[bye?]
"Kau ada di sana saat kejadian, So Junghwan?" tanya Jaehyuk.
"Iya, kak. Aku ada di sana. Aku melihatnya juga," lirih Junghwan. Ia tak berani menatap Jaehyuk.
"Lalu mengapa tak menegurku?"
"Aku terlalu terkejut. Dan aku hanya memikirkan satu orang yaitu Kak Doyoung, kekasih mendiang Kak Seohwa," Junghwan mengakhiri kalimatnya dengan suara lemah. Jihoon mendekati Junghwan. Ia memeluknya dengan hangat, tahu bahwa Junghwan sangat membutuhkan sosok yang bisa ia jadikan panutan. Junghwan menangis di pelukan Jihoon. Yedam turut mengusap punggung Junghwan.
"Junghwan, apa kau masih menyimpan gelang kakakmu?" tanya Jaehyuk.
Junghwan mendongak. Mengusap sisa air mata yang membasahi pipinya. Ia mengingat kembali gelang yang ia lepas dari tangan kakaknya saat itu.
"Kak Doyoung yang merawatnya," ucap Junghwan. Tatapan Jaehyuk beralih ke arah Doyoung.
"Dimana gelangnya?"
"Itu hilang saat aku menculik Asahi tempo hari," mendengar ucapan Doyoung, Jaehyuk naik pitam. Ia hendak menghajar Doyoung namun dicegah oleh Haruto.
"Kau berani menghilangkan sesuatu yang penting bagi kami berempat?" yang dimaksud Jaehyuk adalah dirinya, Jihoon, Yedam, dan mendiang Seohwa. Ia menunjukkan gelang yang ia maksud tepat di depan wajah Doyoung.
"Kau lihat? Bahkan wajah Seohwa masih tergambar jelas saat setiap aku melihat gelang ini," ucap Jaehyuk berapi-api.
Junkyu memiringkan kepalanya. Gelang itu tidak asing.
"Eoh? Apa maksudmu tiga gelang ini?" Junkyu mengeluarkan tiga gelang. Masing-masing berinisial S, J, dan Y.
"Bagaimana gelang kami bisa ada padamu?" Yedam mengambil begitu saja gelang yang ada di genggaman Junkyu. Memberikan satu pada Jihoon, memakai miliknya, dan memberikan milik Seohwa pada Jaehyuk.
"Bagaimana gelang ini ada padamu, Junkyu?" tanya Jaehyuk.
"Aku mengambil salah satunya saat mengemasi barang Kak Asahi saat kejadian dan menemukan dua lainnya di apartemen kakak. Di tas mereka berdua," jawab Junkyu.
"Kau menggeledah tas kami?!" bentak Jihoon.
"Aku hanya memeriksanya. Lagipula tas kalian adalah benda asing untuk apartemen kakakku," sanggah Junkyu.
"Kau–"
"Hentikan, bodoh! Itu juga salah kalian berdua karena tidak merawatnya dengan baik," Jaehyuk memotong ucapan Jihoon.
"Maafkan kami. Itu kesalahan kami yang lalai," Yedam benar-benar merasa bersalah. Ia menepuk lengan Jihoon, menyuruhnya meminta maaf.
"Maafkan aku juga," ucap Jihoon. Dulu, saat mereka berempat masih berteman, meminta maaf jika melakukan kesalahan adalah hal yang biasa mereka lakukan.
"Lupakan saja. Lagipula gelang itu sudah kembali pada kalian," ucap Jaehyuk.
Jihoon beralih menatap Doyoung, "Jadi semua ini kau lakukan demi Junghwan? Uang itu juga?"
Doyoung mengangguk.
"Tetap saja yang kau lakukan itu salah. Kau mencari uang dengan cara yang salah. Memang niatmu sudah baik, menghidupi Junghwan dengan hasilmu sendiri. Tapi caramu salah, Kim Doyoung," ucap Yedam.
"Aargh!"
Darah yang keluar dari kaki Asahi semakin banyak. Dari hidungnya juga keluar darah, ia mimisan lagi. Jaehyuk segera memapahnya dan kali ini Asahi tidak menolak.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAEHYUK'S | Jaesahi ft. Harukyu [END] ✓
Fanfic"K-kau yang membunuh kedua orangtuaku?" "Sudah kubilang kan Asahi?" "Tidak, Asahi. Kau harus mendengarku dulu." Jaehyuk tak pernah bermaksud untuk membunuh orang tua Asahi. Jaehyuk juga hanya melakukan pembelaan diri. Ia menatap Doyoung penuh amarah...