21. Minum

303 28 7
                                    

Kenma merongoh saku celananya kemudian menatap Tsukishima dan Kuroo yang berada dihadapannya. "Tunggu sebentar, aku akan mengangkat telfon terlebih dahulu."

Kuroo menganggukan kepalanya dan setelah Kenma keluar dari ruangan itu Kuroo langsung menoleh kearah Tsukishima, begitu pula Tsukishima.

"Apa?"

Kuroo menggeleng, "Tidak, hanya saja aku baru menyadari ini. Kau menggemaskan ya,"

"Benarkah? Aku kira hanya Kenma yang menggemaskan."

Kuroo meraih tangan Tsukishima, "Sttt kau juga sama menggemaskan dengannya. Bahkan lebih."

"Meskipun aku tak percaya perkataanmu, terimakasih atas pujiannya." Tsukishima menatap tangannya yang di usap lembut oleh Kuroo.

"Apakah Kenma mengetahui bahwa kau pulang pukul tiga tadi malam?" Tanya Tsukishima sambil menatap tangan Kuroo.

Kuroo mengecup punggung tangan Tsukishima singkat, "Tidak, aku menyuruhnya untuk tidur cepat."

Tsukishima juga mengusap tangan Kuroo, "Dan dia menuruti perkataanmu?"

Kuroo mengangguk, "Iya."

"Hebat, kau menghipnotisnya?" Tanya Tsukishima sambil menatap Kuroo.

Kuroo membalas tatapan Tsukishima kemudian terkekeh, "Ya, dengan cinta."

"Ajari aku,"

Kuroo mengangkat satu alisnya heran, "Untuk apa?"

"Untuk menghipnotismu agar kau menjadi milikku seutuhnya." Jawab Tsukishima.

"Saat ini pun aku milikmu seutuhnya."

"Tidak, kau juga milik Kenma."

Kuroo mengeratkan genggaman tangannya, "Kau terlihat lelah dengan semua ini."

"Iya, sudah satu tahun kita menjalaninya. Dan makin hari aku makin tidak bisa membagi dirimu dengan Kenma." Lirih Tsukishima.

Kuroo menatapnya dalam, "Apakah kau ingin aku meninggalkan Kenma?"

"Apakah kau akan melakukannya jika aku memintanya?"

Kuroo menggeleng, "Maaf, tapi aku tidak bisa melakukannya. Aku tidak bisa meninggalkan Kenma."

Tsukishima tersenyum remeh, "Bodoh sekali aku menanyakan pertanyaan yang sudah pasti jawabannya."

Kuroo tertohok mendengar itu, ia mengusap lembut surai Tsukishima lalu berkata, "Lupakan tentang satu-satunya dan dibagi. Bagaimana jika nanti malam kita jalan-jalan? Ya... Sebagai tanda permintaan maafku karena kau tak menjadi satu-satunya."

"Apakah kau besok tidak bekerja?"

Kuroo menatapnya heran, "Apa hubungannya? Bukankah dihari kerja pun biasanya aku mengunjungimu?"

"Kau benar ha-"

Kuroo membungkam mulut Tsukishima menggunakan tangannya kemudian matanya melirik kearah pintu seolah berkata diam Kenma akan masuk Tsukishina yang paham maksud itu pun menganggukan kepalanya dan berhenti berbicara.

First Love || Kuroken[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang