32

7.9K 206 14
                                    

Leonard keluar dengan rambut basah dan handuk di leher . Melihat seisi kamar ternyata sudah rapi, Leonard melihat kepenjuru kamar mencari Laras .

"Laras". Panggil Leonard namun tidak ada jawaban. Lalu dia pergi ke luar kamar tetap tidak ada Laras . Dan dia berniat kembali kekamar untuk menelfon ponsel Laras. Dan saat Leonard menelfon ternyata bunyi ponsel ada di nakas samping tempat tidur.

  Dengan penuh tanya Leonard melihat ke arah tirai jendela balkon yang terkena angin. Dan di sana Leonard menghela nafasnya panjang.  Melihat rambut indah perempuan nya tergerai dengan kimono tidur tipis yang dia kenakan.

" Kamu sedang apa di sini ,  aku memanggilmu saja tadi  kau tak mendengarnya ". Leonard memeluk Laras dan mencium ceruk leher Laras .

" Hmm..  aku hanya ingin berjemur dan melihat halaman luas itu saja ". Jawab Laras mengusap punggung tangan Leonard di perutnya . Lalu berbalik menatap wajah tampan yang nampak segar, Laras tersenyum lembut mewadah wajah Leonard . " Aku ingin ke Indonesia sekali saja leo, aku ingin memastikan keadaan ayahku disana ".  Laras berucap dengan pelan dan begitu tulus setiap kata yang dia ucapkan .

Leonard memeluk pinggang Laras dan mengeratkan tubuh mereka . Dengan kedua tangan mengusap kedua pipi tirus istrinya Leonard mengecup dalam kening Laras . " Pekan depan kita ke Indonesia seperti yang kamu inginkan, tapi jika perlakuan keluargamu masih sama seperti hari terakhir aku melihat sikap ayahmu,  aku tidak akan pernah membiarkan kamu kembali ke negara itu , kamu paham ". Begitu terlihat kemarahan di wajah Leonard .

Laras mengangguk dan tersenyum. Sekarang dia sudah yakin. Leonya mencintainya pria di depannya ini sama cintanya dengan dia .

" Tidak ada alasan untuk aku pergi dari hidupmu leo. Kini aku akan menggenggammu dengan erat ". Gumam Laras dalam hati.

Tuk!!!

Awhh!!!

" Mikirin apa hhmm.. aku di depanmu dan kamu malah melamun ". Leonard mencubit pipi Laras gemas. 

Laras mengaaduh dan merajuk mendorong dada besar Leonard. Namun lengannya di tarik kembali dan Leonard memeluk Laras dengan terus menciumi pipi merah Laras akibat cubitannya . " Aku belum mandi leo, lepas...". Laras mendongak dan meronta Leonard hanya terkekeh dengan terus mengecup pipi Laras .

" Iya iya iya... Sana mandi. Aku akan ke bawah dan mengambil makanan untukmu ". Ujar Leonard. Melepas pelukannya pada tubuh Laras .

Dengan perasaan hangat keduanya melakukan aktivitas masing-masing.



Dengan perasaan hangat keduanya melakukan aktivitas masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Bawa dia ke hadapanku Bram ". Ujar dingin Leonard.  Bram dan beberapa bodyguard lainya mengikuti Bram yang pergi ke suatu tempat . Di gedung belakang mansion .

Leonard duduk dengan aura penguasa dengan tuxedo hitam melekat sempurna di tubuhnya memamerkan kekarnya otot tubuh Leonard . Dengan kemeja di lipat hingga siku wajahnya begitu menyeramkan. Seperti singa yang akan menerkam mangsanya .

See You In SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang