20. Perfect Heartbeat

1.1K 93 202
                                    

Selesai bekerja Seung Wan tidak langsung pulang kerumah tapi mampir dulu kekamar Ye Jin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selesai bekerja Seung Wan tidak langsung pulang kerumah tapi mampir dulu kekamar Ye Jin. Dia ingin bertemu keponakan kesayangannya dulu sebelum Dylan datang dan dia diusir karena menjadi obat nyamuk yang mengganggu.

"Otte? Belum ada tanda tanda keponakanku akan sadar malam ini?" Tanya Seung Wan pada Ye Won yang duduk disamping ranjang sambil menggambar.

"Belum. Doakan saja semoga dia cepat sadar." Balas Ye Won seraya menutup buku gambarnya.

"Kau sudah makan?" Ye Won menoleh pada Seung Wan yang berdiri dibelakangnya.

"Belum." Jawab Seung Wan.

Ye Won berdiri lalu berjalan menuju meja sofa.

"Omoni tadi membawa makanan dari rumah. Makanlah!" Ye Won membuka kotak makan diatas meja.

"Waahh... Sudah lama aku tidak makan masakan bibi Park." Seung Wan duduk disebelah Ye Won lalu menjumput sepotong kimbab dengan sumpit yang Ye Won beri.

"Wan-ah... " Panggil Ye Won tanpa menoleh pada lawan bicaranya. Ia hanya menunduk memainkan sendok dalam mangkuk sup.

"Wae?" Balas Seung Wan dengan mulut penuh makanan.

Hening.

Seung Wan sampai menoleh karena Ye Won tak kunjung bicara.

"Ada apa? Kau ingin cerita padaku tentang ciuman yang gagal kemarin malam?"

Ye Won langsung menoleh sambil melotot. "Aniya. Kenapa tiba tiba bahas itu. Kemarin itu tidak seperti yang kau lihat."

"Ya, aku tidak lihat. Aku silinder." Kata Seung Wan mengalah, takut Ye Won tak jadi bicara karena malu.

Ye Won mecebik lalu tersenyum malu.

"Kau sungguh baik baik saja?" Yanya Ye Won terdengar sungkan.

"Aku baik baik saja, sehat. Wae?"

"Maksudku, kau sungguh baik baik saja dengan dengan hubunganku dan Tuan Kim?"

"Tuan Kim?" Seung Wan mengernyit. "Kau masih menyebutnya Tuan Kim padahal kalian sudah lengket seperti pasutri?"

"Aniya. Kami tidak sedekat itu."

"Tidak dekat karena kepergok, coba kalau aku dan dokter Kim tidak datang..." Seung Wan menaik turunkan sebelah alisnya sambil tersenyum menggoda Ye Won.

"Sudahlah, lanjutkan makanmu. Aku mau menggambar saja." Kata Ye Won mulai bad mood karena malu. Dia menaruh kembali sumpit yang belum sempat menyentuh makanan lalu pergi kedekat ranjang.

"Yak, aku hanya bercanda, jangan marah! Ayo makan!" Ujar Seung Wan sambil tertawa kecil. introvert saudaranya kumat.

Ye Won menoleh kearah pintu ketika seorang berseragam cleaning service masuk sambil membawa kain lap dan spray cleaner.

Behind The Perfection [JINRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang