19. The Last Time

222 27 29
                                    

ada sedikit 🔞 di detik2 akhir.

ada sedikit 🔞 di detik2 akhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Byurrr!

Arselin terkejut bukan main saat Rhino tiba-tiba mengajaknya bunuh diri dengan terjun ke dalam sungai. Ternyata benar, sungai itu cukup dalam.

Untung saja Rhino tidak melepaskan pelukannya sampai saat itu.

"Ada apa?!!" Arselin sebisa mungkin bertanya di saat suaranya tidak dapat terdengar di dalam sana.

Rhino membantu Arselin untuk naik agar ia dapat mengintip keadaan di atas.

Selepas melihat keadaan di atas sana, kedua mata Arselin langsung melotot.

"Bagaimana ini?!!"

"Aku tidak pandai berenang!"

Rhino menggeleng-menggeleng.

"Ada aku. Tidak perlu khawatir." Dari gerakan mulutnya, Rhino mengatakan itu.

"Peluk pinggangku, jangan lepaskan."

Arselin manggut-manggut lalu mengeratkan pelukannya. Rhino mulai bergerak membawa Arselin sedikit menjauh dari tepi sungai. Takut jika serigala itu menyadari keberadaan keduanya.

Tidak jauh dari tepi sungai, Rhino menemukan sebuah batu besar yang cukup membantu Arselin untuk berdiri.

"Berdiri di sini tapi jangan lepaskan pelukanmu."

Arselin hanya bisa mengangguk.

Dengan hati-hati, Rhino mengecek keadaan. Sial, serigala itu masih di sana. Mereka bertiga masih tiduran karena tengah mengeringkan bulu-bulu mereka.

"Mereka masih ada di sana?" tanya Arselin.

"Iya. Mereka sedang mengeringkan bulu." Rhino kembali menggerakkan mulutnya. "Kau bisa bertahan lebih lama lagi, kan?"

Dari wajahnya, sebenarnya Rhino tahu jika Arselin tidak bisa. Tapi karena tidak ingin membuat Rhino khawatir, makannya Arselin mengangguk.

Setidaknya Arselin harus mencoba dulu untuk bertahan lebih lama.

Lebih lama, mungkin sekitar tiga puluh menit. Dan di menit itu pun ketiga serigala itu belum juga pergi. Membuat Rhino mulai gusar. Terlebih lagi melihat Arselin menggigil dengan wajah membiru.

"Rhino, aku tidak kuat... dadaku sakit." kata Arselin terbata-bata.

Rhino lantas menggenggam telapak tangannya, dan ia terkejut. Tubuh Arselin benar-benar sedingin es!

Dalam keadaan panik, Rhino mencoba memutar otak agar ia bisa menyelamatkan Arselin.

Setelah berusaha keras, akhirnya Rhino mendapatkan solusi tercepatnya.

Blood & LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang