Hari ini adalah hari spesial untuk Raina karena hari ini tepatnya anniversary hubungannya dengan Harsya yang ke 1 tahun. Raina sudah bersiap diri untuk bertemu dengan Harsya, cangkir yang dia buat selama satu minggu ini dengan berlatih pada Stevan sudah jadi dengan ukiran nama mereka dimasing-masing cangkir.
Raina menuruni tangga dengan senyuman yang merekah diwajahnya.
"Buset terang banget ya harinya gue liat" tegur Juan yang tengah duduk disofa ruang keluarga
"Ehehe ada abang ganteng" Raina menghampiri Juan dan langsung duduk disebelah Juan
"Dih dih napa lu?kesambet?" Juan memeriksa dahi Raina
"Ih gue tuh bukan kesambet ya jamilah" Raina menyingkirkan tangan Juan dari dahinya
"Gua tuh hari ini mau nonton bareng kak Harsya karena spesial anniv ke 1 tahun. Gue juga udah bikin cake kemaren" Raina masih tersenyum senang
"Nonton dimana emangnya" tanya Juan
"Dirumah sini aja biar gue bisa gampang siapin surprise nya" Raina menyahut
Drrt drrt
"Halo kak"
"Halo sayang kakak hari ini ada pertemuan mendadak sama coach"
"Yahh"
"Maaf ya sayang kakak gak bisa dateng kerumah"
"Iya kak gak papa"
"Nanti malem kita jalan mau? nanti kakak jemput"
"Iya kak see you"
"See you sayang"
Tut
"Nape tu muka langsung kusut macem kolornya David" Juan melirik sang adik
"Ga jadiii HUAAAA ABANGGGGG PADAHAL GUE UDAH MIKIRIN SURPRISE NYA ENTARRR ABANGGG HUHUU" Raina berseru dengan mata yang berkaca-kaca
"Buset Jo gue bisa budek ini" Juan menepuk-nepuk pundak sang adik dan menarik dalam pelukannya
"Abang hiks hiks" Raina malah menangis
"Cup cup cup udah kan bisa lu samperin kesekolah buat surprise in" usul Juan yang membuat Raina langsung melepaskan pelukannya dan berhenti menangis
"Oiya kok Jojo gak kepikiran sihh" Raina berucap excited
"Makanya jangan langsung nangis" Juan mengacak rambut adiknya
Raina langsung berlari terburu-buru menaiki tangga menuju kamarnya dan berganti pakaian serta mengambil sling bag dan ponselnya lalu kembari turun dengan tote bag berisi cangkir buatannya dan menuju kearah lemari pendingin untuk mengambil cake buatannya sendiri.
"Hati-hati Jo ntar jatoh,gak ada yg ketinggalan kan"
ucap Juan"Gak ada , yaudah Jo berangkat dulu ya abang byeee" Raina bergegas keluar rumah yang hanya dibalas gelengan kepala oleh Juan
Raina berdiri didepan gerbang rumahnya sambil menunggu taksi online yang telah ia pesan.
"Dengan mbak Raina" sebuah mobil berhenti tepat didepannya
"Iya pak, ke SMA Pancasila ya" sahut Raina ramah kemudian memasuki taksi
"Baik mbak " ucap sang pengemudi dan segera menjalankan mobilnya
15 menit telah berlalu tapi tiba-tiba mobil berhenti didekat halte. Dan sang supir bergegas turun dari mobil.
"Kenapa pak" tanya Raina
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINA
Teen FictionRaina seperti namanya dia sangat menyukai hujan, tapi siapa sangka hujan yang selalu membawa kebahagiaan untuk Raina saat itu berganti membawa kenangan buruk untuknya.