Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi ini adalah pagi pertama Arselin di dunia vampir sebagai istri Archilles. Semuanya berbeda dengan dunia asli. Dimana ketika pagi Arselin harus menyiapkan sarapan dan membersihkan rumah sendiri. Sedangkan disini, berbanding terbalik.
Saat Arselin bangun, ia sudah melihat hidangan di atas meja. Hidangan itu jauh lebih lengkap dan mewah, wajar sih, karena sekarang Arselin berada di kerajaan besar.
Pagi atau malam sama saja menurut Arselin. Langit selalu mendung dan udara selalu terasa lembab. Huft, sepertinya Arselin akan merindukan teriknya sinar matahari.
"Ini daging?" gumam Arselin seraya mengaduk sup tersebut. Sebelum dimakan, Arselin sempat mencium aroma dari sup itu.
Harum.
Baiklah, Arselin akan memakannya—
"Uhuukk!!" Arselin langsung tersedak ketika sup itu berada di dalam mulutnya.
"Ada apa?!" tanya Archilles yang kedatangannya bagai kilat.
"Ini sup apa?"
Archilles mendekat lalu mencium aroma sup itu. Setelahnya ia melebarkan kedua matanya. Terlihat panik.
"Siapa yang memberimu sup ini?"
"Tidak tahu. Sewaktu bangun, hidangan ini ada disini." jawabnya. "Ini sup apa sebenarnya?" tanya Arselin lagi.
"Ah, itu... sup darah rusa."
Arselin benar-benar tidak bisa mengontrol ekspresi wajahnya saat mengetahui sup yang hendak ia santap tadi.
"Aku tidak terbiasa memakannya. Apakah berbahaya?"
"Tentu tidak. Ini hanya aneh jika dimakan oleh seseorang yang tidak terbiasa memakannya."
"Nanti aku panggilkan pelayan untuk mengganti sarapanmu."
"Bagaimana denganmu? Kamu sudah sarapan?"
Archilles malah tersenyum mendengar pertanyaan istrinya barusan.
"Kenapa malah tersenyum?"
"Pertanyaanku salah?"
"Tentu salah sayang."
"Sejak kapan vampir makan? Kami meminum darah. Selebihnya kami hanya mengisap sari-sari kehidupan hewan."
"Oh, satu lagi. Kami tidak pernah tidur."
Arselin mendelik.
"T-tapi kemarin kamu menemaniku tidur?!"
"Hanya menemani. Tidak tidur sungguhan." balas Archilles sambil tertawa kecil.
"Ah... begitu rupanya."
"Aku suka memandangimu ketika tidur. Sepanjang malam."
