Cekrek
Cekrek
Cekrek
Cekrek
Cekrek
Cekrek
Cekrek
Suara jepretan itu terdengar sangat terus menerus di pantai yang sepi itu, Kenma memotret Kuroo yang sedang berselancar secara terus menerus. Bahkan tanpa henti.
"WOOO KENMA KAU HARUS MENCOBANYA!!" Teriak Kuroo yang sedang asik berselancar.
Kenma menaruh kamera yang ia pegang ke pangkuannya kemudian tersenyum mendengar teriakan Kuroo, "Dia ingin membuatku tenggelam ya?"
"IYA! TENGGELAM DALAM LAUTAN CINTAKU HAHAHAHA!"
Kenma terkejut karena balasan Kuroo sangat sesuai dengan yang ia katakan, apakah Kuroo mendengarkan perkataannya? Keren sekali jika iya.
"Kurasa telepati benar-benar nyata." Kenma mengatakan itu diiringi kekehan kecil.
Kenma menekuk lututnya keatas, tangannya ia gunakan untuk memeluk dirinya sendiri. Udara sudah mulai terasa dingin karena hari juga sudah mulai sore.
Kuroo yang berada ditengah-tengah laut menyipitkan matanya untuk melihat Kenma, "Kurasa cukup untuk hari ini." Setelah berkata seperti itu ia bergerak untuk kembali ke permukaan.
Kenma menatap Kuroo yang sedang mengibaskan rambutnya yang basah heran, "Sudah?"
Kuroo mengangguk, "Sudah." Kuroo mendudukan dirinya tepat disebelah kanan Kenma.
Kenma berhenti memeluk dirinya sendiri, ia mengeluarkan kamera yang ada didalam dekapannya dan menunjukan beberapa gambar yang ia ambil kepada Kuroo.
"Lihat tadi aku mengambil gambarmu." Ucap Kenma sambil melihat hasil gambar yang ia ambil.
Kuroo merangkul Kenma dan membuat jarak diantara mereka menjadi tidak ada, "Bagus, kau sangat pandai dalam hal memotret." Kuroo berkata sambil tersenyum.
"Memang,"
"Tidak kah kau salah profesi? Seharusnya kau menjadi fotografer saja." Ucap Kuroo diiringi tawa kecil.
"Jika aku menjadi fotografer kurasa tidak akan ada yang mau untuk menjadi sekretarismu." Balas Kenma.
"Jika kau menjadi fotografer aku tidak akan menjadi direktur."
Kenma menatap gambar yang terpampang di kamera itu, terlihat bahwa Kuroo sedang melepas bajunya pada saat di villa tadi. Kenma tersenyum melihat itu, "Lalu? Kau ingin menjadi apa?"
"Modelnya, bukankah aku cocok menjadi model?!" Tanya Kuroo dengan penuh antusias.
"Terlalu kaku, tidak cocok."
Kuroo mengerucutkan bibirnya, "Kau mematahkan semangatku."
"Bagus, niatku tercapai."
"Dasar." Kuroo mempererat rangkulannya pada Kenma, ia dapat merasakan badan Kenma yang mulai mendingin.
"Seharusnya kau memakai baju, lihat kau kedinginan kan sekarang." Ucap Kuroo.
Yang Kuroo katakan memang benar, Kemma sudah merasa kedinginan sekarang. Bagaimana tidak? Sedari tadi ia hanya bermain di tepi pantai sambil bertelanjang dada dan memotret Kuroo yang sangat lama berselancar. Untung Kuroo peka dan langsung berhenti berselancar. Meskipun pekanya lumayan lama.
"Siapa bilang? Aku tidak kedinginan!" Sangkal Kenma.
Kuroo mencubit hidung Kenma sebentar, "Tubuhmu sendiri yang mengatakannya."
Kenma menggembungkan pipinya kesal mendengar perkataan Kuroo, sebenarnya ia tadi sangat ingin berselancar bersama Kuroo. Tetapi Kuroo tidak mengizinkannya, karena takut Kenma tenggelam pada saat ia tidak melihatnya. Karena malas berdebat Kenma mengiyakannya dan memilih untuk memotret Kuroo yang sedang asik berselancar itu.
Kuroo yang melihat pipi kekasihnya itu menggembung kesal langsung mengigitnya gemas. Dan berkat kelakuannya itu Kenma meringis pelan.
"Kwuroo hentikan!!!"
Kuroo melepas gigitannya dan beralih memeluk Kenma. "Sial Kenma kau sangat menggemaskan, seperti mochi!!"
Kenma yang dipeluk Kuroo dengan sangat erat hanya bisa pasrah, meskipun ada untungnya Kuroo memeluknya. Hawa dingin yang menusuk kulitnya sedikit berkurang, bahkan ia tidak lagi merasakan dingin pada saat Kuroo memeluknya.
"Kenapa seperti mochi?"
"Karena kau sangat lembut dan manis!!"
"Bisakah aku memakan mochi yang sedang aku peluk ini?" Tanya Kuroo.
Kenma membalas pelukan Kuroo dengan sama eratnya. "Tidak, mochi ini hanya untuk dipeluk. Bukan dimakan!"
"Kalau begitu aku tidak akan melepas pelukanku dengan mochi ini!"
Kenma tersenyum dan menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Kuroo. "Dengan senang hati."
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love || Kuroken[✓]
RandomKata orang cinta pertama itu gak pernah berhasil. Judul awal: Dream || Kuroken