Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pintu kamar setinggi dua meter perlahan terbuka lalu menampilkan sosok tinggi dengan rambut panjang yang tertata rapi. Sosok itu mulai melangkah masuk menuju ke dalam kamar. Area tempat tidur, adalah tujuannya.
Pantulan bayangan dirinya dari balik cermin terlihat begitu berwibawa. Terlebih lagi tubuhnya yang padat terbalut rapi dengan setelan pakaian putih serta jubah yang juga berwarna putih.
Archilles, ia menaruh mahkotanya.
Lalu merapikan sedikit rambut panjangnya yang agak berantakan menurutnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selagi membenarkan penampilannya, Archilles tak sengaja menatap bayangan Arselin dari cermin itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Archilles memandangi Arselin dalam diam. Istrinya itu sedang tertidur di kasur dengan posisi melingkar.
Archilles beralih melangkah mendekat, ia duduk di samping perempuan itu, memandangi wajahnya lebih dekat. Ada beragam perasaan yang sulit dimengerti saat Archilles memperhatikan wajah cantik itu.
Salah satu tangan Archilles mengusap dahi Arselin. Tak berselang, munculah cahaya putih dari balik tangan itu. Membuat luka-luka yang tergores di tubuh perempuan itu perlahan menghilang.
Archilles merasa iba. Amarah yang begitu besar membutakan perasaannya. Perasaan takut kehilangan itu malah membuat hati Archilles menjadi acuh. Acuh dengan apa yang perempuannya rasakan.
