Pintu kamar mandi terbuka , memperlihatkan Laras yang hanya memakai kimono mandi berwarna putih tulang . Dengan handuk melekat di atas kepala, Laras melihat Leonard yang tengah mengenakan kemeja putihnya di depan lemari baju.
" Kamu mau kemana ". Tanya Laras mendekat .
" Ke kantor ". Leonard menoleh , dan mencium kening Laras.
Laras menatap tajam Leonard yang masih menunduk memasang kancing kemejanya .
" Ada apa?". Tanya Leonard yang menyadari jika Laras menatapnya sedari tadi.
" Tidak ada. Sini aku bantu ". Laras mengambil alih dan membantu Leonard mengenakan baju .
" Tidak akan lama . Aku hanya ada pertemuan dengan clain beberapa jam saja sayang setelah itu aku pulang ". Leonard mewadah wajah cemberut Laras.
" Aku akan ke minimarket sendiri, pergilah ". Lirih Laras dengan bibir manyun .
" Hey... Look at me ". Leonard memegang ceruk Laras . Mengusap pipi Laras dengan kedua ibu jarinya.
Menatap Laras dengan lembut, dan tersenyum manis .
" Kamu tidak ingin aku pergi ". Tanya leonard .
Laras mengangguk pelan, dengan sorot mata yang teduh dan saling menatap,
" Kalo begitu aku tidak jadi pergi sekarng ". Leonard mengambil ponsel yang berada di nakas samping tempat tidur, Laras melihat apa yang suaminya lakukan.
" Kamu mau ngapain ". Tanya Laras . Leonard menekan layar pada benda pipih itu. Dan terdengar suara yang Laras kenal .
" Iya tuan ".
" Bram..." . Belum sempat Leonard melanjutkan ucapannya .
Laras memeluk tubuh Leonard dan menjauhkan ponselnya dari tangan Leonard . Lalu Leonard merengkuh pinggang Laras dan mencium bibir ranum polos itu dengan rakus .
Perlahan leonard melepas ciumannya, mengusap bibir Laras . Dengan nafas naik turun laras mencium pipi suaminya .
" Jangan lakukan itu, aku tidak marah, kamu bisa pergi leo. Aku bisa naik taksi ". Ujar Laras lembut. Mengusap kedua pipi Leonard.
" Bukankah tadi kamu tidak ingin aku pergi ". Leonard duduk diatas kasur dan memangku Laras, rambut panjangnya tergerai basah . Karna handuk yang semula menutupi kepalanya terlepas saat mereka berciuman.
" Iya memang. Tapi ". Laras menggantung ucapannya .
" Aah leo... ". Laras mendongak dan duduk berhadapan di pangkuan Leonard . Kimono yang tersingkap menambah ke intiman pada keduanya .
" Tapi apa sayang, lanjutkan ucapanmu aku menunggu jawabanmu ". Ujar Leonard . Kini dia menunduk dan menurunkan kimono yang menutupi bahu Laras . Benda itu merosot memperlihatkan tubuh bagian atas Laras yang begitu menggoda , meski beberapa titik merah karna ulahnya masih membekas beberapa di daerah sana .
Laras merangkul leher Leonard. " Lepaskan dulu, aku belum memakai baju".
" Tidak, lanjutkan ucapanmu aku mendengarkan ".
" Aakkkhh... Leo nanti hmm... Ahhh kamu bisa terlanmbathmmpp". Laras meremas kepala belakang Leonard . Tubuhnya menegang .
Leonard memainkan lidahnya di kedua payudara Laras . Menghisapnya dan menikmatinya . Suara Laras di hiraukan ya .
Lalu suara ponsel berdring nyaring . Menggangu kegiatan mereka.
" Leo ada telvon ".
" Hmmpp".
KAMU SEDANG MEMBACA
See You In Seoul
Romance21++ baik tentu tidak. jahat tidak juga. dia hanya gadis yang tertutup setelah kekecewaannya pada sebuah janji ....