22. Perfect Plans

422 66 90
                                    

"Eomma, boleh aku pinjam buku dan pensilmu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eomma, boleh aku pinjam buku dan pensilmu?"

Gerakan tangan Ye Won terhenti diatas kertas gambarnya. Wajahnya mendongak dan mendapati puteranya tengah memperhatikan dirinya bekerja sambil makan siang yang Seung Wan bawakan dari rumah untuknya.

"Oh, kau sudah bangun." Ye Won menarik tangannya dari atas mouse lalu bangkit menuju ranjang. Ia membantu Ye Jin bangun dan bersandar pada kepala ranjang yang sudah ia naikan sebelumnya.

"Kau ingin menggambar?" Tanya Ye Won seraya memberi Ye Jin buku dan pensil yang ia ambil dari tas.

Ye Jin menggelengkan kepala pelan. "Aku ingin menulis sesuatu."

Ye Won tak lagi banyak bertanya. Ye Won juga tak perlu mengajarinya karena Ye Jin sudah pandai membaca dan menulis sejak usia 2 tahun.

"Pekerjaan eomma sedikit lagi selesai, setelah itu eomma akan menemanimu. Oke?"

Ye Jin mengangguk.

Ye Won berjalan kembali ke sofa untuk melanjutkan aktivitasnya. Bersamaan dengan itu Dylan datang. Dia membawa sebuah paperbag besar.

"Jin-ah... Appa tampan datang." Sapa Dylan dengan riang.

"Appa." Ye Jin tersenyum lebar melihat ayahnya. Matanya terus mengikuti pergerakan Dylan yang pergi ke wastafel untuk mencuci tangan.

"Appa bawa sesuatu untukmu." Dylan menunjukkan paperbag ditangannya sambil berjalan menuju Ye Jin.

"Apa itu?" Ye Jin tak sabar. Dia menyingkirkan kertas dan pensilnya kesisi tubuh bersiap menyambut hadiah dari ayahnya.

Dylan mengambil sebuah kotak didalam paper bag lalu menaruhnya dipangkuan Ye Jin.

Anak itu tersenyum semringah melihat lego yang dibawa ayahnya.

"Gomawoyo, appa."

Dylan tersenyum lalu mencium puncak kepala Ye Jin.

"Apa tidak masalah anda datang disiang hari?" Ye Won bertanya dari depan laptopnya. Selama ini Dylan selalu datang dimalam hari untuk menghindari perhatian banyak orang, aneh sekali dia datang siang siang tanpa penyamaran.

"Tae Hyung membantuku." Jawab Dylan singkat.

Mulut Ye Won membulat membentuk huruf O lalu beralih kembali kepekerjaannya. Dia tidak ingin kehilangan fokus bekerja karena terus melihat Dylan yang tampak sangat menawan hari ini dengan tatanan rambut yang berbeda dari biasanya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Behind The Perfection [JINRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang