11. Kemana?

275 36 0
                                    

"Bisakah kau beritahu kemana kita akan pergi?" Tanya Kenma sambil menoleh kearah Kuroo yang sedang bersenandung ria.

Kuroo berhenti bersenandung kemudian menatap Kenma, "Entahlah, kita akan kemana ya?"

"Kuroo...."

Kuroo terkekeh pelan, "Kita akan ke pantai Kenma."

Kenma menyipitkan matanya tak suka, Kenma sangat tidak menyukai pantai. Karena apa? Karena ia tidak bisa berenang.

"Kenapa kita harus kepantai?"

"Karena pantai indah!"

"Memang, tapi ia selalu memakan banyak korban."

Kuroo mengusap surai Kenma, "Sutt jaga bicaramu Kenma, pantai tidak selalu memakan korban."

"Ta-"

Kuroo membekap mulut Kenma menggunakan tangan kirinya, "Sutt sudah tenang saja,"

Kenma menghel nafasnya kemudian menyingkirkan tangan Kuroo yang membekap mulutnya dan menoleh kesebelah kanannya untuk menyaksikan awan-awan yang indah.

"Apa yang ingin kau pamerkan padaku dipantai nanti?" Tanya Kenma.

Kuroo cengengesan mendengar pertanyaan itu, "Hehehe, kau mengetahuinya?"

"Terlihat dari wajahmu,"

"Tidak asik, kau selalu bisa menebak semuanya." Ucap Kuroo kemudian menggenggam tangan Kenma. "Aku akan berselancar dipantai nanti!"

Kenma menyenderkan kepalanya pada bahu Kuroo, "Sudah lama kau tidak berselancar, apakah kau masih bisa melakukannya?" Kenma melirik Kuroo sekilas.

Kuroo mengerucutkan mulutnya, "Tentu saja bisa! Kau terlalu meremehkanku!"

Kenma tersenyum tipis, "Tidak meremehkan, hanya saja memastikan. Khawatir jika kau tak bisa dan nanti kau malah tenggelam."

"Menggambarkan dirimu sekali." Balas Kuroo.

Kenma menyikut perut Kuroo, "Maksudmu?"

Kuroo cengengesan, "Tidak tidak,"

Kuroo menempelkan pipinya pada pucuk kepala Kenma kemudian berkata, "Akhir-akhir ini kau jadi sedikit lebih sensitif, ada apa denganmu?"

"Tidak ada."

"Kau berbohong padaku?" Kuroo melepas genggamannya pada Kenma. "Ayolah katakan saja, aku tahu ada apa-apa denganmu."

Kenma ingin mengangkat kepalanya yang ia senderkan di bahu Kuroo, tetapi kepalanya ditahan oleh kepala Kuroo. Kenma hanya menghela nafasnya lelah.

"Kau sudah tidak ingin menggenggam tangaku, hingga kau melepaskannya?" Tanya Kenma sambil menatap intens tangan Kuroo yang ada diatas pahanya.

"Kau sendiri ingin kemana sampai ingin berhenti menyender padaku? Apakah sudah tidak empuk?"

Kenma memukul paha Kuroo pelan, "Kau menyebalkan."

Kuroo mengecup pucuk kepala sang empu singkat, "Jadi ada apa?"

"Ingat proyek yang kita janjikan dengan Seirin?" Tanya Kenma.

Kuroo mengangguk singkat, "Ingat, kenapa dengan proyek itu?"

"Kurasa akan gagal." Lirih Kenma.

"Karena?"

Kenma memainkan jari-jarinya, "Rakuzan ada disana."

"Aaa Rakuzan ya? Memang sedikit sulit, mengingat mereka sudah bekerja sama lama dengan Seirin." Tangan Kuroo tergerak untuk menggenggam tangan yang lebih mungil darinya.

"Tapi entah kenapa aku rasa kita akan memenangkannya."

"Kemungkinannya kecil Kuroo..."

"Aku tidak perduli, dan kita pasti akan memenangkannya." Ucap Kuroo yakin.

"Habisnya yang menangani proyek ini adalah tuan Kozume Kenma yang terhormat." Sambungnya dengan nada sedikit bercanda.

"Ayo percaya dirilah! Kau pasti akan memenangkannya!"

"Aku yakin! 100%!"

Kenma terkekeh, "Kau terlalu yakin."

"Tentu saja! Lagi pula yang menangani ini adalah kekasihku yang hebat!"

"Jadi ayo yakinlah bahwa kau akan memenangkannya!"

Kenma tersenyum, "Ya ya baiklah,"

"Terimakasih, berkatmu aku sedikit lebih yakin." Ujar Kenma sambil membalas genggaman Kuroo.

Kuroo hanya membalasnya dengan senyuman, "Sedikit mengejutkan, kukira kau tidak akan membalas genggamanku."

"Jika aku tak membalasnya aku yakin kau akan menangis dan mengganggu penumpang lainnya."

First Love || Kuroken[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang