7

33.2K 3.7K 115
                                    

Sebelum membaca terlebih dahulu silahkan vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.

Sekarang William dan Ceysa berada di taman belakang,bahkan tidak lupa si pinky sedang duduk di pangkuan Ceysa.

"Om William kenapa sekarang belum menikah?"ucap Ceysa sambil menatap kearah William.

"Aku sudah menikah tapi istri ku berselingkuh dengan rekan kerja nya"ucap William datar.

"Kasian sekali,om William"ucap Ceysa menatap kasian ke arah William.

"Aku juga masih sangat membenci dirinya"ucap William.

"Lalu anak om dan si jalang itu di mana sekarang?"ucap Ceysa.

William pun langsung menaikkan satu alisnya itu.

"Untuk apa kau menanyakan anak ku?"ucap William.

"Aku ingin bertemu dengan nya"ucap Ceysa.

"Dia sekarang bersama baby sitter"ucap William.

Plak

Ceysa menggeplak kepala William tanpa rasa takut,bahkan Gavin meringgis melihat nya.

"Om itu ayah kandungnya atau apa sih?kenapa om tidak mempedulikan anak om sendiri?"ucap Ceysa.

"Itu bukan urusanmu"ucap William.

"Baru kali ini aku melihat seorang ayah kandung yang tidak mempedulikan anaknya,om itu tidak berperikemanusiaan"ucap Ceysa.

"Dah lah aku mau pergi dari sini,aku masih bosan"lanjutnya langsung meninggalkan tempat itu.

Ceysa pun langsung menuju ke ruang rumah kaca yang tidak jauh dari taman belakang itu.

"Pinky kamu bebas sekarang,tapi jangan jauh-jauh dari tempat ini"ucap Ceysa langsung melepaskan pinky.

Pinky pun langsung berlari dari tempat itu, Ceysa pun terpana melihat bunga Camelia yang begitu cantik.

"Bunga Camelia ini sangat indah"ucap Ceysa sambil menatap bunga Camelia itu.

"Camelia pink"lanjutnya sambil memetik Camelia pink itu.

"Gue jadi merindukan diri nya, meskipun dia tidak mencintai gue di kehidupan sebelumnya tapi gue masih tetap mencintai nya"sambil memeluk Camelia pink itu.

"Huft gue sekarang harus mulai dari mana agar pertunangan Calista dan Zachary di batalkan.apalagi gue harus membongkar semua kebusukan Yovanka itu"

Setelah puas menikmati keindahan rumah kaca itu, Ceysa pun langsung membawa pinky dari tempat itu.

Sekarang Ceysa sedang berada di kolam ikan yang berada di depan mansionnya itu.

"Gue ingin sekali bermain-main sebentar,tapi gue gak punya mainan"Monolog Ceysa sambil mengelus pinky.

Sssh

Ceysa tidak sengaja mendengar desisan ular,dia pun langsung menghampiri suara ular itu.

"Mainan baru gue"ucap Ceysa langsung menangkap ular itu.

Pinky pun langsung bersembunyi di Balik belakang kaki Ceysa.

"Pinky jangan takut,dia tidak akan menggigit mu"ucap Ceysa yang peka melihat pinky.

Tiba-tiba ada orang yang datang ke situ dan orang itu adalah Gavin.

"Lepaskan ular itu?"ucap Gavin.

"Tidak bisa, karena ular ini mainan ku"ucap Ceysa.

"Ular itu memiliki racun bahkan tidak ada obat penawarnya"ucap Gavin datar.

"Kalau begitu ayo ikut aku,bawa pinky juga"ucap Ceysa.

"Kemana?"ucap Gavin.

"Nanti bang Gavin akan tau"ucap Ceysa.

Gavin pun mengikuti Ceysa yang sedang mengelus kepala ular itu,bahkan dia sangat takut dengan ular itu.

Tak lama kemudian mereka pun tiba di ruang rahasia,bahkan Gavin terkejut melihat Ceysa tau ruang rahasia itu.

"Letakan pinky di sana"ucap Ceysa.

"Hm"gumam Gavin.

Setelah itu Ceysa pun langsung mengambil sebuah gelas bening,tidak lupa juga sebuah kain tipis.

Lalu dia pun mengambil tikus putih yang kecil,dan Ceysa memberikan itu kepada ular itu.

Ular itu pun langsung melahap tikus putih kecil itu,lalu ular itu pun langsung di bunuh.

Gavin terkejut melihat kesadisan Ceysa, bahkan gadis itu pun tidak takut sama sekali.

"Tolong ambilkan cutter dan sarung tangan"ucap Ceysa.

Gavin pun langsung mengambil barang yang di sebut kan oleh Ceysa, setelah itu dia pun langsung memberikan kepada Ceysa.

Ceysa pun langsung mengeluarkan semua racun dalam ular itu bahkan dia juga sedang membuat sebuah racun dan penawarnya, sedangkan Gavin hanya melihat saja.

15 menit kemudian

Ceysa pun selesai membuat racun dan penawarnya itu,gadis itu pun langsung menghampiri Gavin tidak lupa juga dia membawa ke 2 botol itu.

"Jangan beritahu siapapun kalau aku membuat racun mematikan ini"ucap Ceysa sambil tersenyum manis.

"Baik"ucap Gavin.

"Kalau begitu ayo kita pergi dari sini, pinky jangan lupa di gendong"ucap Ceysa.

Gavin pun langsung menggendong pinky sang kelinci Ceysa,Gavin tidak percaya bahwa adik sepupunya ini susah sekali di tebak.

Tak lama kemudian mereka pun tiba di ruang keluarga, Ceysa pun langsung menghampiri papa Alden.

"PAPA"pekik Ceysa langsung menghampiri papa Alden.

"Pasti ada mau nya kan?"ucap papa Alden.

"Papa bisa aja yang aku katakan"ucap Ceysa sambil tersenyum manis.

"Kamu mau apa?"ucap papa Alden.

"Belikan aku pisau kecil"ucap Ceysa.

Semua orang pun langsung terkejut mendengar perkataan Ceysa.

"Untuk apa pisau kecil itu?"ucap papa Alden sambil menaikkan satu alisnya itu.

"Untuk aku bermain"ucap Ceysa.

Lagi-lagi mereka terkejut mendengar perkataan Ceysa seperti itu.

"Baiklah papa akan belikan pisau kecil untuk mu"ucap papa Alden.

"Terima kasih papa,kalau begitu aku dan pinky pergi dulu ya"ucap Ceysa langsung mengambil pinky dari Gavin.

Ceysa pun langsung meninggalkan tempat itu tanpa mempedulikan orang-orang yang menatapnya.

TBC...

Di sini Ceysa (Veria) akan menampakkan sifat aslinya itu.

Apalagi si Ceysa (Veria)itu susah di tebak ya, intinya itu dia misterius

Nyambung gak ceritanya?

MENJADI SEPUPU ANTAGONISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang