CHAPTER 27

286 37 5
                                    

[kim]

Berkas cahaya yang menyilaukan menembus tirai putih yang ada di kamar Junghwan. Cahaya itu menyilaukan pandangan Doyoung. Ia membuka matanya dan mendapati Junghwan yang masih terlelap. Doyoung menitikkan air matanya.

"Maaf membuatmu terjebak dalam situasi seperti ini," ia menempelkan bibirnya di kening Junghwan dan memejamkan matanya. Cukup lama.

Ia mengambil ponselnya di nakas dan menghubungi ayah juga ibu Asahi secara bergantian. Nihil. Keduanya tidak menjawab panggilan Doyoung. Doyoung mengambil kesimpulan bahwa perkiraannya benar. Dengan tembakan jarak dekat dan darah yang berceceran, ia yakin 100% bahwa orang tua Asahi telah terbunuh karena ditembak oleh Jaehyuk. Ia juga memeriksa rekaman CCTV yang ada di depan rumah lamanya.

Doyoung beranjak dari tempat tidur. Ia membenahi selimut Junghwan sebelum keluar dari kamar. Ia pergi ke dapur untuk mengambil beberapa makanan. Doyoung naik ke lantai dua, berniat memeriksa tawanannya. Ia membuka pintu kamar, Asahi masih terlelap. Doyoung mendekat.

"Asahi, bangunlah," panggil Doyoung.

"Eung?" Asahi mengerang. Ia merasakan sakit di sekujur tubuhnya.

"Aku membawakanmu beberapa makanan. Setidaknya isilah perutmu," Doyoung meletakkan makanan di nakas.

Asahi hanya diam dan mengerjapkan matanya. Ia tak tahu harus melakukan apa, mengatakan apa, dan harus bagaimana. Ia menatap Doyoung lamat-lamat.

"Mengapa kau melakukan ini?" tanya Asahi dengan suara serak. Matanya berangsur membaik.

Doyoung hanya menunduk, tak berani menatap Asahi. Perlahan ia mendekat dan duduk di tepi tempat tidur Asahi. Ia bergelut dengan pikirannya, menyusun kata-kata manipulasi.

"Asahi," Doyoung hendak menggenggam sebelah tangan Asahi namun segera ditepis oleh sang empunya.

Doyoung menarik nafas, "Aku hanya menyelamatkanmu dari seorang pembunuh."

"Siapa? Bukankah kau yang akan membunuhku?" nada bicara Asahi nampak bergetar. Sungguh, ia sebenarnya takut, tapi ia harus bertahan sampai Jaehyuk datang menyelamatkannya.

"Yoon Jaehyuk. Ia telah membunuh kedua orang tuamu," ucapan Doyoung sukses membuat Asahi terduduk dan menatap Doyoung tak percaya. Ia membelalakkan matanya.

"Bicara apa kau ini?" ia menatap Doyoung dengan marah. Asahi memegang kepalanya pusing karena tiba-tiba duduk dari posisi tidur.

"Asahi, cantikku. Percayalah padaku kali ini saja, hmm? Jika kau tidak menaruh rasa percaya padaku, kau akan menyesal pada akhirnya," Doyoung mengusap lembut pipi Asahi.

Dengan cepat Asahi kembali menepis tangan Doyoung, "Singkirkan tangan kotormu!"

Doyoung terkekeh. Ia menarik kedua tangan Asahi ke atas dengan satu tangan. Tangan yang lainnya ia gunakan untuk mencengkeram dagu Asahi. Doyoung mendekatkan wajahnya. Sadar dengan apa yang Doyoung lakukan, Asahi segera memikirkan cara untuk lepas dari Doyoung. Tangannya tidak dapat melawan tenaga dari Doyoung. Ia menekuk kakinya dan menendangkan tepat di perut Doyoung. Ia terjatuh dari tempat tidur.

"Brengsek," umpat Doyoung diselingi kekehannya. Ia beranjak.

"Jika Jaehyuk bukan pembunuh orang tuamu, aku akan mati untukmu dan berhenti mengejarmu lagi. Tetapi! Jika aku benar bahwa Jaehyuk telah membunuh orang tuamu, maka kau harus menuruti semua perkataanku. Kau sanggup, jalangku?" Doyoung kembali mencengkeram dagu Asahi dengan satu tangannya.

"Sepakat! Jaehyuk tidak mungkin melakukan hal seperti kau! Dia memiliki perasaan yang tulus padaku. Dan dia sepenuhnya mencintaiku dengan cintanya, bukan nafsunya. Dan satu lagi, aku bukan jalangmu!" sindir Asahi.

JAEHYUK'S | Jaesahi ft. Harukyu [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang