Laras tengah mencepol rambutnya dan melihat sekeliling kamar mencari seseorang yang biasa mengganggunya kala dia selesai mandi. Namun kali ini kamar kosong . Dengan bernyanyi kecil Laras berjalan dan menselfi dirinya di ponsel genggam kesayangannya . Lalu mengirimkan fotonya pada Leonard .
" Cantik". Isi chat yang Leonard kirim . Laras tersenyum senang.
" Kamu dimana ". Balas Laras . Kini Laras tengah duduk diatas kasur .
" Perpustakaan, tidurlah dulu aku akan selesaikan pekerjaanku dan menyusulmu nanti ". Kali ini bukan chat tapi voice note yang Leonard kirim.
Laras tersenyum jahil, dia turun dan mengaca sebentar lalu menyemprot minyak wangi andalannya dan pergi keluar . Laras merencanakan sesuatu dengan pakaianya yang minim. Dia sengaja ke perpustakaan tanpa membalas pesan dari Leonard.
Laras dengan baju dinasnya ...
Senyuman jahil Laras pancarkan. Dia berada di depan pintu perpustakaan yang tidak jauh dari kamar mereka.
Cklekk!!!
Laras membuka kenop pintu perlahan. Leonard masih fokus dengan buku tebal di tanganya. Kaos putih Dengan celana rumahan bermotif kotak-kotak. Kacamat bening itu membuat ketampanannya di luar nalar. Laras tidak hentinya bersyukur karna pria tampan di depannya itu adalah suaminya . Pria yang selalu membuatnya liar dalam permainan ranjang. Pria pertama dan terakhirnya .
Terlalu sibuk dengan buku yang di baca . Leonard tidak sadar jika di depannya ada wanita cantik yang tengah menopang dagu dengan senyuman polosnya. Tengah mensyukuri ciptaan terindah tuhan di depannya , masih dengan posisi seperti itu, Leonard benar-benar tidak sadar jika Laras menemaninya di perpustakaan. Waktu sudah menunjukan tengah malam, dan Leonard berniat beranjak dari duduknya. Namun di kejutkan dengan Laras yang tertidur menopang kepalanya di meja tepat di depan Leonard .
" Dasar wanita nakal ". Gumam lirih Leonard . Mengusap pipi Laras yang tertidur.
Leonard tersenyum dan membawa tubuh Laras yang masih tertidur nyenyak untuk di pindahkan ke kamar mereka .
Tidak butuh waktu lama Leonard menidurkan Laras ke sisi ranjang perlahan agar wanitanya itu tidak terganggu dengan pergerakannya
" Kamu menjadi salah satu alasanku mengubah cara padangku melihat dunia, sekeras apapun rintangannya nanti, aku hanya berharap kamu bisa bertahan di sampingku hingga akhir ".
Cup!!
Leonard mencium kening Laras begitu lama . " Selamat malam my queen". Tidak hentinya Leonard memandangi wajah tenang Laras saat tidur. Tanganya mengusap lembut pipi Laras, membuat Laras mengeram dan mengerutkan keningnya . Leonard tersenyum dan hendak pergi ke sisi lain ranjang mereka untuk tidur menyusul laras.
" Aku haus ". Suara serak khas bangun tidur menghentikan Leonard . Laras menggengam tangan Leonard dan menahanya .
" Aku mengganggu tidurmu ". Leonard berbalik dan menatap Laras .
KAMU SEDANG MEMBACA
See You In Seoul
Romance21++ baik tentu tidak. jahat tidak juga. dia hanya gadis yang tertutup setelah kekecewaannya pada sebuah janji ....