6. Taruhan

438 49 0
                                    

"Tumben kau mendatangi pembukaan cabangmu Kuroo." Ucap laki-laki bersurai silver bernama Sugawara.

"Jika tidak Kenma suruh, aku takkan datang Suga." Balas Kuroo sambil meneguk minumannya.

Sugawara hanya terkekeh pelan, "Kenma memaksamu?"

Kuroo menggeleng, "Tidak," Kuroo menatap Sugawara. "Kau sendiri? Tidak bersama Daichi?"

Sugawara menggeleng, "Daichi ada meeting lain dan aku bersama Hinata." Sugawara melirik kearah Hinata yang sedang mengobrol bersama Kenma.

Kuroo mengikuti lirikan mata Sugawara dan pada saat melihat pemandangan itu, Kuroo langsung terbakar api cemburu padahal Kenma hanya mengobrol santai dengan Hinata.

Sugawara menatap Kuroo lagi, ia langsung tersenyum kesal. "Hoi, Hinata hanya berbicara dengan Kenma tidak perlu sampai seperti i-"

Belum selesai Sugawara berbicara Kuroo sudah melangkahkan kakinya dan menuju kearah Kenma.

"Kenma!! Sudah lama kita tidak bertemu! Bagaimana kabarmu?" Tanya lelaki bersurai orange bernama Hinata.

Kenma tersenyum tipis, "Baik, kau sendiri bagaimana?"

"Baik! Oh ya terimakasih atas kiriman kue mu waktu itu!"

"Kue itu sangat lezat! Aku menyukainya!" Ucap Hinata dengan senyum manisnya.

"Aku sedikit lega karena kau menyukainya, kalau begitu nanti aku akan mengirimkannya lagi!"

"Terimakasih Kenma!! Kau sangat pandai memasak! Mengapa tidak menjadi chef saja?" Tanya Hinata.

"Tidak sepandai itu Shoyo, lagi pula jika aku menjadi chef tidak ada yang membantu Kuroo di kantor."

Hinata tertawa kecil, "Kenma sangat menyayangi Kuroo ya!"

"Tentu saja, begitu pula sebaliknya." Kuroo bergabung dalam obrolan keduanya.

"Haha Kuroo-san sepertinya juga sangat menyayangi Kenma ya?"

Kuroo merangkul pundak Kenma erat, "Tentu."

"Dan tentunya aku tidak akan membiarkan orang yang aku sayangi ini didekati oleh orang lain." Kuroo berbicara dengan nada tajamnya.

Hinata terkikik geli mendengar Kuroo, "Entah kenapa Kuroo-san seperti Kageyama."

"Eh?"

Kenma menghela nafasnya, ia yakin Kuroo pasti lupa jika Hinata sudah memiliki kekasih. Makanya ia berbicara seperti itu kepadanya.

Hinata melirik arlojinya, "Ah aku harus menghadiri meeting bersama Suga-san. Untuk kalian selamat atas pembukaan cabang barunya." Hinata membungkukan badannya sedikit kenudian melambaikan tangannya dan pergi meninggalkan sepasang kekasih itu.

Kenma membalas lambaian tangan Hinata dan setelah Hinata ssudah menjauh darinya Kenma melepaskan dirinya dari rangkulan Kuroo dan menatapnya kesal.

"Jangan berbicara seperti itu kepada Shoyo Kuroo!!!" Kesal Kenma.

Kuroo mengerucutkan bibirnya, "Eh.. Habisnya Hinata terlihat seperti ingin mendekatimu Kenma."

First Love || Kuroken[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang