29

12 7 0
                                    

"Oyy Van" Juan menepuk bahu Stevan pelan yang hanya dibalas lirikan sekilas

"Lemes banget lo" sambung Juan lagi

Juan masih memperhatikan Stevan yang hanya diam sambil sesekali mendribble bola basket ditangannya.Saat ini kelas mereka sedang ada pelajaran olahraga,tapi sedari awal Stevan seperti malas mengikutinya dan memilih untuk duduk dipinggir lapangan

"Btw makasih banyak ya lo udah jagain Raina selama gue gak ada" ucap Juan. Mendengar nama Raina membuat Stevan sedikit mendongak

"Raina ada bikin salah sama lo ya?" tanya Juan hati-hati yang membuat Stevan menatap penuh pada Juan lalu melihat pada bola ditangannya. Stevan berfikir mana mungkin dia akan bicara soal dirinya yang menyatakan perasaan pada Raina dan tidak sengaja menciumnya pada Juan

"Heh diem lagi! Kesambet lo" Juan kembali menepuk bahu Stevan

"Gak Raina, gak lo pada demen ngelamun aja heran gue" sambung Juan yang matanya tak sengaja melihat kehadiran adiknya dikoridor ruang guru sendirian sedang membawa setumpuk buku sendirian

Juan kemudian kembali melirik Stevan disebelahnya tapi tidak ada dan matanya otomatis melihat kedepan hingga menangkap interaksi Stevan yang sedang membantu Raina untuk membawa buku meski sesekali ditolak halus oleh Raina

"Ckckck bener ternyata galau perkara adek gue" Juan menggeleng-gelengkan kepalanya
.
.
.
.
.
.
.

"Susah juga bawa buku gini sendirian"monolog Raina

"Yahh jatoh lagi" seru Raina saat 2 buku terjatuh kelantai

Baru Raina akan menunduk untuk mengambilnya tetapi sebuah tangan sudah mengangkat buku itu duluan

"Nih" ujar Stevan menyodorkan buku membuat Raina otomatis melihat wajahnya orang itu

"Kak Stevan" cicit Raina pelan

"Gue bantuin ya" ucap Stevan lembut dan ramah tidak seperti biasanya yang irit bicara,tanpa senyum dan cuek

"Makasih kak tawarannya, tapi gue bisa kok. Lo balik aja kelapangan ntar keburu diomelin guru loh" tolak Raina halus

"Gak akan,udah sini" Stevan mengambil semua buku ditangkap Raina dan ditambah dengan yang dia pegang jadi totalnya 30 buku

"Kak bagi 2 aja biar adil gimana" tawar Raina

"Gak papa Rain, udah lo tunjukin aja kelasnya dimana" finial Stevan yang mau tak mau membuat Raina pasrah dan menurut


🌼🌼🌼

"Permisi" ucap Stevan saat memasuki kelas Raina dengan dibuntuti oleh Raina dibelakangnya

"Masuk, ada perlu apa ya nak Stevan" sahut Bu Ayu yang kebetulan mengajar dikelas Raina

"Ini Bu cuma nganterin buku, soalnya tadi saya lihat Raina kesusahan buat bawa sendirian" jawab Stevan sopan sambil melirik buku-buku ditangannya

"Ya ampun, taruh disini aja nak. Makasih banyak ya atas bantuannya" seru Bu Ayu sambil menunjuk meja guru

"Sama-sama Bu, kalau gitu saya pamit. Permisi Bu" ujar Stevan setelah menaruh buku-buku itu dimeja guru

"Iya silahkan" balas Bu Ayu

"Chat gue jangan lupa dibales ya" bisik Stevan saat berjalan disebelah Raina membuat empunya kaget

Sebelum keluar kelas Stevan menatap lekat pada Raina yang juga tengah menatapnya seperti ragu-ragu tapi dibalas Stevan dengan senyuman. Interaksi Raina dan Stevan tak luput dari pandangan penghuni kelas dan Bu Ayu yang melihat keduanya dengan senyuman serta Somi dan Yuri yang sedang menggigit bukunya gemas

RAINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang