Hari ini Raina sudah mulai kembali sekolah setelah izin ditambah sakit kemarin. Setelah pertemuan Stevan dengan keluarganya 3 hari yang lalu, Stevan jadi lebih sering mengirim pesan pada Raina serta dengan terang-terangan menunjukkan perhatiannya. Jujur saja Raina merasa nyaman, perempuan mana yang tidak akan luluh pada pria yang mampu menjaga dan melindunginya?
Dan saat mengingat pertemuan Stevan dengan Oma membuat Raina tersenyum. Oma yang welcome banyak berbicara selalu bertanya tentang apa saja pada Stevan yang dengan cepat beradaptasi dan langsung akrab dengan Oma, bahkan membuat Juan dan Marcell sebagai cucu sedikit iri melihat kedekatan keduanya. Juan sampai harus menyeret Stevan untuk pulang karena Oma menahannya untuk tetap tinggal.
Sebenarnya saat itu para curut as teman-teman Raina dan Juan juga ingin menjenguk tetapi keburu dicegah Raina takut merepotkan apalagi harus menempuh perjalanan jauh dan mereka besoknya harus sekolah, akhirnya mereka setuju walaupun ujung-ujungnya Raina diledek habis-habisan karena hanya Stevan saja yang bisa menjenguk.
"Heh! senyum-senyum sendiri" tegur Chelsea yang keheranan sejak tadi Raina terus tersenyum-senyum tidak jelas
"Yang lagi falling in love mah beda Cel" tutur Mikha
"Adek cinta tak selamanya indah dek" ucap Yuri
"Adek jomblo mah diem aja dek" balas Winter
"Y" sahut Yuri
Chelsea mendekati Raina "Lo tadi berangkat sama siapa?"
"Sama ayang nih pasti?" Ledek Winter
"Ayang-ayang apaan, orang gue bareng bang Juan" sahut Raina cepat
Yuri memegang dagu dengan kedua tangan bertumpu pada meja "Serius dah kudu sisain atu cowok kayak kak Stevan, mau lagi dimana atau kondisi apa tetep didatengin"
"Maksud nya?" Raina mengernyit tidak faham
Mikha terkekeh "Jelasin Win"
"Gini ya menurut info yang gue dapet kemarin itu sebenernya kak Stevan agak kurang enak badan karena kecapean gitu,tapi karena dia mager dirumah akhirnya sekolah deh" jelas Winter
"Kecapean mikirin lo kali ya" gurau Chelsea
"Seriusan lo?" Raina menatap tidak percaya pada teman-temannya
"Udah minta diseriusin aja neng" canda Yuri
"Sumpah ya kalian bercanda mulu, ini ampe stok kesabarannya Raina abis diasingkan kehutan belantara " tegur Mikha
"Peace hehehehe" ucap mereka
"Sana udah samperin ada gak dikelasnya" saran Chelsea
Yuri menarik tangan Raina untuk berdiri"Jangan kelamaan mikir buruan"
"Atau perlu gue anter nih?" Winter ikut berdiri
"Gak usah ngadi-ngadi ya lu Jupardi" sewot Raina membuat temannya terkekeh
"Gue samperin ya" ucapnya lagi
"Fighting ayanggg" Seru Yuri yang diacungi jempol oleh Raina
Baru juga Raina keluar kelas dan sampai dikoridor kelas 11 IPA 3, Raina bertemu David yang baru saja turun dari lantai 2 tempat kelas 12 dan aula berada. David tanpa pikir panjang langsung berlari kecil menghampiri Raina
"Bocilll kangennn" David menguyel-nguyel pipi Raina "Aduhh lebay deh bang" Protes Raina seraya melepaskan tangan David dari wajahnya
"Nyari abang tercinta lo ya pasti" tebak David yang digelengi oleh Raina "Enggak gue lagi nyari kak Stevan"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINA
Teen FictionRaina seperti namanya dia sangat menyukai hujan, tapi siapa sangka hujan yang selalu membawa kebahagiaan untuk Raina saat itu berganti membawa kenangan buruk untuknya.