TIGA SATU

2.9K 192 6
                                    

Karisha yang sedari tadi terus mengelus kepala El pun lama-lama dirinya malah merasa tidak mengantuk.

"Mending gue kerjain tugas kampus aja dah"

Dirinya pun langsung beranjak kemeja belajar.

Karena terlalu fokus mengerjakan tugasnya sampe selesai, dirinya tak menyadari jika jam sudah menunjukan pukul 2 malam.

~Karisha
La sorry malem malem ganggu besok gue kaga ngampus dulu.
Ini tugas kelompoknya udah gue kerjain lu tinggal revisi


Kini mata Karisha benar-benar sudah mengantuk, tanpa sadar dia pun tertidur diatas meja belajar.

~~~

"Hoammm" nguap El yang merasa tidurnya terganggu karena cahaya matahari yang mulai masuk kedalam kamar.

"Karisha!" panik El ketika tak menemukan sosok Karisha disebelahnya.

Dirinya malah menemukan sosok Karisha yang tertidur pulas dimeja belajar.

Dengan inisiatif nya El langsung menggendong tubuh Karisha dan memindahkan nya keatas kasur.

"Ternyata Karisha cantik ya kaya bunda" kagum El ketika baru menyadari jika wajah milik Karisha cantik seperti bundanya.

Deg

"Ih jantung El kayanya sakit deh" gumamnya. Cepat - cepat dirinya langsung membuang pikiran buruknya.

Kini tangannya yang mulai aktif pun langsung menyentuh hidung Karisha "hihi pesek"

Selanjutnya dia arahkan kemata Karisha "wahh bulu mata Karisha lentik!" kagumnya.

Sedangkan Karisha tidurnya langsung terganggu ketika merasa ada tangan seseorang yang menyentuh wajahnya.

Ketika baru membuka kelopak matanya dirinya langsung dikejutkan dengan keberadaan wajah El yang jaraknya sangat dekat dengannya.

"Morning Karisha" senyum El mengembang.

Karisha yang melihat senyum itu seketika langsung terhipnotis.

Terpesona aku terpesona- Author

"Karisha El laper" ujar El sambil memegang perutnya, Karisha yang mendengar langsung tersadar dari lamunannya.

"Eh--iya ini gue masak dulu"

Dirinya pun langsung berlari menuju arah dapur.

~~~

El sedari tadi terus menampilkan senyum manisnya.

Sontak hal tersebut membuat semua karyawan nya penasaran ada apa dengan sang bos, yang biasanya kalau berangkat hanya memasang wajah cueknya kini senyum-senyum sendiri.

Tok... Tok

"Masuk"

Dirinya yang baru mendudukan bokongnya dikursi sudah kedatangan tamu saja.

"Maaf pak pagi-pagi saya sudah mengganggu waktunya. Kedatangan saya mau memberi berkas resign saya" ujar Tio tiba-tiba.

"Loh kok kamu tiba-tiba mau keluar?" bingung El.

"Saya disuruh meneruskan perusahaan keluarga pak. Terimakasih atas pengalamannya selama ini, saya benar-benar mendapatkan banyak ilmu dari bapak"

Percuma mau seberusaha apapun dirinya menahan kepergian Tio, dia akan tetap pergi juga.

Padahal El lebih nyaman jika sekretaris nya cowo, jika seperti ini pasti sang ayah akan memilih kan sekretaris barunya cewe.

"Yasudah saya tanda tangani surat kamu"

"Terimakasih pak saya izin keluar"

Selepas kepergian Tio El pun langsung nelepon sang ayah.

"Yah---"

"Ayah sudah tahu Tio resign. Sebelum bilang kekamu dia kasih tahu dulu ke ayah"

"El minta tolong yah cariin sekretaris cowok yang baru"

"Kalau cari yang cowo susah, ayah sudah mendapatkan nya sebentar lagi dia akan datang keperusahaan kamu"

"Pasti cewe" ujar El dengan lesuh.

"Kamu tenang dia bukan wanita yang genit. Dia wanita yang baik, polos jadi dia tidak akan mungkin berusaha menggoda kamu seperti yang dulu dulu"

"Huftt terserah ayah aja deh. Tapi kalau aku gk betah ayah harus cariin aku sekretaris yang cowo!"

"Iya. Sudah dulu ya ayah sibuk jaga dirimu baik-baik. Salam ke Karisha"

"Ayah sama bunda juga hati - hati. El kangen bunda" ujar El dengan menampilkan wajah sedihnya.

"Kangen tapi gk nelpon nelpon, mentang-mentang udah ada Karisha jadi lupa sama bunda" kini suara ayah sudah tergantikan dengan suara sang bunda.

El yang disindir seperti itu hanya bisa diam.

Dirinya baru menyadari jika baru kali ini ia tak terus-terusan menelepon sang bunda ngerengek agar untuk segera pulang.

"Maafin El bunda, tapi El beneran kangen sama bunda" ujarnya dengan suara yang sudah parau. Dirinya takut jika sang bunda akan marah terhadapnya.

"Loh kok anak bunda malah nangis. Bunda gk marah kok sayang, bunda cuman bercanda. Baik-baik ya sama Karisha"

"Iya bunda" ujar El.

"Gimana sama Karisha?" tanya Ginny.

"El kemarin diajarin bikin kue strawberry sama Karisha bunda, terus kemarin kakinya Karisha kesleo soalnya ada yang dorong dia sampe jatuh" cerita El dengan panjang lebar.

"Loh Karisha jatuh?!"

"Iya bunda, tapi jangan khawatir El udah rawatin Karisha kok" bangganya.

"Emang kamu bisa rawatin? Yang ada kamu yang nyusahin Karisha"

"Ih bunda mah gk percaya sama El orang dari kemarin El gendong Karisha kalau mau kemana-mana"

"Kamu gendong Karisha?!" kaget Ginny.

Dirinya benar-benar terkejut ketika mendengar cerita sang anak, baru kali ini anak cowonya bersikap layaknya seorang pria.

Tok... Tok.. Tok

"Bunda El tutup dulu ya telpon nya kayaknya sekretaris pilihan ayah udah dateng. Bunda sama ayah jaga diri disana, bye bye muachhh"

Tuttt

"Bunda kenapa kok senyum - senyum?" bingung Rizal.

"Bunda seneng kayanya El udah mulai suka sama Karisha!" girang Ginny.

Rizal yang mendengar hanya membalas dengan senyuman, dia juga berharap jika sang anak segera mendapatkan pasangan.

~~~

"Kamu sekretaris pilihan pak Rizal?" tanya El to the point

"I--iya pak"

El pun langsung membaca berkas tentang sekretaris barunya yang bernama Lisa.

"Mulai hari ini kamu bisa langsung bekerja" ujar El dengan wajah cueknya.

Lisa yang mendengar pun langsung merasa sangat senang "terimakasih banyak pak".

"Hmm" setelah itu El pun melanjutkan kembali pekerjaannya.

"Terimakasih sayang udah nerima aku, kalau begini kan jadi lebih mudah dapetin kamunya



















Jenjrengggg......

Sorry ya kemaleman UP nya😁. Soalnya aku gabut:( yaudah UP aja deh.

Jangan lupa untuk selalu tinggalkan vote dan komen nya yawww. Terimakasih 💗

MY PETER PAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang