11

30.3K 3.3K 131
                                    

Bel pulang sekolah pun berbunyi,semua siswa-siswi pun langsung meninggalkan kelas mereka masing-masing.

Sekarang Ceysa dan Calista sedang menunggu jemputan di parkiran sekolah.

"Masih lama gak ya jemputan nya?mana lagi cuaca panas lagi"ucap Ceysa.

"Mau pulang bareng gue?"ucap Lucius.

"Gak,makasih"ucap Ceysa.

"Kamu pulang bareng Abang aja ya dek"ucap Gevan.

"Gak,makasih"ucap Ceysa.

Tak lama kemudian mobil jemputan nya pun langsung tiba,tapi tak lama kemudian.

"Ceysa, apakah aku boleh ikut kalian?"ucap Yovanka dengan wajah sok polos.

"Lo punya pacar kan?tuh minta anterin sama pacar Lo"ucap Ceysa.

'enak aja mau pulang bareng sama gue'batin Ceysa.

Tak lama kemudian mereka pun langsung meninggalkan tempat itu, sedangkan Yovanka pun langsung mengepalkan tangannya untuk menahan amarahnya itu.

'sial rencana gue gagal'batin Yovanka.

Di sisi lain...

Ceysa pun langsung tersenyum menyeringai bahwa Yovanka gagal lagi.

"Lo kenapa?"ucap Calista yang melihat Ceysa tersenyum menyeringai.

"Tidak ada"ucap Ceysa.

Ceysa pun langsung mengambil buku kimia yang dia ambil di perpustakaan tadi.

"Sejak kapan Lo suka baca buku kimia?"ucap Calista sambil menaikkan satu alisnya itu.

"Baru-baru ini"ucap Ceysa.

"Emang apa bagusnya membaca buku Kimia itu?"ucap Calista.

"Kita bisa membuat bom,racun dan lain sebagainya"ucap Ceysa.

Tak lama kemudian mereka pun tiba di kediaman keluarga Lacerta, Ceysa pun langsung keluar dari mobil sambil membaca buku Kimia itu.

Tiba-tiba

Dor

Ceysa mendengar suara tembakan itu, sedangkan Calista sudah takut dan dia bersembunyi di belakang bodyguard itu.

Ceysa pun langsung menuju ke arah suara tembakan itu,dia melihat keluarga nya menembak mati 3 orang bodyguard itu.

Ceysa pun langsung menatap datar ke arah 3 bodyguard itu yang sudah meninggal dunia.

"Ceysa"ucap Calista takut.

"Lupakan kejadian hari ini, terutama kau Calista dan kau juga Ceysa"ucap opa Zakaria.

"Kenapa mereka di bunuh?"ucap Ceysa sambil menatap kearah ke 3 mayat bodyguard itu.

"Bukan urusanmu, Ceysa"ucap papa Ettan.

Ceysa pun langsung meninggalkan tempat itu dan dia melanjutkan membaca buku Kimia itu sedangkan Calista masih takut melihat itu karena baru kali ini dia melihat papa nya dan lainnya membunuh bodyguard itu.

"Ooo iya papa Tolong belikan aku cambuk kecil"ucap Ceysa.

"Buat apa cambuk kecil itu?"ucap papa Ettan.

"Untuk aku bermain-main"ucap Ceysa sambil tersenyum manis.

William tampak begitu curiga dengan Ceysa, karena dia yakin bahwa gadis itu menyembunyikan sesuatu dari mereka.

"Baiklah, papa akan membelikan nya"ucap papa Alden.

Ceysa pun langsung meninggalkan tempat itu sambil tersenyum manis tapi agak menyeringai.

Papa Alden melihat Ceysa seperti itu,dia pun yakin kalau Ceysa itu berbeda dengan perempuan lainnya.

"Calista,pergi ke kamar mu"ucap papa Ettan.

"Baik papa"ucap Calista takut.

Di sisi lain...

Ceysa sekarang sudah berada di kamarnya,dia pun langsung tertawa layaknya seorang psikopat.

"Ahahaha, sekarang mainan ku akan semakin bertambah"ucap Ceysa sambil tertawa seperti seorang psikopat.

Bahkan pinky juga takut melihat Ceysa tertawa seperti itu.

"Ne, pinky tidak akan lama lagi kita akan bermain-main"ucap Ceysa sambil mengelus bulu Pinky.

"Huh,aku harus bermain rapi agar semua orang tidak mencurigai ku"lanjutnya.

Karena bosan di dalam kamar terus, Ceysa pun langsung membawa pinky tidak lupa pisau kecilnya itu di selipkan di pinggang nya.

"Mau kemana?"ucap papa Lian.

"Ke kolam ikan yang di depan mansion"ucap Ceysa.

"Tidak bisa,di sana masih dalam proses renovasi"ucap opa Zakaria.

Ceysa pun memutar bola mata malasnya itu, dia pun langsung meninggalkan tempat itu.

Tak lama kemudian hp nya William berdering,dia pun langsung mengangkat telponnya itu.

"Halo"ucap William.

"Tuan William,tuan muda Aiden sedang sakit sekarang"ucap baby sitter itu.

"Bawa dia ke mansion utama Lacerta"ucap William.

"Baik tuan William"ucap baby sitter itu.

Telepon pun langsung putus sepihak, William memiliki seorang putra kecil yang bernama Adellino Aiden Lacerta . usia Aiden sekarang 5 tahun, William dan istrinya sudah bercerai sekitar 4 tahun lalu.usia si William sekarang 30 tahun.

Di sisi lain...

Sekarang Ceysa berada di pancuran air yang di depan mansion itu,di sana juga ada Kalvian dan Elliot bahkan Calista juga ikut bersama mereka.

"Bolehkah gue gendong si pinky?"ucap Calista.

"Tentu saja boleh"ucap Ceysa.

Calista pun langsung menggendong pinky,bahkan dia juga mengelus bulu Pinky.

"Bang Elliot dan bang Kalvian kenapa gak kerja?"ucap Ceysa.

"Kami berdua cuti hari ini"ucap Elliot dan Kalvian.

"Inilah contoh orang yang menyalakan gunakan kekuasaan"ucap Ceysa.

"Bukan seperti itu, ceysa.mereka cuti bekerja di kantor karena sudah peraturan keluarga kita"ucap Calista.

"Kenapa sih harus pake peraturan segala?"ucap Ceysa.

"Ini sudah turun-temurun dari keluarga kita"ucap Elliot.

Ceysa pun langsung hanya menatap datar ke arah mereka.

TBC...

MENJADI SEPUPU ANTAGONISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang