8

32K 3.5K 75
                                    

Setelah Ceysa meninggalkan tempat itu,semua orang pun langsung memikirkan sifat Ceysa yang sulit di tebak.

"Gavin kenapa kamu seperti orang tertekan seperti itu?"ucap opa Zakaria.

"Tidak ada kok opa"ucap Gavin

Gavin terpaksa berbohong kepada keluarga nya itu karena Ceysa melarang nya untuk mengatakan bahwa gadis itu telah membuat racun.

"Semenjak dia keluar dari rumah sakit,Ceysa tampak begitu berbeda dari sebelumnya"ucap William.

"Kamu benar William"ucap papa Lian.

"Kalian awasi gadis itu,dia tampak begitu sangat menarik"ucap opa Zakaria.

"Baik opa"ucap mereka.

Di sisi lain...

Ceysa sudah menyimpan racun itu dan juga obat penawarnya, sekarang dia berada di kamar Calista.

"Calista,Lo itu cinta gak sama Zachary?"ucap Ceysa.

"Gue gak tau"ucap Calista.

"Yakinkan hati lo,gue gak mau Lo terus menerus menahan rasa sakit karena melihat Zachary dan Yovanka menjalin hubungan.apalagi Lo itu kan tunangan Zachary,gadis mana yang tidak tahan melihat tunangan nya menjalin hubungan dengan seorang gadis lainnya"ucap Ceysa.

"Berikan gue waktu untuk menyakinkan hati gue"ucap Calista.

"Baiklah kalau begitu,tapi Lo harus menyakinkan hati Lo sebaik mungkin"ucap Ceysa.

"Iya"ucap Calista.

Malam harinya...

Sekarang Ceysa berada di ruang makan untuk makan malam bersama dengan keluarganya.

Ceysa pun duduk di samping Elden, karena dia tidak bertemu dengan Elden seharian.

Mereka pun langsung makan dengan tenang,hanya terdengar dentingan sendok dan piring saja.

Skip

Setelah selesai makan malam, sekarang mereka berada di ruang keluarga.ceysa pun langsung menyandarkan diri di bahu Elden.

"Bagaimana sekolah kalian hari ini?"ucap opa Zakaria.

"Eum gedung nya masih kokoh, perlengkapan sekolah masih bagus,kantinnya banyak sekali makanan yang enak,satu lagi ada seorang gadis sok cantik menyirami seragam sekolah ku yang mahal"ucap Ceysa.

"Dia kan tidak sengaja Ceysa"ucap Gevan.

"SHUT UP"ucap Ceysa langsung menatap datar ke arah Gevan.

"Jangan berbicara kasar seperti itu, Ceysa"ucap papa Alden.

"Dia yang memulai nya"ucap Ceysa.

"Ooo iya tadi Abang membeli sebuah kalung buat pinky"ucap Elden yang langsung mengalihkan pembicaraan mereka.

"Benarkah?"ucap Ceysa.

"Iya"ucap Elden.

William pun langsung mengepalkan tangannya untuk menahan amarahnya itu, karena dia juga ingin di posisi Elden itu.

"Ekhem,papa sudah membelikan pisau kecil untuk mu"ucap papa Alden.

"Mana?aku ingin melihat nya"ucap Ceysa senang.

"Frans bawakan pisau kecil yang sudah aku belikan itu"ucap papa Alden.

"Baik tuan"ucap Frans.

Tak lama kemudian Frans pun langsung membawa sebuah kotak kecil itu berukiran sebuah Camelia.

"Ini nona Ceysa"ucap Frans.

"Terimakasih"ucap Ceysa.

Ceysa pun langsung membuka kotak kecil itu,matanya itu pun langsung berbinar seketika melihat pisau kecil itu.

"Terimakasih papa"ucap Ceysa langsung memeluk papa Alden.

"Untuk apa pisau kecil itu,nak?"ucap mama Leisa istrinya papa Lian.

"Untuk mainan ku"ucap Ceysa sambil memegang pisau kecil itu.

  Ceysa pun langsung meninggalkan tempat itu, Calista pun ikut menyusul Ceysa.

"Agnes,awasi anak mu"ucap opa Zakaria.

"Iya,ayah"ucap mama Agnes.

"Kau mengidam apa dulu saat mengandung si Ceysa?"ucap mama Leisa istrinya papa Lian.

"Benar itu"ucap mama Elora istrinya papa Ettan.

"Aku tidak mengidam aneh-aneh saat mengandung si Ceysa"ucap mama Agnes.

Di sisi lain...

Sekarang Ceysa sedang berada di balkon kamarnya itu,dia juga memegang pisau kecil itu.

"Gue akan kembali lagi seperti dulu"monolog Ceysa sambil tersenyum menyeringai.

"Sudah lama gue tidak turun ke lapangan seperti dulu, Yovanka Lo adalah target yang gue suka sekali.trik Lo itu mudah sekali di tebak,gue bisa bermain-main dengan Lo tanpa di sadari oleh lo"lanjutnya sambil tertawa layaknya seorang psikopat.

"Let's play to game"

Ceysa pun langsung kembali ke dalam kamarnya,dia pun langsung merubah mimik wajahnya menjadi ceria lagi.

Keesokan harinya...

Ceysa pun langsung menuju ke ruang makan untuk sarapan pagi bersama dengan keluarganya.

"SELAMAT MORNING KELUARGA KU YANG TIDAK KU SAYANGI"pekik Ceysa.

"Selamat pagi juga, Ceysa"ucap Calista.

"Selamat pagi juga,dek"ucap Elden

"Hm"gumam mereka lainnya.

"Hari ini motor mu di sita"ucap papa Alden.

"WHAT THE HELL?"ucap Ceysa.

"Kamu dan Calista akan di antar dan di jemput oleh bodyguard"ucap papa Alden.

"Huwaa aku gak bisa balapan lagi"ucap Ceysa sambil menangis dengan air mata buaya nya itu.

"Aku setuju dengan om Alden"ucap Calista.

"Calista sepupu ku yang paling cantik tapi masih cantikkan aku,kalau kita pake motor itu lebih enak cepat datang ke sekolah apalagi kita bisa menyelip.kalau pake mobil itu gak bisa menyelip di jalan raya,di tambah lagi kalau pake mobil itu membosankan"ucap Ceysa.

Calista pun langsung menggeleng kepalanya melihat tingkah laku Ceysa seperti itu.

Sedangkan orang-orang yang berada di situ hanya mendengar pembicaraan Ceysa dan Calista.

TBC...

MENJADI SEPUPU ANTAGONISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang