Dengan perasaan kesalnya Lisa pun berjalan sendiri menuju cafe yang dekat kantor untuk makan siang.
"Pokoknya besok harus berjalan lancar!"
Sesampainya didalam cafe Lisa pun langsung mencari meja yang masih kosong, setelah mendapatkannya ia pun langsung memanggil pelayan untuk menyebutkan pesanan nya.
"Datang kecafe yang sudah saya share location barusan tapi cuman 5 orang saja! Saya akan susun rencananya sekarang" Perintahnya ketika sambungan telpon sudah terhubung.
"Baik bu"
"Saya kasih waktu 10 menit"
Tuttt
Sudah menjadi kebiasaan bagi dirinya memerintahkan para pekerjanya dengan patokan waktu. Selain sifat galak Lisa juga memiliki sifat bossy.
Tanpa Lisa ketahui para bodyguardnya suka membicarakan nya dibelakang.
Mereka terkadang suka merasa keberatan jika tiba-tiba Lisa menyuruh mereka datang kesuatu tempat dengan hanya diberikan waktu 15 menit paling lama, Lisa sama sekali tidak pernah memikirkan apakah jalan raya saat itu sedang macet atau tidak. Potong gaji akan selalu menjadi ancaman nya.
Yaaa meskipun seperti itu lagi-lagi mereka bertahan karena gaji yang Lisa berikan sangat besar.
Tak lama orang suruhan nya pun sudah pada datang di cafe "Permisi bu"
"Duduk"
5 orang laki-laki tersebut pun langsung menarik kursi sesuai perintah Lisa.
"Besok waktu yang tepat untuk menjalankan rencana nya" ujar Lisa membuka percakapan.
"Pekerjaan apa yang harus kami lakukan besok bu?" Tanya salah satu diantara mereka.
"Kalian----"
"Maaf bu ini pesanan nya" ujar pelayan tiba-tiba memotong pembicaraan nya.
Tanpa menjawab Lisa pun langsung menatap pelayan tersebut dengan tatapan yang sangat menyeramkan, dengan cepat pelayan tersebut pun pamit untuk kembali kebelakang dapur.
"Rencana ini sudah saya susun sebagus mungkin, pekerjaan kalian ada yang menunggu dirumah saya dan cafe milik saya"
5 orang tersebut pun langsung mengangguk kan kepalanya mengerti.
"Jadi tugas kalian----" Lisa pun langsung membagi tugas kepada orang suruhan nya itu.
"Kalain mengerti?"
"Mengerti bu"
"Bagus. Silahkan atur dengan yang lainnya"
"Baik bu, kami permisi"
Tanpa Lisa sadari sejak tadi ada seseorang yang memvideokan pembicaraan nya.
"Wah udah gk beres nih bos" bisik seseorang
"Kalian bertiga tunggu sini rekam kalau ada bukti baru, saya dan dia mau pergi kerumah tuan besar dulu "
"Baik bos"
Dua orang misterius tersebut pun langsung keluar dari dalam cafe.
"Cepat jalankan mobilnya"
"Siap" orang tersebut pun langsung menjalankan mobil dengan kecepatan diatas rata-rata.
"Tuan maaf ganggu, saya mendapatkan bukti" ujarnya menelpon tuan besar nya.
"Datang kekantor saja, nanti langsung keruangan saya"
"Baik tuan"
Tuttt
Tak membutuhkan waktu lama mobil yang mereka tumpangi pun sudah sampai didepan kantor Rizal. Yap kedua orang misterius tersebut adalah mata-mata nya.
Tok..tok...tok
"Masuk"
Dengan cepat kedua orang tersebut pun masuk kedalam.
"Bukti apa yang sudah kalian dapatkan?"
Kedua orang suruhan nya pun langsung memberikan sebuah ponsel. Disana terdapat sebuah video pembicaraan antara Lisa dan 5 orang cowo tadi.
Dengan seksama Rizal pun mendengarkan pembicaraan nya. Dirinya benar-benar tidak menyangka jika Lisa bisa merencanakan niat seburuk ini.
"Mulai besok tambah orang buat mengawasi gerak-gerik mereka. Saya mau kalian memiliki video ketika dia menjalankan rencananya itu!"
"Baik tuan"
"Jangan sampai tidak memvideokan! Kamu sebagai tangan kanan saya percayakan"
"Baik tuan, tuan bisa percaya kepada saya"
"Baik. Kalian boleh pergi, dan video itu tolong kirimkan kesaya"
"Sudah tuan, kalau begitu kami pamit pergi"
Kedua orang tersebut pun langsung keluar dari ruangannya, sedakan Rizal langsung menyetel ulang video tersebut.
"Benar-benar wanita licik"
~~~
~Karisha
El jadi jemput gk? Karisha bentar lagi selesai kampusnyaMendapatkan pesan dari Karisha seperti itu dengan cepat El pun memakai kembali jasnya yang tadi ia lepas.
"Loh El rapih banget mau kemana?" Tanya Lisa yang baru kembali dari cafe.
"Mau jemput Karisha, sekalian El mau pulang" ujarnya sambil tersenyum senang.
"Tapikan pekerjaan kamu belum selesai El. Berkas yang harus ditanda tangani juga masih ada setengah lagi" cegat Lisa
"Iya El tahu kok, Lisa tenang aja berkas ini bakalan selesai hari ini"
"Lah terus kamu ngapain pulang? Sekarang aja masih jam 13:00. Yang profesional dong El!" Sindirnya
"Lisa tenang aja El bakalan tetap profesional dengan pekerjaan El. Semua berkas yang belum ditanda tangani bakalan El bawa pulang, nanti orang suruhan El yang bakalan anterin ke rumah Lisa"
Setelah mengatakan seperti itu El pun langsung keluar dari ruangannya dengan tangan yang membawa cukup banyak tumpukan berkas.
Lisa pun langsung menghentak-hentakkan kakinya. Percuma dirinya menahan agar El tidak pergi, tapi cowo itu malah tetap menjemput cewe kampungan itu.
"Gapapa El sekarang kamu nikmati aja dulu waktumu dengan cewe itu, tapi setelah ini kamu akan menjadi milikku seutuhnya" smirknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PETER PAN [END]
Teen Fiction-Raphael hadrian darmawan- Seorang cowo yang berprofesi sebagai ceo diperusahaan DARMAWAN. Memiliki wajah tampan dan dikenal dengan tatapan intimidasinya membuat siapa saja yang ditatap akan langsung merasa ketakutan. Tapi siapa sangka dibalik sikap...