"Lo balik bareng kak Yesya lagi?" Yuri membuka suaraRaina menggelengkan kepala "Gue balik sama bang Juan atau naik grab paling"
"Lah gunanya supir dirumah lo apaan njir"
"Malu gue kayak bocah dianter jemput jadi pusat perhatian kek princess aja"
"Ngadi-ngadi emang lo. Mau bareng gue gak?"
"Lo tau jawabannya wahai sahabat ku" Raina memegang pundak Yuri
"Yaelah gak sejauh keKorea juga kali Rain rumah lo"
"Gak usah Yuri kasihan tau tante lo udah capek-capek pulang kerja malah kudu nganterin gue pulang" jawab Raina meyakinkan
"Cari pacar lagi aja lo"
"Mulut lu enak banget ye, lo sendiri juga kenapa masih jomblo"
"Kan biar ada yang nemenin lo duduk dikoridor gini kalau yang lain pada balik sama lakinya masing-masing" sahut Yuri cengengesan yang juga dibalas kekehan oleh Raina
"Loh Raina belom pulang" Wildan tiba-tiba muncul
"Belum kak masih nungguin abang gue" sahut Raina agak kikuk
"Pulang bareng gue aja gimana" tawar Wildan
"Makasih kak tawarannya,tapi gue nungguin abang aja" Raina menolak tawaran Wildan sesopan mungkin
"Gak papa ayok" Wildan hendak memegang tangan Raina tapi tertahan oleh Stevan
"Raina pulang sama gue" Stevan menghempaskan tangan Wildan membuat Raina sedikit terkejut dan Yuri menutup mulutnya dengan kedua tangannya
"Gitu kek dari tadi" Elrick dan David memperhatikan dari kejauhan
"Geregetan banget gue" David menimpali
"Siapa lo" Wildan bertanya sinis
"Manusia" sahut Stevan yang membuat Wildan mengerutkan kening
"Lo siapa" Wildan bertanya lagi
"Stevan" jawab Stevan enteng
"Gue bingung antara mau ketawa apa pengen nimpuk itu bocah" ucap David dengan jawaban yang diberikan oleh Stevan
"Stevan bener jawabnya pake logika tapi itu Wildan juga goblok pertanyaannya begitu" seru Elrick
"Masih perlu belajar bahasa Indonesia yang baik dan benar" timpal David yang diangguki Elrick
"Gue tanya serius" Wildan meninggikan intonasi suaranya
"Gue juga jawab serius, mungkin pertanyaan lo yang perlu dibenahi" Stevan berucap santai
"Rain pulang sama gue Juan yang minta" ucap Stevan cepat sebelum Wildan membuka suara
"Eum kak gue pulang duluan ya permisi" pamit Raina sebelum terjadi keributan antara Wildan dan Stevan sambil menyenggol lengan Yuri
"Gue juga pamit,tante gue undah nungguin hehe bye kak" Yuri melambaikan tangan sebelum akhirnya berlari duluan
Raina berjalan sambil memegang tangan Stevan meninggalkan Wildan sendirian dikoridor membuat Wildan kesal dan memukul tembok.
"Betah banget tangannya" tegur Stevan saat sampai diparkiran sekolah melihat Raina masih memegang tangannya.Raina yang sadar langsung melepaskan tangan Stevan
"Nih pake" Stevan menyerahkan boomber jacket miliknya pada Raina
Raina belum menerimanya dan mengerutkan dahi bingung "Buat apa kak?gue kan pake celana"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINA
Teen FictionRaina seperti namanya dia sangat menyukai hujan, tapi siapa sangka hujan yang selalu membawa kebahagiaan untuk Raina saat itu berganti membawa kenangan buruk untuknya.