"Jadi kamu beneran mau bekerja dengan ibu?" tanya Ginny.
Kini Karisha dan Ginny tengah duduk di sebuah cafe, tadi Karisha sudah memberi tahu jika dirinya ingin menerima pekerjaan tersebut tapi Ginny malah mengajak dirinya untuk membicarakan nya secara langsung saja tidak lewat telepon.
"Iya bu Karisha benaran mau, tapi maaf Karisha gk bisa datang pagi-pagi karena kuliah"
"Gapapa ibu mengerti, bekerjalah setelah kamu pulang kuliah. Dan satu lagi kamu bisa panggil saya bunda, jangan ibu saya tidak terbiasa dipanggil seperti itu" cengir Ginny.
"Baik bu--bunda" ujar Karisha merasa sungkan.
"Kamu mengingatkan saya kepada putri saya" sendu Ginny.
Karisha tidak tahu kenapa ketika mengucapkan kata 'putri saya' ekspresi Ginny langsung berubah menjadi sendu.
"Selamat menikmati hidangan nya" ujar pelayanan yang baru saja datang mengantar kan pesanan mereka.
"Dihabiskan ya nak"
"Makasi banyak bu----eh bund. Saya sudah boleh mulai bekerja kapan ya bun?"
"Besok pagi kamu ada jadwal kuliah gk?"
"Kebetulan besok saya kuliah nya siang bun"
"Berarti besok kamu bisa datang kerumah bunda terlebih dahulu?"
"Bisa bun bisa banget" senyum Karisha.
"Ya sudah besok pagi sebelum jam 8 kamu harus sudah berangkat ya, nanti alamatnya biar bunda share lock ke kamu"
"Baik bun"
Setelah selesai melakukan pertemuan dengan Ginny, Karisha pun langsung bergegas menuju rumah sakit.
"Mah" panggil Karisha sembari membuka pintu ruangan sang mama.
Karisha bisa lihat sang mama yang sedang terbaring lemah tidak berdaya.
"Mah Karisha janji bakalan cari uang yang banyak buat pengobatan mama, tapi mama harus janji sama Karisha kalau mama harus sembuh" ujarnya sambil menggenggam tangan sang mama.
"Ma--mama min----minta maaf sama ka---kamu, ma--mama nyusahin ka--kamu"
"Mama gk boleh ngomong gitu, mama sama sekali gk nyusahin Karisha kok. Mama gk perlu khawatir Karisha udah dapet pekerjaan jadi pengasuh terus majikan Karisha juga baik banget orangnya mah" senyum Karisha senang.
"Ker---kerjalah dengan baik, ja--jangan me--mengecewakan majikanmu"
"Baik mah, mama mau makan apa? Buah mau? Karisha beliin di kantin dulu ya mah"
Belum mendapatkan jawaban dari sang mama Karisha pun langsung bergegas lari menuju kantin rumah sakit.
Dukk
Karena tidak memerhatikan jalannya dirinya sampai menabrak seseorang.
"Aduh maaf gue gk lihat kalau ada orang didepan"
"Iya gak pa----eh Karisha"
"Rio ngapain disini?"
Dirinya benar-benar terkejut ketika bertemu dengan Rio disini.
"Jengukin sepupu, lo sendiri ngapain disini? Kok gk main ke cafe?"
"Gue lagi nemenin mama. Rio maaf sebelumnya gue gk bisa lama-lama mau ke kantin soalnya"
"Boleh gue temenin gk? Ada yang mau gue tanyain ke lo"
"Hmm gimana ya tapi gue mau suapin mama gue dulu"
"Gapapa gue tungguin kok, sekalian gue mau kenal sama mama lo" senyum Rio.
"Yaudah deh ayo"
Tak membutuhkan waktu lama kini Karisha sudah kembali ke ruangan sang mama dengan tangan yang sudah menenteng buah-buahan.
"Mah kenalin ini teman aku Rio tadi gk sengaja ketemu pas mau ke kantin"
"Rio tante" Rio pun langsung tersenyum dan menyalimi tangan mama.
"Na--nancy, panggil saya ma--mama jangan tan--tante" senyum Nancy ketika menebak sepertinya Rio ini anak yang baik.
"Mama makan buah dulu ya Karisha suapin, lo duduk dulu aja Rio"
"Eh iya"
Rio bukannya duduk seperti yang diperintahkan oleh Karisha, dia malah asik memperhatikan Karisha yang dengan telaten menyuapi sang mama.
"Hmm boleh gk kalau Rio suapin mama?" ujar Rio tiba-tiba.
Ucapan yang Rio lontarkan barusan sukses membuat Karisha melongo tidak percaya.
"Hah?"
"Bo--boleh nak" senyum Nancy.
~~~
"Lo marah ya sama gue?" tanya Rio.
Sekarang mereka berdua sedang duduk di taman yang terdapat dirumah sakit ini.
Setelah selesai menyuapi sang mama dirinya pun pamit sebentar untuk mengobrol dengan Rio.
"Enggak emang kenapa gue harus marah sama lo coba, emang lo ngelakuin kesalahan?"
"Gue kira lo marah sama gue, karena waktu itu gue chat lo gk balas terus lo langsung ngilang gitu aja gk pernah ke cafe lagi"
Setelah mengatakan seperti itu Karisha dapat melihat ekspresi Rio yang berubah menjadi sendu.
"Ouh chat yang nanya 'hai lagi apa' itu? Kenapa gk gue balas gue kira handphone lo lagi dibajak teman makanya gk gue balas. Soal gk main ke cafe gue lagi sibuk sama kuliah"
"Kenapa bisa bilang dibajak teman?"
"Ya tumben aja gitu lo chat gue "
"Emang gk boleh ya?"
"Ya boleh-boleh aja"
"Asik!!" tanpa Rio sadari dirinya langsung melompat kegirangan.
"Lo kenapa dah" heran Karisha hingga dia mengernyitkan dahinya ketika lihat tingkah Rio yang seketika berubah jadi ceria.
"Ehh enggak"
Rio yang tersadar pun langsung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
semoga kalian suka dengan part ini 💗
Jangan lupa untuk selalu tinggalkan jejaknya. Terimakasih 🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PETER PAN [END]
Teen Fiction-Raphael hadrian darmawan- Seorang cowo yang berprofesi sebagai ceo diperusahaan DARMAWAN. Memiliki wajah tampan dan dikenal dengan tatapan intimidasinya membuat siapa saja yang ditatap akan langsung merasa ketakutan. Tapi siapa sangka dibalik sikap...