15. Perfect Family

672 76 109
                                    

Ada yang bilang, 'Tulis aja dulu. Kalau ada yang kurang nanti bisa di revisi.'

Oke. 👌

Selamat mabok Dylan, 5k+ words.

***

Malam sudah larut tapi Dylan justru membuat secangkir kopi lalu ia bawa keruang kerjanya. Ia menaruh kopi latte itu diatas meja lalu duduk dikursi kebesarannya. Tangannya bergerak menyugar poni panjangnya kebelakang sebelum kembali fokus kelayar didepannya.

"Jadi bagaimana, Hank? Apa yang ingin kau katakan?" Tanya Dylan pada Hank melalui panggilan Video.

Aku sudah mengirim obat untuk sebulan kedepan. Mungkin paketnya akan sampai dua atau tiga hari.

"Kenapa kau masih terus mengirimiku obat, bukankah kau bilang kau kesulitan menemukan bahan bakunya?"

Aku akan berhenti mengirim obat kalau kau pindah ke sebuah pulau yang tidak dihuni oleh makhluk yang namanya wanita.

Dylan tertawa. Hank adalah sahabatnya sejak kuliah sekaligus dokter pribadinya saat di Jerman. Hank sangat aktif dan lucu, mungkin tingkah absurd Dylan tertular darinya.

Bahan bakunya memang langka sama seperti alergimu tapi aku akan berusaha menemukannya. Aku tidak ingin dunia kehilangan keseimbangan karena kehilangan penghuninya yang paling tampan. Kau juga harus membantuku, Jangan terlalu banyak berkumpul dengan wanita asing. Kau harus berhemat karena aku belum bisa memastikan kapan aku bisa mengirimkanmu obat yang baru.

"Untuk saat ini aku hanya menerima job iklan dan wawancara, tapi jadwalku tetap tidak mengendur sedikitpun."

Hahahaha... Aku akan bicara pada Clara agar dia memberimu sedikit belas kasih.

"Kau pikir Clara akan mendengarmu? Kau tahu, akhir akhir ini dia agak sensitif dan kasar. Sampai sekarang aku masih kesal padanya."

Hank juga mengenal Clara dari sejak kuliah. Dia tahu betul karakter wanita itu.

Mungkin sedang datang bulan.

Dylan hanya menggedikkan bahu, lalu menyeruput kopi latte buatannya.

Bagaimana dengan pujaan hatimu yang misterius itu, apa dia masih sulit diajak kerjasama?

"Hank, please. Berhenti menyebutnya pujaan hati. Dia tidak memiliki tempat dihatiku bagaimana mungkin aku memujanya."

Jongmalyo? Goda Hank dengan bahasa Korea yang Dylan ajarkan padanya saat masih bersama dulu.

"Dylan itu dipuja bukan memuja." Tegas Dylan bangga. Tapi tetap saja ia tak luput dari roasting-an Hank.

Ya ya ya, tapi sekalinya dighosting galaunya sampai enam tahun. Hahahaha

"Enam tahun lalu dia sangat lugu dan lucu. Sekarang dia sudah punya anak satu, demi saturnus, uranus dan neptunus, dia benar benar menyebalkan, keras kepala. Dia masih saja memegang teguh pendiriannya walaupun aku sudah pernah sekarat didepan matanya."

Karena dia mengabaikanmu, coba kalau dia menyambut perasaanmu kau pasti bilang, Dia benar benar menggemaskan, Hank. Hahaha...

"Berhenti menggodaku, Hank! Atau aku matikan komputernya."

Hahahahaa... Oke oke. Tapi lain kali, Jangan gegabah lagi. Kau bisa saja end jika telat ditangani.

"End ya end saja. Untuk saat ini aku merasa mungkin mati lebih baik. Aku lelah, Hank."

Hei, Kau sudah bertahan sejauh ini, apa kau yakin akan menyerah. Percaya padaku, Kau pasti sembuh, aku yakin tidak lama lagi kita akan menemukan solusinya.

Behind The Perfection [JINRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang