"Eh buset Jo dari tadi kak Stevan matanya gak lepas dari lo" bisik Somi pada Raina yang tengah makan disebelahnya
"Bales dulu gih chat nya" saran Yuri
"Iya Rain,kasian melas banget kak Stevan" Winter sependapat dengan Yuri
"Iya, nanti gue pasti bales tenang aja" ucap Raina
"Kata cowok gue ya dari tadi dia kayak gak punya semangat hidup" ujar Somi tiba-tiba yang langsung mendapat tatapan aneh dari Raina
Somi yang mengerti tatapan Raina otomatis mengibas-ngibaskan tangannya didepan dada
"Enggak gue gak bilang apa-apa, cuma dia nanya aja ke gue kenapa, kalian juga gak berangkat bareng kan" Raina hanya mengangguk-anggukkan kepala mendengar penjelasan Somi"Gue udah selesai nih, duluan ya" pamit Raina kemudian bangkit dari tempat duduknya
"Loh..loh.. Jo kemana?" Somi memanggil-manggil Raina tapi hanya dibalas lambaian tangan
"Hadoh Yuri ini misi kita gimana" Somi mengguncang bahu Yuri
"Lo nanya gue?lah gue nanya siapa?" sahut Yuri
"Misi apaan Som?" Chelsea menatap Somi dan Yuri bergantian
"Misi mendekatkan Raina ama Kak Stevan" balas Somi
"Eh eh itu kak Stevan ikutan pergi" Mikha menoleh kearah meja Stevan dkk
"Ikutin enggak?" tanya Winter
"Cowok gue ngechat nih katanya gak usah, biar bang David aja orang nya udah dikoridor kelas IPS otw kantin"
"Mereka harus balikan pokoknya" Somi berseru yakin
"Emang mereka pacaran?" Winter menautkan alisnya
"Eh salah mulut gue typo, baikan maksudnya" jelas Somi
"Tapi kalau mereka beneran pacaran kan bagus" ucap Yuri
"AMINNN" seru mereka semua dengan lantang sambil menengadahkan tangan sehingga membuat pusat perhatian pengunjung kantin
Sementara Mereka memikirkan rencana,beda halnya dengan Raina yang berjalan sambil celingukan melihat kebelakang dan memastikan tidak diikuti oleh Stevan hingga...
BRUKK
Raina jatuh terduduk sebab tidak sengaja menabrak seseorang karena terlalu sering melihat kearah belakang
"Duh" ringis Raina pelan
"Adek" seru Juan terkejut kemudian membantu Raina untuk berdiri
"Abang" ucap Raina sebelum memeluk Juan
Juan mengelus punggung Raina "Kamu kenapa jalan celingukan begitu" mendengar ucapan Juan membuat Raina otomatis terdiam hingga matanya terfokus pada suatu hal dan menyahut "Nyari Jeremy bang"
Juan yang mengetahui gelagat aneh dari adiknya melepas pelukannya dan menatap lekat mata Raina
"Yakin?kok gelisah gitu""Yakinlah cuma kaget aja, kan katanya semalem Abang gak jadi pulang hari ini" seru Raina
"Biar surprise dong" sahut Juan
"Kalau gitu Jo duluan ya,itu ada Jeremy disana. Abang jangan lupa makan" pamit Raina yang diangguki Juan
Juan masih menatap kepergian Raina sampai menemui Jeremy dan berjalan beriringan "Kenapa sih itu anak kok aneh" ucap Juan bingung sebelum kembali berjalan
"Loh loh Van mau kemana lo buru-buru amat" Juan menghentikan Stevan
"Ada perlu sama Raina" sahut Stevan cepat dan langsung kembali mengejar Raina
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINA
Teen FictionRaina seperti namanya dia sangat menyukai hujan, tapi siapa sangka hujan yang selalu membawa kebahagiaan untuk Raina saat itu berganti membawa kenangan buruk untuknya.