaehyuk dan Hamada Asahi. Menjadi sepasang kekasih yang menggemaskan dan manis setiap harinya. Jalan mereka sudah sampai pada perguruan tinggi dan menginjak penghujung tahun kedua. Detektor sempat menyatakan bahwa Asahi telah tiada, namun dokter dengan sigap langsung menindak Asahi sehingga Asahi bisa diselamatkan dan berlanjut menerima transfusi darah dari adik kesayangannya, Haruto.
"Aku rasa kita tidak perlu mengadopsi anak, Jaehyuk," ucap Asahi setelah kelas mereka selesai. Mereka berdua duduk di bangku taman.
"Mengapa begitu? Bukankah kau ingin?" Jaehyuk mengerutkan dahinya.
"Ya. Tetapi tanpa kita sadari, kita telah mendapatkannya. Kau lupa?"
Jaehyuk berpikir sejenak, "Jung-hwan? Apa yang kau maksud Junghwan?" Jaehyuk menegakkan duduknya.
"Benar. Dia sudah tinggal bersama kita. Dengan Haruto juga. Bagaimana menurutmu?" cetus Asahi.
"Kau ada benarnya. Perjalanan Junghwan masih jauh. Oh iya, ingatkan aku untuk membeli obat penurun panas. Sepertinya Junghwan memikirkannya lagi, entah Doyoung atau Seohwa."
"Itu sebabnya kau melarang dia berangkat sekolah hari ini?" Jaehyuk mengangguk.
"Baiklah, mau mampir ke kantor polisi?"
Mendengar ucapan Asahi, Jaehyuk menoleh.
"Mengapa harus? Kau merindukannya?" cibir Jaehyuk.
Asahi terkekeh, "Tidak, tidak. Aku hanya bercanda. Ayo bergegas, kelas selanjutnya akan dimulai," Asahi mengulurkan tangannya yang diterima dengan senang hati oleh Jaehyuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAEHYUK'S | Jaesahi ft. Harukyu [END] ✓
Fanfiction"K-kau yang membunuh kedua orangtuaku?" "Sudah kubilang kan Asahi?" "Tidak, Asahi. Kau harus mendengarku dulu." Jaehyuk tak pernah bermaksud untuk membunuh orang tua Asahi. Jaehyuk juga hanya melakukan pembelaan diri. Ia menatap Doyoung penuh amarah...