18. How Are You?

166 36 24
                                    

Unknown things about him.

Arselin masih mengingat dimana Rhino memberitahu bahwa dirinya dapat pergi ke suatu tempat dengan hanya menyebutkan nama tempat tersebut sebanyak tiga kali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arselin masih mengingat dimana Rhino memberitahu bahwa dirinya dapat pergi ke suatu tempat dengan hanya menyebutkan nama tempat tersebut sebanyak tiga kali.

Jadi sekarang, Arselin akan mencobanya.

Ngomong-ngomong soal Archilles tadi, Arselin berhasil mendapat izin darinya setelah membujuknya beribu-ribu kali.

Arselin juga menjanjikan dirinya untuk Archilles, maka dari itu Archilles membiarkannya sekaligus meminta Arselin agar tetap berhati-hati selama menemui anjing basah itu— kata si Archilles menyebut Rhino.

"Fallmoonia."

"Fallmoonia."

"Fallmoonia."

Ternyata hanya dengan satu kedipan Arselin berhasil berpindah tempat! Sungguh luar biasa! Padahal tadi Arselin masih berada di dalam kamar dan kini dirinya sudah berada di dalam hutan tempat dimana ia dan Rhino berpisah waktu itu.

"Aku rasa jalan ini." pikir Arselin sedari melangkah setapak demi setapak. Ia agak lupa-lupa ingat jalan menuju rumah Rhino.

Tapi usaha mengingat Arselin membuahkan hasil saat kedua matanya melihat rumah bertembok putih sedikit usang itu.

Arselin mengembangkan senyumannya, ia senang karena berhasil menemukan rumah Rhino.

Halaman depan rumah Rhino tampak berantakan oleh kayu-kayu pohon jati. Ada bekas api unggun. Arselin rasa, Rhino yang membuatnya.

Tok! Tok!

"Rhino? Kau ada di dalam?"

Grrrhhh!

Arselin terperanjat saat mendengar geraman itu. Ia berbalik dan nyaris pingsan ketika mendapati seekor serigala yang berdiri tak jauh dari tempatnya berdiri.

Arselin menelan ludah. Ia tidak dapat bergerak apalagi saat melihat serigala itu tampak mendekat, tapi tunggu—

Bulu serigala itu berwarna putih, bukankah itu milik Rhino?

"Rhino! Ini aku!"

Dugaan Arselin sepertinya benar. Serigala putih itu tampak berlari ke belakang rumah. Cukup lama menghilang sampai ketika kesunyian itu mendadak pecah tatkala pintu rumah terbuka.

Menampilkan Rhino yang tampak aut-autan dengan bekas luka yang masih terlihat basah di sekitaran wajahnya.

"Seharusnya aku tidak menyambutmu dengan wujudku yang semenyeramkan tadi." Rhino menunjukkan jejeran gigi kelincinya. Err, sebentar, jadi, Rhino ini kelinci apa serigala?

Ah sudah, lupakan!

"Kau nyaris membuatku jantungan!" seru Arselin, ia masih lemas sejujurnya.

"Hahaha."

Blood & LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang