"Bagaimana hasil memancingmu Pak Direktur?" Kenma berkata dengan nada mengejek sambil memberikan. Satu gelas jus alpukat yang ia pegang kepada Kuroo.
Kuroo menerima jus alpukat yang Kenma berikan kemudian menatap Kenma kesal, "Ayolah, aku yakin kau sudah tahu jawabannya."
Kenma terkekeh kemudian duduk disebelah Kuroo, "Lalu kau menyerah?"
Kuroo merangkul Kenma kemudian mengecup pipinya sekilas, "Iya, hanya membuang-buang waktu. Lebih baik aku bersamamu,"
Kenma meneguk jusnya, "Padahal aku berniat untuk menemanimu tadi."
Kuroo langsung berhenti meneguk gelasnya kemudian mendusel kepada Kenma, "Ku rasa esok aku akan memancing lagi!"
Kenma memutar bola matanya malas mendengar itu, "Dasar."
"Aku akan memancing gurita! Kau harus membuatnya menjadi takoyaki!"
Kenma mengangkat satu alisnya, seperti tidak yakin bahwa Kuroo akan mendapatkannya. "Apakah kau akan benar-benar mendapatkannya?"
"Demi takoyaki buatanmu aku pasti mendapatkannya!"
Kenma tersenyum tipis, "Ya ya baiklah kita lihat saja besok." Kenma mengambil gelas kosong yang masih Kuroo pegang dan menaruhnya diatas meja.
Setelah Kenma selesai menaruh gelasnya, Kuroo tiba-tiba saja langsung memeluknya dengan sangat erat. "Kau sangat harum..."
"Kau bau matahari." Balas Kenma.
"Wajar, aku habis kerja rodi."
"Kerja rodi?" Kenma mengusap surai Kuroo, "Apa maksudmu kerja rodi? Itu kemauanmu sendiri."
"Benar juga, jadi ini tidak masuk kedalam kerja rodi?"
"Tentu saja tidak bodoh."
Kuroo terkekeh mendengar itu kemudian melepas pelukannya kepada Kenma, "Ah ya, coba kau tebak isi pikiranku?"
Kenma menatapnya bingung, "Sesuatu yang manis?"
"Maksudmu dirimu?"
"Kuroo....."
Kuroo tertawa geli, "Hahaha maaf maaf, tebakanmu salah. Coba lagi."
"Pas."
"Jadi yang ku pikirkan adalah......" Kuroo menggantung perkatannya, dan tentu saja itu membuat Kenma penasaran.
"Apa?"
"Apa yang akan kau lakukan jika aku mati??"
Tepat sesaat pertanyaan Kuroo keluar dari mulutnya, Kenma langsung memukul paha Kuroo dengan cukup keras. Dan tentunya tersangka yang di pukul meringis pelan.
"Ayolah, kenapa kau memukulku?" Kesal Kuroo.
Kenma menatapnya tajam, "Pertanyaanmu sangat tidak masuk akal, apa maksudmu menanyakan hal itu?"
"Apakah kau sebentar lagi akan mati hah? Iya?!" Emosi Kenma sedikit meningkat berkat pertanyaan bodoh Kuroo.
Kuroo yang melihat Kenma sedikit emosi langsung meneguk ludahnya kasar, "Ha ha ha." Tawa garing keluar dari mulut Kuroo.
"Aku bertanya, bukan melucu. Mengapa kau malah tertawa?"
Kuroo tersenyum kikuk kemudian meraih tangan Kenma yang mengepal erat seperti ingin meninju orang, "Maaf..."
"Sudah ku bilang aku bertanya." Tegas Kenma.
"Aku hanya mengeluarkan apa yang ada di pikiranku Kenma.. Ayolah maafkan aku,"
Kenma menepis tangan Kuroo yang sedang menggenggam tangannya, ia menyilangkan kedua tangannya didepan dada dan membuang pandangannya dari Kuroo seolah marah kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love || Kuroken[✓]
De TodoKata orang cinta pertama itu gak pernah berhasil. Judul awal: Dream || Kuroken