[closer]
tw: fluff
"Kim Junkyu?"
"Kakak?"
"Kakak?!" Asahi dan Haruto serentak terkejut.
Flashback on
"Apa kau yakin kakakmu akan menyukaiku?" Junkyu menunduk.
"Apa kau gugup?" tanya Haruto. Mereka sedang berjalan menuju rumah Haruto, ia akan membawanya untuk bertemu dengan Asahi.
Junkyu hanya mengerucutkan bibir dan memasang raut muka sedih. Bagaimana jika Asahi tak pernah menyukainya? Apakah ia harus berhenti berteman, ah tidak, mungkin dia harus putus? Junkyu menggelengkan kepalanya cepat, buru-buru ia tepis pemikiran negatifnya.
"Hei, berikan tanganmu," pinta Haruto. Mereka berhenti sejenak.
Junkyu mengangkat tangannya dan menerima uluran tangan Haruto.
"Pegang tanganku jika kamu merasa gugup. Aku akan memberikan kekuatan hatiku untukmu," ucap Haruto.
"Cih apa itu?" Junkyu bersemu, "Lalu bagaimana jika kau yang gugup?"
"Kau akan menciumku," jawab Haruto enteng.
Junkyu memutar bola matanya, "Kau yakin tentang itu tuan muda?"
"Hahaha, tidak. Kau tidak perlu mengkhawatirkan aku. Cukup khawatirkan dirimu sendiri ya, Manis?" Haruto mengusak pelan rambut Junkyu.
"Uhm!" Junkyu mengangguk gemas.
"Baiklah, ayo pergi," Haruto dan Junkyu melanjutkan perjalanan mereka menuju rumah dimana Asahi dan Haruto tinggal.
"Kak! Aku pulang," Haruto memasuki ruang tamu dan berjalan menelusuri setiap ruangan; mencari kakaknya, "Kau duduklah dulu, biar aku buatkan minum. Kakakku mungkin belum pulang dari sekolah," ucap Haruto kepada Junkyu.
"Baiklah," Junkyu duduk di sofa dan melihat sekeliling. Rumah dengan desain minimalis ini sangat membuat dirinya nyaman. Rapi, teratur, wangi, dan pastinya bersih. Ia terkagum dengan perawatan rumah yang dilakukan oleh sang pemilik. Junkyu meletakkan tas sekolahnya dan beranjak melihat foto yang tergantung.
"Kakak Haruto ternyata memiliki wajah yang cantik, dia benar-benar seperti patung yang dipahat oleh tangan seorang dewa," Junkyu menatap foto Asahi dan Haruto yang tergantung di dinding.
"Aku pulang!" sontak Junkyu sedikit terperanjat dan menoleh ke sumber suara. Menemukan Asahi yang juga terpaku menatapnya. Begitulah mereka selama beberapa detik kedepan. Hanya saling menatap dan terdiam canggung.
"Kimjun, ini minumanmu," Haruto yang tiba-tiba datang dari arah dapur membuyarkan pikiran mereka berdua.
"Haru?" Asahi memanggil.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAEHYUK'S | Jaesahi ft. Harukyu [END] ✓
Fanfic"K-kau yang membunuh kedua orangtuaku?" "Sudah kubilang kan Asahi?" "Tidak, Asahi. Kau harus mendengarku dulu." Jaehyuk tak pernah bermaksud untuk membunuh orang tua Asahi. Jaehyuk juga hanya melakukan pembelaan diri. Ia menatap Doyoung penuh amarah...