"Nah itu si Harsya" celetuk David
"Mble mble" Jun melambaikan tangannya
"Apaan?" tanya Harsya
"Kenalan dulu dong ama cogan kelas IPS nih" Chandra menepuk-nepuk pundak Stevan
"Harsya"
"Stevan"
"Harsya"
"Hwall" mereka saling berjabat tangan secara bergantian
"Kalo gue gak perlu kenalan lah ya" ucap Elrick seraya terkekeh yang dibalas senyuman oleh Harsya kemudian bertos ala-ala pria
"When mantan dan masa depan bertemu" Felix tertawa diakhir kalimat
"Eak masa depan gak tuh" sahut Jun tertawa
Ucapan Felix membuat Stevan sedikit terkejut sebab ia baru tau kalau ternyata Elrick adalah mantan pacar Raina.
🌼🌼🌼
Drrt drrt"Halo"
"Pulang ekskul jangan lupa langsung ke cafe" ucap orang diseberang telpon
"Ini siapa ya"
"Stevan"
"E-eh iya kak ntar gw langsung kesana" ucap Raina
Tut
"Dih bagus banget main mati-matiin aja" monolog Raina kesal
"Eh btw dia dapet nomor gw dari mana dah?" Raina berfikir sejenak
"Aaaa gw baru inget kemaren minjem hp dia" Raina menepuk jidatnya
"Woy" Jeremy datang dan menepuk bahu Raina
"Anjir" Raina mengelus dadanya terkejut
"Kampret lo untung gue gak jantungan" Raina menarik telinga Jeremy
"Adeh adeh maap nyai abisnya lo sih diem doang ngelamun gue kira kan lagi kesambet" sahut Jeremy yang membuat Raina melepaskan tangannya
"Mau kemana Je?" ujar Raina
"Balik,nebeng ga lu?" sahut Jeremy
"Mau sih nebeng tapi problemnya gue bukan mau pulang" Raina menatap lurus kedepan
"Kemana dulu? Gue anterin" sahut Jeremy yang ikut menatap lurus kedepan dimana terdapat Harsya dan anak basket lain yang tengah berlatih dilapangan
"Cafe Hectall " jawab Raina dengan puppy eyes
"Ngapain lu?" Jeremy menatap Raina
"Ketemuan sama kak Stevan" sahut Raina
"Si anak baru? Kok lo kenal?" Jeremy mengerutkan kening
"Temennya kak El.Gue kasih tau tapi lu jangan cepu,jadi gue itu sebenernya mau bikin kejutan anniv buat kak Harsya ntar " Raina sedikit berbisik
"Lah hubungannya sama si epan-epan tuh apa?" Jeremy bertanya
"Stevan bege, gue minta ajarin bikin cangkir couple gitu" sahut Raina
"Emang gak bisa beli aja?" ujar Jeremy
"Kurang berkesan gue maunya made in tangan gue sendiri terus bisa gue ukir-ukir" Raina berucap sambil membayangkan cangkir buatannya nanti
"Dasar cewek sukanya yang ribet, yaudah ayok gue anterin" ucap Jeremy
"Uuuu Jemy gue baik banget deh jadi makin sayang" Raina menoel dagu Jeremy
"Kalau gue baper lu mau tanggung jawab heh?" seru Jeremy
"Alah katanya no baper-baper club" Raina mencibir
"Iya tapi kalau lo terus-terusan gini kan brabe gue" Jeremy ngegas
"Iya deh maafin Jojo ya Jemy,Gue traktir makan ntar lu mau apa aja terserah" ucap Raina
"Oke deal" final Jeremy
"Emang ye harga diri lu seharga makanan doang" Raina melirik Jeremy yang cengar-cengir
🌼🌼🌼
Setelah sampai di Cafe Hectall Raina dan Jeremy langsung memesan makanan dan minuman lalu bersantap dengan hikmat sambil diselingi candaan garing keduanya.
"Eh ada Raina" Hwall yang baru datang dengan Stevan dibelakangnya langsung menyapa Raina
"Iya kak, ini kak kenalin temen gue Jeremy" ucap Raina
"Jeremy"
"Hwall"
"Stevan"
"Gue langsung kedalem ya, silahkan dinikmati" Hwall pamit pergi diikuti Stevan
"Iya kak" sahut Raina dan Jeremy bersamaan
Sesampainya Hwall diruangannya dia langsung melirik kearah Stevan yang langsung duduk disofa dengan ponsel ditangannnya.
"Mau makan apa lu" tanya Hwall
"Kayak biasa" ujar Stevan ogah-ogahan
"Bentar" sahut Hwall kemudian bergegas pergi
Selang beberapa lama Hwall kembali dengan nampan makanan ditangannnya.
"Noh makan" ujar Hwall menyodorkan sepiring steak daging ayam dan segelas orange juice
"Thanks" sahut Stevan lalu mulai berdoa sebelum makan
"Si bontot kapan balik" Hwall bertanya disela makannya
"Gak ngerti gue kalau soal itu bocah betah banget di Jepang ampe gak mau pulang, padahal bokap udah bujuk-bujuk dia mau apa biar pulang" Stevan berucap malas
"Bucin detected,lulus sekolah langsung nikahin aja" Hwall terkekeh yang dibalas gindikan bahu oleh Stevan
"Tapi emang cakep sih ceweknya mana udah dapet restu dari ortu masing-masing kan" Hwall tersenyum membayangkan adik sepupunya itu nanti menikah
"Seneng banget lu angkat sono jadi adek lu, satu aja rese banget akhlak nya ketinggalan dirahim ditambah lagi itu tiang berjalan" Stevan berseru lelah akan kelakuan dua adiknya
"Ya kalau kelakuannya kayak lo semua kan kasihan tante Jen punya anak tembok idup semua" sahut Hwall
🌼🌼🌼
"Makasih banyak ya Jemy udah mau anterin gue" ucap Raina
"Santuy harusnya gue yang bilang makasih udah ditraktir ampe kenyang banget" Jeremy tersenyum
"Gue balik dulu ya" lanjut Jeremy
"Tiati Jem jangan ngebut" ucap Raina yang dibalas acungan jempol oleh Jeremy sebelum memasuki mobilnya dan melesat pergi
"Udah" ujar Stevan
"Eh iya udah kak" sahut Raina terkejut
"Ayok buruan" Stevan berjalan duluan membuat Raina sedikit menggerutu dibelakangnya
"Kalau ngomong didepan jangan dibelakang, ngomong ama punggung lo" sahut Stevan yang ternyata mendengar gerutunya Raina
"Iya kak" sahut Raina dengan wajah julidnya
TBC.
Makasih banyak buat kalian yang mau baca dan kasih vote💙💙💙 Gatau aku jadi malu sama seneng diwaktu yang sama😭🖐🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINA
Teen FictionRaina seperti namanya dia sangat menyukai hujan, tapi siapa sangka hujan yang selalu membawa kebahagiaan untuk Raina saat itu berganti membawa kenangan buruk untuknya.