2

46.2K 501 14
                                    

Masih di malam yang menyebalkan, setelah aku keluar dari kamar itu. Aku begitu hancur . Aku menangis sepanjang jalan rasanya sesak, bagimana bisa orang yang aku tunggu dengan kesetiaan ternyata penghianat yang paling kejam .
   
     Duniaku runtuh, tidak ada yang bisa aku temui selain club, aku memutuskan untuk pergi ke tempat yang tidak pernah aku datangi sekalipun. Club  terdekat dari hotel, "  akhirnya aku memilih tempat ini juga ". Hujan masih membasahi bumi, meski tidak selebat tadi , hawa dingin menyeruak meresap pada tubuh yang hanya tertutupi dres hitam yang hanya sejengkal dari lutut. " Aku cukup legal untuk masuk tempat ini ". Ujarku pada seseorang di ponsel genggam yang sekarang menempel pada telingaku .

" Aku akan selesaikan pekerjaanku dan menjemputmu disana ".

" Ya .. ya... Cepatlah datang aku sungguh bingung sekarang ...". 

Tempat yang begitu bising, dan bau minuman beralkohol dan parfum-parfum menyeruak.. asap roko dimana-mana. Sesungguhnya aku membenci tempat ini. Tapi malam ini aku memutuskan untuk datang agar meredam semua rasa sesakku ...

   Bayangan kejahatan yang baru saja aku lihat terus terbayang. Membuat air mataku menetes tanpa terasa.
   " Vibe black tea ". Pintaku pada brantander.

Tidak lama minuman yang aku pinta datang.  Aku terus minum tanpa henti... Hingga tidak terasa malam begitu larut . Orang-orang di dalam club begitu sibuk dengan urusanya masing-masing. Menari, mengobrol, bahkan ada yang bercumbu tanpa malu... Kebahagiaan itu mereka dapat mungkin hanya disini. Sama denganku begitu ringan rasanya setelah beberapa minuman masuk ke tubuhku.

Aku meminum habis beberapa gelas tanpa ampun pada diriku yang hampir kehilangan kesadaranku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku meminum habis beberapa gelas tanpa ampun pada diriku yang hampir kehilangan kesadaranku.
    " Laki-laki semuanya sama saja bajingan..." Racauku, meraup wajahku yang lusuh dan merah karna mabuk.

" Satu minuman lagi isi penuh ".

" Nona anda sudah mabuk ".

" Saya masih sadar! ". Suaraku penuh penekanan.

Tanpa berdebat brantander itu mengisi minuman di gelas yang aku pinta . Dan aku meneguk habis minuman itu tanpa pikir panjang .
    "Pusing, tapi rasanya melegakan, jika saya tau minuman beralkohol bermanfaat sehebat ini mungkin nanti nanti saya akan sering kesini dan menemuimu ahahha".  Ujarku pada brantander yang juga tertawa melihatku.

Ntah brapa lama aku disini . Drrtt....drrtt...

" Halo ...".

" Halo ini siapa ...dimana temanku".

" Saya pelayan club... Teman Anda mabuk parah dan pergi meninggalkan tasnya disini nona".

" Pergi kemana"

" ntahlah, mungkin ke toilet ".

" Baiklah tolong awasi dia saya akan kesana sekarang ".

" Baik nona ".

See You In SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang