Kenma menyusun beberapa berkas serta proposal yang diperlukam untuk meeting hari ini.
Ceklek
Mendengar pintu ruangan itu dibuka, Kenma pun berbicara. "Apa yang kau lakukan disini? Perwakilan dari Karasuno sudah menunggu diruang rapat."
Tersangka yang membuka pintu itu, alias Kuroo. Melangkah mendekat kepada Kenma yang sedang sibuk itu, "Kau saja masih berada disini, mengapa aku harus buru-buru kesana?"
"Aku belum mengatakannya? Hari ini hanya kau yang menghadiri meeting dengan Karasuno,"
Kuroo terheran mendengar jawaban itu, "Eh? Hanya aku?"
Kenma berbalik kemudian meraih dasi yang tergeletak diatas meja, "Iya, aku harus menghadiri meeting diluar bersama Lev." Ujar Kenma sambil memakaikan Kuroo dasi.
"Tidak mau, aku ingin kau juga menghadirinya.." Rengek Kuroo.
"Tidak bisa Kuroo... Kali ini saja kau sendiri, lagi pula kau dengan Karasuno tidak akan lama. Hanya membahas beberapa hal saja," Kenma menarik dasi itu agar rapih kemudian menatap Kuroo. "Ya?"
Kuroo ingin melayangkan protes, tetapi ia menyadari bahwa mata Kenma terlihat lelah dan lumayan merah. Kemungkinan karena terus-terusan melihat laptop serta berkas.
Kuroo menghela nafasnya, "Baiklah." Ia mengambil kacamata yang bertengger disaku jas Kenma kemudian memakaikannya kepada sang empu.
Kenma melemparkan senyum tipis mendengar itu, "Oh iya, kali ini perwakilannya anak baru. Aku tak tahu siapa,"
Kuroo merapihkan surai Kenma yang menutupi matanya, "Oh ya? Kenapa bukan Suga atau Kageyama? Agar lebih mudah dan cepat selesai."
Kenma mengangkat kedua bahunya, "Tidak tahu."
Kuroo menganggukan kepalanya kemudian menatap kekasihnya itu dari ujung rambut hingga kaki. Terlihat Kenma sangat tampan dan menggemaskan karena mengenakan kacamata serta rambut yang dikuncir setengah.
"Lihat sekarang aku sedikit tidak rela membiarkanmu meeting di luar," Ucap Kuroo.
"Kau terlalu tampan, bagaimana jika nanti ada yang menyukaimu dan menculikmu pada saat kau meeting tanpaku?" Tanya Kuroo sambil menaruh kepalanya kepada bahu Kenma.
Tangan Kenma tergerak untuk mengusap punggung kekasihnya yang sedikit merajuk karena tak rela dirinya pergi. "Itu tidak akan terjadi Kuroo."
"Lagi pula aku hanya menyukaimu." Ucap Kenma pelan.
Kuroo yang mendengar itu tersenyum kemudian mengangkat kepalanya yang tadi ia senderkan pada bahu Kenma. "Aku juga menyukaimu sayang..."
Kenma berbalik dan mengambil berkas yang tadi ia siapkan, untuk menyembunyikan rasa malunya dari Kuroo. Kemudian berjalan meninggalkan Kuroo. Kuroo yang ditinggalkan langsung mengikutinya dari belakang.
"Jika ada yang macam-macam atau butuh sesuatu telfon saja aku! Aku akan segera melesat kesana!" Ucap Kuroo.
Kenma terkekeh, "Iya iya."
Kuroo berhenti melangkah pada saat mereka berdua sampai didepan lift, "Hati-hati Kenma!"
Kenma hanya mengangguk dan tersenyum kemudian memasuki lift itu. Pada saat pintu lift tertutup, Kuroo segera melangkah ke ruang rapat untuk membicarakan sesuatu dengan perwakilan dari Karasuno.
Ceklek
Kuroo memasuki ruang rapat, dan didapatinya sosok laki-laki bersurai pirang mengenakan kacamata yang sedikit lebih tinggi darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love || Kuroken[✓]
RandomKata orang cinta pertama itu gak pernah berhasil. Judul awal: Dream || Kuroken