7. Sakit

500 42 0
                                    

"Kuroo... Bangun." Kenma berucap dengan sangat pelan bahkan nyaris tidak didengar.

Kuroo yang sedang tertidur pulas hanya menggeliat karena dibangunkan oleh kekasihnya itu.

"Kuroo..." Nada bicaranya lemah, "Sudah pukul tujuh, kita ada meeting dengan Shiratorizawa." Suaranya terdengar sedikit serak.

"K-"

Belum selesai Kenma berkata, Kenma tumbang tepat ditubuh Kuroo dengan badannya yang sedikit menggigil.

Kuroo yang sedang tidur langsung tersontak kaget dan terbangun karena merasakan panas yang sangat menyengat ditubuhnya. Dan pada saat ia bangun didapatinya Kenma yang tepar diatasnya.

"Kenma? Hey ada apa denganmu?" Tangan Kuroo bergerak untuk menyentuh kekasihnya itu.

Panas.

Itu yang Kuroo rasakan pada saat menyentuh tubuh Kenma. Kuroo segera membenarkan posisi Kenma menjadi duduk dan memeluknya.

"Kenma? Ada apa denganmu? Mengapa badanmu panas seperti ini?" Kuroo bertanya sambil memegang dahi Kenma untuk memastikan suhu badan Kenma.

Kenma membuka matanya sedikit, "Kau sudah bangun Kuroo? Ayo kita harus bergegas ke kantor."

Kuroo menggeleng pelan, "Tidak tidak, badanmu panas."

"Panas?" Kenma membalas pelukan Kuroo dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang Kuroo. "Ini suhu normal..."

Kuroo mengusap punggung Kenma dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya yang bebas kini menarik selimut yang tergeletak di kasur dan menyelimuti Kenma yang ada di dalam pelukannya.

"Jika suhumu normal, kau tidak akan menggigil."

"Kantor...."

"Sttt cuti untuk hari ini."

"Tapi Kuroo... Kita ada meeting,"

"Aku akan menyuruh Yaku untuk menghadiri meeting itu. Sekarang kau istirahat oke?"

"Kuroo juga?" Kenma menatap Kuroo dari dalam dekapannya. "Kuroo juga akan istirahat bersamaku kan? Tidak ke kantor?"

"YA TUHAN MENGAPA KENMA SANGAT IMUT SEKALI?!!" Kuroo memekik kencang dalam hatinya memuji keimutan kekasihnya yang sedang sakit ini.

Kuroo tersenyum tipis, "Lebih tepatnya aku akan menemanimu beristirahat."

"Sekarang ayo rebahkan badanmu di kasur." Tutur Kuroo.

"Tapi aku masih ingin memeluk Kuroo...."

Kuroo terkekeh, Kuroo sangat menyukai ini. Kenma ketika sedang demam selalu menempel padanya.

"Kau bisa melakukannya lagi setelah aku mengambil kompresan untukmu, ayo sekarang rebahkan badanmu dikasur." Kuroo mengecup pucuk kepala Kenma kemudian membantu Kenma untuk merebahkan dirinya.

Kenma memegang selimut yang menutupi seluruh badannya. Mata sayunya menatap Kuroo seolah tak ingin Kuroo pergi darinya. Kuroo yang paham akan tatapan itu segera mengusap surai Kenma dengan penuh kasih sayang.

"Sebentar saja, aku akan kembali lagi. Kau bisa tidur terlebih dahulu."

Kenma mengangguk pelan kemudian memejamkan matanya. Kuroo yang melihat itu hanya tersenyum tipis dan mengambil remote AC kemudian mematikannya.

Kuroo berjalan kearah kotak P3K yang Kenma tempel didinding kamar mereka. Kuroo meraih kotak P3K itu kemudian mengambil 1 bungkus koolfever plaster serta obat paracetamol. Setelah itu Kuroo menaruh kotak itu kembali dan menempelkan plaster yang ia ambil di dahi Kenma. Setelah itu ia berjalan kearah kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

•••••

Setelah selesai membersihkan diri, Kuroo segera meraih handphonenya untuk mengabari Yaku. Ia yakin saat ini Yaku sedang misuh-misuh di kantor karena dirinya dan Kenma belum juga tiba.

"DIMANA KAU KUROO?! MENGAPA KAU BELUM TIBA?! KAU TAHU KAN HARI INI ADA MEETING DENGAN SHIRATORIZAWA?!" Kuroo menjauhkan handphonenya dari kupingnya berkat teriakan Yaku.

"Aku tahu, tapi aku tidak bisa datang. Karena Kenma sakit,"

"Kenma sakit?! Kau apakan Kenma hingga ia sakit seperti itu Kuroo?!"

"Hoi aku tidak apa-apakan Kenma."

"Lalu mengapa ia bisa sakit hah?!"

"Kecapean, kurasa? Jadi aku tidak bisa ke kantor dulu hari ini. Untuk meeting itu ku serahkan padamu,"

Terdengar helaan nafas dari seberang, "Baiklah baiklah, jaga Kenma dengan baik!"

Kuroo mengangguk kemudian berjalan untuk menuju dapur. "Ya tentu, oh iya aku ada satu perintah untukmu."

"Apa itu? Kuharap perintahmu kali ini logis."

"Ck, perintahku selalu logis bodoh!"

"Ya ya ya, cepat katakan apa perintahmu? Aku tak punya banyak waktu."

"Apapun yang terjadi kau harus berhasil membuat Shiratorizawa bekerja sama dengan kita." Kuroo menatap meja makan yang sudah ada nasi goreng di sana. Kemudian ia tersenyum.

"Kenapa tiba-tiba tumben seka-"

"Kenma sudah mengerjakan dokumen untuk meeting kali ini hingga ia jatuh sakit, bagaimana mungkin aku membiarkan Shiratorizawa tidak bekerja dengan kita?"

"Dasar, baiklah baiklah aku akan melakukannya."

Setelah percakapan itu telfon dimatikan sepihak oleh Yaku.

"Bahkan disaat Kenma sakit, Kenma masih sempat membuatkan sarapan untukku." Kuroo duduk kemudian memakan nasi goreng itu dengan lahap.

Setelah selesai makan, Kuroo membawa piring bekasnya ke wastafel kemudian membuka kulkasnya. Ia berniat untuk membuatkan Kenma sesuatu.

"Makanan untuk orang sakit yang mudah dicerna?" Kuroo bergumam.

"Kira-kira makanan apa itu?" Kuroo mengambil telur ayam dari kulkasnya.

"Ah! Bubur! Aku akan membuatkan Kenma bubur!"

First Love || Kuroken[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang