"Jooo ada ur crush tuh nungguin depan pintu" seru Somi. Raina yang namanya terpanggil menengok sedikit dan mendapati Stevan yang tengah menatapnya dari luar
"Kok udah sekolah? emang udah sembuh?" tanya Raina begitu sampai dihadapan Stevan
"Udah lah. Nathalie aja yang lebay" balas Stevan
" Iya deh, kenapa kesini?"
"Hp lo mana?"
"Nih" Raina mengeluarkan ponselnya dari dalam saku rok
"Hidup gak?"
"Ya hidup lah kak"
"Soalnya gue telpon gak aktif"
"Masa sih? Kesilent mungk- eh iya lowbat ternyata kak hehe" ujar Raina setelah tidak bisa menyalakan ponselnya
Stevan kemudian menyerahkan ponselnya pada Raina, membuat Raina mengernyit bingung " Buat apa?"
"Bawa aja ntar gue telpon kalau udah kelar urusan kerkom,lo juga ekskul dulu kan. Kita pulang bareng gak ada penolakan" Jelas Stevan
"Kata sandinya tanggal lahir lo" lanjutnya dan langsung melengos pergi membuat Raina menggelengkan kepalanya
"Hp siapa lo bawa?" Cerca Winter begitu Raina kembali ketempat duduknya
"Kak Stevan"
"Ulululu co cweet banget sih kalian" Somi bertepuk tangan kecil
"Tau lo kata sandinya?" seru Chelsea
"Tanggal lahir gue katanya" sahut Raina santai
Yyri menggigit pulpennya gemas "Mengiri Bunda belom pacaran tapi udah begini"
"Please tapi kalian emang gemesin" Mikha menatap Raina berbinar-binar
"Eh ada telpon tuh" peringat Chelsea
"Mama" baca Mikha pelan
"Angkat-angkat buru" ujar Yuri
"Ntar kalau ditanyain gimana?"
Somi berdecak "Ya tinggal jawab jujur aja lah Joo"
"Van" sapa suara diseberang sana
"Halo tante" Raina berucap sedikit ragu
"Ini siapa ya? Stevan mana?" sampak keterkejutan dari sana
"Saya temennya tante, tadi kak Stevan nitip hp nya"
"Temen? Siapa?"
"Saya Raina tante"
"Raina. Bentar-bentar..oo astaga Raina aduh maaf ya sayang Mama kira temen Vano yang mana kok perempuan" Suara Mama Stevan terdengar melunak dan Ramah setelah mengingatnya
"Iya tante,maaf ya Raina lancang udah angkat telponnya"
"Kamu ini masih aja,panggil Mama sayang" Mama Stevan tertawa kecil
"Eh iya Ma"
"Yaudah nanti tolong sampein sama Vano buat ambil buket bunga. Udah Mama chat alamatnya ya sayang"
"Iya Ma nanti Raina sampaikan"
"Okay have a nice day cantik" seru Mama Stevan ramah
"Too Ma" valas Raina
Winter menyenggol lengan Raina dan tersenyum mengejek "Ekhem udah Mama aja nih panggilannya"
"Tunggu apalagi lagi cepet diresmikan hubungannya mbak" ledek Yuri
"Apaansi kalian" ujar Raina
"Cie ada yang salting" ledek Somi
"Ciee Jojo nih ye" Somi malah semakin gencar meledek Raina

KAMU SEDANG MEMBACA
RAINA
Teen FictionRaina seperti namanya dia sangat menyukai hujan, tapi siapa sangka hujan yang selalu membawa kebahagiaan untuk Raina saat itu berganti membawa kenangan buruk untuknya.