34. Snowflake

140 29 23
                                    

Sampai jumpa, semuanya.

Biasanya pagi hari dipenuhi harapan baik yang akan datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Biasanya pagi hari dipenuhi harapan baik yang akan datang. Namun, untuk pagi kali ini, rasanya sangat berat untuk dihadapi.

Ini mungkin hari terakhir dimana wajah cantik itu tertidur dengan damai di samping Archilles. Matanya yang bulat dan bulu matanya yang lentik akan menjadi hal yang paling Archilles rindukan. Semalaman ini Archilles sudah banyak menyimpan kenangan mengenainya. Semalaman ini Archilles telah memandangi Arselin layaknya benar, ia akan berpisah dengannya.

Semalaman ini salju turun menemani Archilles memeluk rasa sesak itu.

Archilles mencintai Arselin. Dan fakta ini tidak akan berubah meskipun raga keduanya tak dapat lagi bersentuhan. Meskipun keduanya berpisah, fakta dimana Archilles mencintai Arselin, akan selalu terukir sejarah.

Jangan tanya bagaimana Archilles. Ia tentu berat melakukan ini.

"Kamu akan bersamaku terus, kan?" Suara parau itu terdengar lirih. Arselin meraih sisi wajah Archilles sambil kembali berujar. "Madelyn ingin melihat Ayahnya. Kamu akan menemuinya, kan?"

"Kamu sudah berjanji padanya..."

Archilles tersenyum meskipun separuh wajahnya terlihat jelas menangis.

"Kamu sudah berjanji padaku. K-kamu tidak akan meninggalkan aku. Kamu tidak berniatan untuk melupakan aku, kan?"

"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu sendirian, Arselin."

"Sekalipun raga kita tidak bisa bertemu, aku akan selalu hidup di hatimu." ujar Archilles. "Aku akan selalu ada di sini. Jangan khawatirkan aku, aku akan terus ada di sini sampai kapan pun." ujar Archilles lagi sambil menyentuh dada Arselin.

"Jangan merasa sendiri, ya? Aku selalu ada di sampingmu apapun yang akan terjadi."

Sudut mata Arselin mulai meneteskan air mata. Rasanya amat sakit, namun air yang menetes begitu lembut membasahi pipi.

"Janji, ya?"

"Jangan pernah tinggalkan aku sendirian."

"Itu tidak mungkin terjadi."

"Jangan lupakan aku."

"Tidak akan pernah bisa."

"Jangan berhenti mencintai aku, ya?"

"Aku mencintaimu dan akan selalu seperti itu, sekalipun kisah cinta kita telah berakhir sampai hari ini..." Dengan satu kecupan di dahi Arselin, Archilles berbisik lirih.

"Semoga di lain cerita, kita berakhir bahagia seperti yang mana kita inginkan. Terima kasih dan maafkan aku."

"Aku akan selalu mencintaimu, Arselin, dimana pun kamu berada, aku akan ada di sampingmu. Ini janjiku padamu."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Blood & LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang