❝Jika Arselin benar-benar harus mati, apa yang akan kau lakukan?❞
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jadi kau tidak tahu mengenai jam pasir itu? Kemana saja kau, Archilles, ck ck. Padahal sebelum kau pergi ke dunia manusia, harusnya kau sudah tahu mengenai jam pasir dan bagaimana kerjanya. Di gereja Kerajaan jam pasir itu berada kalau kau ingin melihatnya."
"Jangan terlalu terkejut saat melihatnya, karena kau tahu ini sangat terlambat."
Perkataan Neoma masih terdengar di benak Archilles saat dirinya sedang ada di dalam perjalanan menuju gereja Kerajaan.
Seperti yang dikatakan Neoma, kemana saja Archilles selama ini? Mengapa dirinya tidak tahu bahwa ada hubungan mengenai jam pasir dan Arselin itu?
Archilles tahu jam pasir itu ada di gereja, tapi tidak dengan hubungan waktu hidup Arselin di sini.
Archilles menyesali keterlambatan ini. Andai saja Archilles tahu lebih awal, mungkin akan ada rencana untuk Arselin. Archilles bisa apa sekarang? Semuanya benar-benar terlambat.
"Jadi... tinggal tiga hari lagi?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku ingin menemui Arselin selama dua hari ini. Kau tahu waktunya sudah benar-benar dekat, jadi tolong, biarkan aku mengucapkan perpisahan pada Arselin."
Neoma terkejut saat tiba-tiba Kakaknya itu datang di hadapannya. Makin terkejut lagi saat melihat raut wajah putus asa itu. Neoma dapat merasakan kesedihan Kakaknya, Neoma peka, sangat-sangat paham.
Namun, balik lagi, Neoma selalu mengacuhkan. Neoma tidak ingin merusak alur cerita. Meskipun berakhir pilu, Neoma tetap ingin menghadapinya.
"Kau ingin melihat anakmu, kan?" tanya Neoma yang berhasil mengundang binar di kedua mata Archilles.
"Aku akan memperlihatkannya padamu sebelum aku memilikinya nanti."
