Cekrek
Cekrek
Cekrek
Kuroo berhenti memotret kemudian menatap kameranya, untuk melihat hasil gambar Kenmanya yang ia ambil dengan kamera itu.
Kuroo mengalihkan pandangannya menjadi menatap Kenma dan kembali menatap kamera itu lagi, ia melakukannya secara berulang. "Seperti ada yang kurang."
Perempatan siku muncul di dahi Kenma berkat perkataan Kuroo itu, ia menggenggam erat nampan yang dipegangnya kemudian tersenyum kesal. "Apa yang kurang Tuan?"
"Entahlah? Bagian kepala terlalu polos." Ucap Kuroo sambil berjalan kearah kardus besar yang ada diatas meja ruang tamu itu.
Kenma mempunyai firasat tidak enak mendengar perkataan Kuroo, ia memperhatikan Kuroo yang sedang mengobrak-abrik kardus besar itu. Dan tak lama kemudian, Kuroo berbalik dan tersenyum ceria kearah Kenma.
Kenma tahu Kuroo mengambil apa dari sana, "Kuroo kumohon, ini saja sudah cukup bukan?"
Kuroo menggeleng sambil terus mendekat kepada Kenma, "Tuannya?"
Kenma tersenyum kesal, "Tuan Kuroo yang terhormat, bukankah ini saja sudah cukup? Tak perlu mengenakan itu la-"
Belum selesai Kenmaa berkata, Kuroo sudah menaruh bando yang berbentuk seperti kuping kucing itu di kepala Kenma. Kenma yang melihat tingkah laku Kuroo hanya menghela nafasnya pasrah.
Kuroo mundur beberapa langkah untuk melihat seluruh penampilan Kenma, kemudian ia menganggukan kepalanya semangat dan matanya langsung berbinar terang. "Sempurna! Kurasa neko maid tidak terlalu buruk!"
Setelah mengatakan itu Kuroo kembali memotret Kenma menggunakan kameranya. Heran mengapa Kenma berpakaian seperti neko maid? Kalau begitu mari kita lakukan flashback ke tadi pagi.
Flashback on
Hujan yang sangat deras mengguyur pulau itu, membuat rencana Kenma dan Kuroo yang tadinya ingin pergi memancing terpaksa harus dibatalkan.
Kenma yang sedang memainkan laptopnya langsung berhenti karena Kuroo membawa kardus besar dengan senyum yang tak hilang dari wajahnya. Dan entah kenapa Kenma merasakan firasat yang tidak enak.
"Jadi... Dari mana kau mendapatkan kardus itu?" Tanya Kenma sambil melihat keatah kardus yang baru saja ditaruh oleh kekasihnya diatas meja.
"Tempat penyimpanan barang."
Kenma menutup laptopnya kemudian memberikan perhatian penuhnya kepada Kuroo, "Isinya?"
Mendengar pertanyaan Kenma, Kuroo langsung membuka kardus itu dan mengeluarkan satu setel baju maid dan menunjukannya kepada Kenma. "Tada!!!"
Mata Kenma berkedut kesal melihat baju yang Kuroo tunjukan, jadi ini firasat tidak enak yang ia rasakan. Kenma segera bangkit dari duduknya dan berniat untuk mengurung diri dikamar seharian ini. Agar Kuroo tidak menyuruhnya untuk mengenakan pakaian itu. Tetapi, belum sempat ia melangkah, tangannya sudah dicekal oleh tangan kekar milik kekasihnya.
"Tunggu, kau ingin kemana?"
Kenma menatap Kuroo, "Kuroo dengarkan aku, aku tidak akan memakai baju itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love || Kuroken[✓]
RandomKata orang cinta pertama itu gak pernah berhasil. Judul awal: Dream || Kuroken