2. Perfect Hurt

483 69 25
                                    

"Akh...andwae!!!"

Lampu ruangan mati saat Ye Won hampir mencapai pintu masuk. Tak ada tawar menawar, sudah menjadi ketentuan jika lampu sudah dimatikan tidak boleh ada satupun pengunjung yang masuk, termasuk tamu VIP. Kru yang berjaga meminta Ye Won keluar dan menyarankannua menonton di lounge.

Seketika Ye Won menyesali keputusannya keluar dari venue untuk membeli obat sakit kepala. Ia pikir membeli obat tidak membutuhkan waktu yang lama dan ia bisa kembali masuk sebelum acara dimulai. Tapi nyatanya, ia kurang cepat 5 detik.

Kalau tau begini, ia akan memilih tetap tinggal di venue sampai acara selesai.

Aaarrggghhh... Rasanya Ye Won ingin mengunyah semua obat ditangannya beserta kantung plastiknya.

Kenapa dia bisa sebodoh ini? Dia sudah melewatkan kesempatan emas itu. Kapan lagi dia bisa menyaksikan secara langsung parade Fashion sekelas Paris Fashion Week?

Berjalan mundur, Ye Won menyandarkan punggungnya dengan lesu ke dinding marmer sambil mendengus kasar.

Apa yang harus ia lakukan sekarang? Tidak mungkin kan dia jauh jauh datang ke Paris hanya untuk numpang sakit kepala?

Sakit hati pula. Ck.

Sambil berpikir, Ye Won merogoh ponsel saku mantelnya. Dia harus mengabari Seung Wan yang pasti sedang gelisah menunggunya.

Dan benar saja, sahabatnya itu mengirimi beberapa pesan beruntun.

Hong Seung Wan

>> kau dimana? Apa sudah menemukan obatnya?

>> Won-ah, apa kau sudah masuk? Jangan bilang kalau kau masih diluar karena acaranya sudahau dimulai!

>> Yakk, Han Ye Won. Kau tidak pingsan dijalan, kan?

Ye Won menggigit kantung plastik obatnya. Lalu mulai menggerakan kedua ibu jarinya diatas layar.

Aku tidak bisa masuk.
Telat lima detik. ☹️

>> What??? Lalu dimana kau sekarang? Aku tidak mungkin bisa keluar sekarang karena lampu run away sudah menyala.

Ye Won kembali mengetik sambil mulutnya mendesis kesal seperti seorang ibu yang membalas chat anaknya yang membandel.

Memangnya siapa yang
menyuruhmu keluar?

Kau mogok makan selama seminggu demi acara ini, kan? Duduk saja disana dengan manis.
Dan tuntaskan kegilaanmu.

>> ya, ya, ya, baiklah. Lama lama cerewetmu melebihi aku.

>> Apa kau masih pusing?

Sedikit.

>>Pulanglah ke hotel dan istirahat. Aku akan segera pulang setelah semuanya selesai.

Shireo.
Sudah kubilang aku datang kesini bukan untuk menumpang tidur dihotel.

>> Lalu kau mau kemana?

Aku mau menonton...

Ye Won berhenti mengetik saat melihat ke area lounge, ada Ji Hoon dan Im Soo Young disana. Sangat menyakitkan mengetahui bahwa Ji Hoon datang ke Paris bukan untuk menyusul Seung Wan dan dirinya, melainkan untuk menyenangkan kekasihnya yang merupakan penggila Fashion.

Behind The Perfection [JINRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang