12. Bitter Fact

301 37 38
                                    

🔞 violence.

I know i can't leave you alone.

Arselin pov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arselin pov.

"Jadi kemarin aku ketiduran di kamarmu?"

"Iya." Rhino mengiyakan. Lalu kembali berujar. "Maaf, tadinya aku ingin membangunmu. Tapi karena kau terlihat sangat pulas tidur, makanya aku membiarkanmu."

Aku hanya mengangguk. Aku menggiring pandanganku menuju Rhino. Memperhatikan wajah Rhino dari samping.

Wah, aku berdecak kagum. Wajahnya benar-benar terlihat sempurna bahkan hanya dilihat dari samping! Garis wajahnya tampan, hidungnya mancung, bulu matanya lentik, kelopak matanya cantik.

Benar-benar mengagumkan.

"Kenapa?"

Aku gelagapan kala ia menyadari tatapanku.

"Oh, tidak."

"Aku hanya menyadari jika wajahmu terlihat sangat tampan sekalipun dipandang dari samping." kataku jujur.

"Terima kasih."

"Tapi pujianmu terdengar sedikit berlebihan."

Aku terkekeh karena menyadari perubahan raut wajah Rhino yang menjadi kikuk sendiri. Pipinya ada rona merah, lucu!

Di tengah perjalanan aku merasa nyeri pada paha dalamku. Entahlah, tapi rasanya benar-benar nyeri dan ngilu.

"Ada apa?"

"Pahaku terasa agak sakit."

"Masih sakit?"

"Euh? Apa?"

"Err... tidak. Maksudku jika terlalu sakit, aku bisa menggendongmu sampai ke depan sana."

"Hahaha, tidak perlu. Aku bisa bertahan kok." tolakku sambil tertawa kecil.

Setelah sampai pada tempat tujuan. Rhino menatapku cukup lama. Dahiku bertaut melihatnya menatapku dengan tatapan sedalam itu.

"Aku hanya bisa mengantarmu disini."

"Jika kau ingin menemuiku atau ada hal lain. Tinggal sebutkan saja nama yang ada di batu ini." katanya sambil menunjuk sebuah tulisan yang teukir di batu besar itu.

"Fallmoonia?"

"Ini nama kawasan sini?"

"Iya. Batu ini menjadi batas kawasan dimana kau berpinjak."

Aku spontan melirik ke bawah kakiku, ternyata benar. Aku berpijak di luar batas batu itu.

"Kau mempunyai bibit sihir yang bagus."

"Maka dari itu kau bisa pergi ke suatu tempat dengan hanya menyebutkan nama tempat itu tiga kali."

"Oh iya. Jika pangeran bertanya kemana kau pergi atau bertanya tentang siapapun yang menemanimu, tolong jangan sebut namaku atau nama Jean."

Blood & LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang