15. Hidden Relationship

200 31 13
                                    

happy reading:)

"RHINO!!!" teriak Arselin yang entah sudah ke berapa kali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"RHINO!!!" teriak Arselin yang entah sudah ke berapa kali. Arselin terus saja memanggil-manggil nama lelaki itu agar berhenti berkelahi dengan tiga manusia tadi, lebih tepatnya manusia serigala.

"Ya Tuhan aku harus bagaimana?!!!"

Arselin dilanda panik.

Bagaimana tidak panik coba? Saat ini di depan mata Arselin ada empat serigala besar yang tengah berkelahi sengit.

Jika ini adalah kucing-kucingnya mungkin Arselin hanya akan menyiram mereka dengan air agar membubarkan diri.

Namun karena ini serigala besar dan menyeramkan. Maaf saja kalau Arselin tidak akan berbuat banyak selain berteriak.

Arselin bahkan tidak mempunyai keberanian yang cukup untuk mendekat.

"AAA!" pekik Arselin spontan saat melihat serigala berwarna hitam berhasil menumbangkan sosok Rhino.

Darah demi darah bercucuran dimana-mana. Mengotori jalanan bahkan mengenai Arselin yang tengah bersembunyi.

Keadaan makin gaduh dengan suara-suara dentuman mereka berempat. Jantung Arselin tidak dapat berhenti berdebar selama melihat tontonan yang ada di depan matanya.

"Archilles... kumohon, datanglah." kata Arselin sambil mengepalkan kedua tangannya yang gemetar ke depan dada.

"Archilles, kumohon. Bantu aku... aku takut."

Hanya selang sedetik, angin tiba-tiba berhembus dengan kencang hingga membuat Arselin terhuyung lalu bertumpuh. Di saat itu juga Arselin merasakan tubuhnya seperti tengah dikepung oleh angin yang memiliki kekuatan yang sangat besar

Saking besarnya energi itu, dada Arselin sampai sakit seperti ingin pecah.

Arselin memegangi dadanya kuat-kuat. Dadanya terasa amat sakit, seperti sedang diremat-remat.

Angin yang perlahan mengeluarkan warna keabu-abuan itu perlahan memasuki sela-sela kuku Arselin dan menjalar sampai ke urat nadi tangan. Kini telapak tangan Arselin terasa panas seperti terbakar oleh api.

Kedua mata Arselin terbelalak kala menyadari telapak tangannya mengeluarkan asap. Itu juga yang membuat tubuhnya semakin panas dan berapi-api.

"ARGHHHH!!!" Teriakan itu membuat beberapa daun kering di sekitar Arselin melambung lalu hangus begitu saja.

Rasa panas membuat Arselin ingin menghancurkan apapun yang ada didekatnya. Hanya ada satu hal yang membuatnya marah kini, yaitu melihat Rhino tengah dicabik-cabik oleh ketiga serigala itu.

"BERHENTI ATAU KUBUAT KALIAN BERTIGA MATI DI DETIK JUGA?!!!!"

Seusai teriakan itu bergema, Arselin mengarahkan telapak tangannya ke arah salah satu serigala. Lalu muncul cahaya putih yang memiliki sececar kilat di dalamnya.

Blood & LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang