Sebelum membaca terlebih dahulu silahkan vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis ^^
Sekarang Ceysa dan Calista sudah tiba di Goldia High School, mereka berdua di antar oleh bodyguard.
'tumben tu si sok polos belum datang?'batin Ceysa.
"Lo lagi nyari siapa?"ucap Calista.
"Queen drama"ucap Ceysa.
"Palingan nanti datang, ngapain sih Lo nyariin dia?"ucap Calista.
"Ayo kita ke kelas sebelum drama ini di mulai"ucap Ceysa langsung menyeret Calista dari tempat itu.
Tapi tiba-tiba Ceysa tidak sengaja menabrak seseorang dan orang itu adalah Lucius Anggara Derandra seorang pria tampan tapi psikopat,dia juga calon suami si Yovanka.
'anjim,gue harus bawa Calista kabur'batin Ceysa.
Ceysa pun langsung kabur sambil menyeret Calista, sedangkan Calista hanya pasrah di seret si Ceysa.
'menarik'batin Lucius.
Sekarang Ceysa dan Calista pun tiba di kelas 11 IPA 3, mereka berdua ngos-ngosan karena berlarian seperti di kejar hantu.
"Kalian berdua kenapa ngos-ngosan seperti itu?"ucap Kaila.
"Ada hantu tampan"ucap Ceysa.
"Emang ada hantu tampan?"ucap Rosa.
"Kalau gak percaya,nanti gue bawa kalian ke tempat hantu tampan itu"ucap Ceysa.
"Bukan hantu tampan tapi kami berdua bertemu dengan Lucius ketua basket yang dingin itu"ucap Calista.
"Wah untung sekali kalian berdua cepat lari"ucap Rian.
"Emang kenapa?"ucap Calista.
"Lo itu udah berapa tahun sekolah di sini, Calista?"ucap Sonya.
"Kan dia gak tau tentang si Lucius, karena si Calista kan hanya tau tentang si Zachary itu"ucap Rian .
"Lo benar"ucap Ceysa.
"Si Lucius itu orang nya misterius,jadi kalian jangan ada yang berani berbuat ulah dengan tu orang"ucap Rian.
'sebenarnya dia itu psikopat gila'batin Ceysa.
"Hanya kelas kita yang takut kepada Lucius"ucap Leon.
"Gue sebenernya gak takut sama tu cowok tapi gue mencium aura-aura yang begitu besar di Lucius"ucap Ceysa.
"Sok jadi peramal Lo"ucap Rian.
"Kan siapa tau bego"ucap Ceysa.
Tak lama kemudian bel masuk sekolah pun berbunyi, semua siswa-siswi pun langsung menuju ke kelasnya masing-masing.
Tak lama kemudian guru olahraga pun langsung masuk ke dalam kelas 11 IPA 3.
"Baik anak-anak, sekarang kita ke lapangan bola basket karena hari ini adalah pengambilan nilai olahraga"ucap pak Farrel.
"Baik pak"ucap mereka.
Ceysa pun langsung duluan ke lapangan bola basket,dia juga berlarian seperti anak kecil.
Btw, anak-anak kelas 11 IPA 3 sudah memakai baju olahraga mereka.soalnya mereka memakai pakaian olahraga di rumah.
"KYAAA LUASNYA"ucap Ceysa sambil melompat-lompat seperti anak kecil.
"Ekhem"celetuk beberapa orang di sana.
Ceysa pun langsung berbalik belakang dan melihat ada 8 orang pria tampan yang berada di sana.
'lucius, Zachary dan gengnya'batin Ceysa terkejut.
'gue harus gimana? teman-teman gue belum datang ke sini'lanjutnya.
"Kenapa kalian di sini?"ucap Ceysa sambil menutup rasa gugupnya itu.
"Kami membantu pak Farrel untuk melihat pengambilan nilai olahraga kalian"ucap Zachary.
'astaga kenapa gue lupa bawa pisau kecil buat menusuk mata si Zachary itu?'batin Ceysa.
Ceysa pun langsung duduk di tengah lapangan basket itu,dia pun langsung menatap tajam kearah Gael dan Gio.
'masih gue pantau'batin Ceysa.
Tak lama kemudian kelas 11 IPA 3 pun tiba di sana.
"KENAPA KALIAN LAMA BANGET SIH?UDAH 100 ABAD GUE NUNGGU KALIAN"pekik Ceysa.
"Santuy dong Bu bos"ucap mereka.
"Santuy-santuy"ucap Ceysa.
Tak lama kemudian pak Farrel pun langsung menghampiri mereka.
"Baiklah anak-anak, mereka yang ada di hadapan kalian itu adalah juri nya"ucap pak Farrel.
"WHAT?pak Farrel kenapa harus mereka yang jadi jurinya?kalau nilai kami rendah gara-gara mereka gimana?"ucap Ceysa protes.
"Bapak gak banyak waktu karena nanti ada rapat antar guru, apalagi bapak ada tugas lainnya"ucap pak Farrel.
"Baiklah kalau begitu"ucap Ceysa pasrah.
"Kalau begitu bapak pergi dulu,semoga kalian berhasil"ucap pak Farrel.
Pak Farrel pun langsung meninggalkan tempat itu, sedangkan Ceysa angkat tangan dulu.
"Gue menyerah"ucap Ceysa.
"Belum mengambil nilai udah duluan menyerah"ucap Lucius.
"Gue gak bisa main basket"ucap Ceysa.
'semoga dia percaya kalau gue gak bisa main basket'batin Ceysa.
"Gue tau kalau Lo sedang berbohong"ucap Lucius.
'anjir dia tau kalau gue bohong'batin Ceysa.
"Ok fine, kalau begitu gue duluan yang di ambil nilai"ucap Ceysa.
"Silahkan"ucap Ezra.
Ceysa pun langsung melemparkan bola basket itu dan bola itu masuk ke ring itu.
"WOHOO GUE HEBAT"pekik Ceysa sambil menepuk dadanya itu dan berlari kesana-kemari.
Murid kelas 11 IPA 3 bersweatdrop melihat Tingkah laku si Ceysa.
'mine'batin 4 orang itu.
"Pasti kalian gak bisa kayak gue kan?"ucap Ceysa sambil mengibaskan rambutnya itu.
"Sombong sekali anda"ucap mereka.
"Harus dong"ucap Ceysa.
Calista hanya menggeleng kepala nya karena melihat Tingkah laku si Ceysa.
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
MENJADI SEPUPU ANTAGONIS
FanfictionVeria Jeristia Vaira adalah seorang gadis cantik suka warna pelangi, pokoknya semua yang dia pakai itu warna pelangi bahkan kamarnya juga warna pelangi.Veria juga tidak memiliki akhlak,menghalu bisa menikah dengan Claude, pencinta pria tampan no 1,d...