"Terimakasih pak Ujang, hati-hati" pamit Karisha sambil turun dari mobil.
"Iya neng, nanti kalau mau pulang telpon pak Ujang aja ya"
"Siap pak, beres"
Setelah mengatakan seperti itu dirinya pun langsung berjalan masuk kedalam perusahaan El.
"Karisha" panggil Rizal.
"Eh ayah". Karisha pun langsung menyalimi tangan ayah.
"Mau ngapain nak?"
"Ini yah mau nganterin makan siang" ujarnya dengan salah tingkah.
Rizal yang melihat itu pun langsung tersenyum "yaudah ayo bareng, ayah juga mau keruangan El"
Karisha pun langsung mengangguk kan kepalanya.
Sepanjang jalan tak henti-hentinya para karyawan membungkukkan tubuhnya ke Rizal, Karisha yang berdiri disebelahnya pun ikut menjadi pusat perhatian.
"Tidak usah takut seperti itu nak, santai saja" kekeh Rizal yang mengetahui ketakutan nya.
Karisha hanya bisa menjawab dengan anggukan kepalanya saja.
Ting
Lift khusus para petinggi itu pun terbuka, Rizal dan Karisha pun langsung masuk kedalam.
"Lift buat orang-orang khusus mah emang beda" batinnya dengan kagum.
Tak lama lift tersebut pun sudah sampai dilantai paling atas dari gedung ini, lantai yang hanya diisi oleh ruangan ceo dan sekretaris nya saja.
"Loh kosong" kaget Rizal ketika dirinya dan Karisha membuka pintu ruangan El.
"Hmm... mungkin lagi meeting yah"
"Sepertinya. Yasudah apakah kamu mau tunggu El disini saja? Ayah mau balik kegedung kantor aja"
"Karisha tunggu El aja yah"
Rizal pun mengangguk kan kepalanya "yaudah kamu tunggu didalam aja. Nanti tolong sampaikan ke El, dicari ayah"
"Baik yah"
Rizal pun langsung berjalan meninggalkan Karisha sendiri diruangan El.
Dirinya yang penasaran pun langsung memanfaatkan situasi ini untuk melihat-lihat ada apa saja diruangan El.
"Emang anak bunda banget" senyum nya ketika menemukan sebuah foto bunda dimeja kantor nya.
"kalau semisalnya gue pacaran sama dia foto gue dipajang gk ya?" gumam nya.
"Aish ngaco lo Kar"
Buru - buru ia pun langsung meletakkan kembali foto bunda ditempat semula.
2 jam kemudian
"Meeting nya lama juga ya" gumam nya sambil memperhatikan jam di handphone nya.
Sudah dua jam dirinya menunggu disini tapi sedari tadi tidak ada tanda-tanda kedatangan El.
Ceklek
Mendengar suara pintu terbuka sebuah senyuman langsung mengembang di wajah cantiknya.
"Karisha" kaget El ketika masuk menemukan sosok Karisha disini.
"Udah selesai meeting nya El?" tanya nya dengan masih memperlihatkan senyuman nya.
El pun mengangguk kan kepalanya "Karisha ngapain kesini?"
"Ini Karisha bawaain makan siang" ujarnya sembari memberikan rantang makanan yang ia bawa tadi.
"bunda yang masakin"
El pun langsung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal "tapi El udah kenyang Karisha tadi meeting sekalian makan siang"
Lisa yang baru masuk keruangan itu pun langsung tersenyum senang.
"Aduh... aduh kasihan yang udah cape cape nungguin tapi nihil hasilnya" ejeknya.
Karisha tetap mempertahankan senyuman nya, bagaimana pun dirinya tidak boleh menyerah begitu saja.
"Yaudah kalau begitu Karisha taro dimeja aja ya, kalau laper dimakan. Kasihan bunda udah masakin"
El pun mengangguk kan kepalanya.
"Gue harus cari cara biar El gk ngajak cewe ini ngobrol. Ah gue punya ide! "
"El, Lisa mau ke kantin beli es krim El mau ikut gk?"
"Mau!" mendengar kata Es krim matanya langsung berbinar senang.
"El kan capek abis meeting mending Lisa aja yang beli es krimnya, nah El nya tunggu disini aja sama Karisha" ujarnya berharap jika El lebih memilih duduk disini bersama nya.
El pun mengangguk kan kepalanya setuju, "yaudah El minta tolong ya Lisa beliin es krim strawberry dua, Karisha mau kan?"
Karisha pun mengangguk kan kepalanya senang.
"fyuhh untung El mau nuturin kata - kata gue"
Sedangkan Lisa yang mendengar perintahan dari El pun langsung menghentak-hentakan kakinya kesal.
Dirinya nya kan sengaja pergi ke kantin dengan embel-embel es krim agar El mau pergi bersamanya, bukannya malah dirinya yang disuruh beli sendirian sedangkan El malah berduaan disini dengan perempuan itu.
"Gk jadi" ujarnya yang langsung ikut duduk di kursi.
"Loh... loh kan bos kamu nyuruh masa kamu sebagai sekretaris yang baik gk mau nurutin, nanti El kecewa loh" ujar Karisha berusaha memancing.
El yang mendengar pun langsung mengangguk kan kepalanya setuju "Lisa gk mau beliin El es krim?" ujarnya dengan raut wajah yang sudah berubah sedih.
"Shit! kalau gue gk nurutin bisa-bisa dipecat, nanti gagal semua dah rencana nya"
Lisa pun langsung memasang senyuman nya meskipun dengan terpaksa.
"Yaudah Lisa beliin El es krim tunggu disini ya"
Dirinya pun langsung pergi keluar dari ruangan El.
Sepanjang jalan dirinya tak henti- hentinya menghentakkan kakinya dengan kesal.
"Udah berasa jadi babu gue" gumam nya.
Karisha yang melihat kepergian Lisa pun langsung tersenyum senang. Setidaknya dirinya memiliki sedikit waktu untuk berdua dengan El.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PETER PAN [END]
Teen Fiction-Raphael hadrian darmawan- Seorang cowo yang berprofesi sebagai ceo diperusahaan DARMAWAN. Memiliki wajah tampan dan dikenal dengan tatapan intimidasinya membuat siapa saja yang ditatap akan langsung merasa ketakutan. Tapi siapa sangka dibalik sikap...