Netra kuning keemasan itu menatap pintu bercat putih yang ada dihadapannya dengan tatapan khawatir. Meskipun begitu tangannya masih sibuk mengutak atik handphonenya walaupun telah mengeluarkan suara nomor yang anda tuju sedang tidak aktif cobalah beberapa saat lagi.
"Kuroo... Kau dimana?" Lirihnya.
Sejak ia membuka mata dan melihat kesebelahnya ia tidak mendapati Kuroo di sana. Awalnya ia berfikir Kuroo tidak ada karena sedang mandi atau mungkin menonton tv di luar bahkan bisa jadi Kuroo mengerjakan tugas kantornya.
Tetapi semua dugaan Kenma salah, 15 menit setelahnya ia tak kunjung melihat Kuroo dan alhasil ia menggeledah seisi rumahnya namun hasilnya nihil. Dan ini lah yang terjadi. Ia terus menerus menelfon Kuroo sambil menatap pintu rumahnya. Berharap Kuroo segera membuka pintu itu. Sebenarnya Kenma bisa saja langsung mencarinya, tapi di luar sedang hujan dan mobil miliknya juga sedang ia tinggal di tempat service dan ia tidak tahu dimana Kuroo meletakkan kunci mobilnya.
Karena tidak ada hasilnya, Kenma berdecak sebal. Akhirnya ia bangkit dari duduknya kemudian berjalan kearah pintu. Ia berniat untuk mencari Kuroo.
"Semoga saja tidak terjadi apa-apa denganmu." Ujar Kenma.
Tangan Kenma meraih gagang pintu itu lalu membukanya dan tepat pada saat ia membuka pintu terdapat Kuroo yang baru saja ingin meraih gagang pintu itu. Dan ia basah kuyup.
"Kuroo! Kemana saja kau? Pagi-pagi sudah menghilang!" Kenma menarik Kuroo masuk kedalam rumah kemudian menutup pintu rumahnya agar hujan tidak masuk.
Kuroo terkekeh pelan, "Aku habis joging tadi! Tapi tiba-tiba saja hujan. Dan inilah hasilnya."
Kenma menghela nafasnya, "Jangan hujan-hujanan seperti itu. Bagaimana jika kau sakit?"
"Tidak papa, kau akan merawatku, kan?" Kuroo berkata dengan sangat yakin.
"Ya.... Tapi meskipun begitu tetap saja! Kau tidak boleh hujan-hujanan!" Ucap Kenma sambil mengusap surai Kuroo.
Kuroo hanya tersenyum, kemudian ia mengingat sesuatu. "Coba lihat ini, aku tadi membelinya." Kuroo mengeluarkan sebuah kotak berukuran sedang lalu memberikan kotak yang sudah lumayan basah itu kepada Kenma.
Kenma meraihnya, "Apa ini?"
"Buka saja."
Kenma menuruti perkataan Kuroo, ia membukanya dan mengeluarkan isi kotak itu. Itu adalah kalung dengan liontin cincin, dan di cincin itu terukir huruf KK.
Ujung bibir Kenma tertarik keatas melihat kalung itu, "Kozume Kenma?"
"Kuroo Kenma."
Kenma terkekeh, "Kalungnya bagus,"
Kuroo tersenyum mendengar itu, "Biar aku bantu pakaikan."
Kenma memberikan kalung itu lalu memutar badannya dan membiarkan Kuroo memakaikannya dan pada saat telah selesai di pakai Kenma menatap Kuroo dengan senyum senangnya.
Dan tanpa aba-aba Kenma memeluk kekasihnya yang sedang basah kuyup itu, "Terimakasih!"
Kuroo yang di peluk tiba-tiba tentunya tersentak kaget, "Sama-sama dan ayo lepas pelukanmu."
Kenma melepasnya kemudian menatap Kuroo heran, "Aku tidak boleh memelukmu?"
"Bukan seperti itu, hanya saja aku masih basah. Jika kau memelukku kau akan basah juga."
"Tidak masalah, jika aku basah aku hanya perlu mandi dan mengganti pakaianku."
"Ayolah jangan berkata seperti itu, itu membuat rasa ingin memelukku semakin meningkat. Padahal aku ingin menjagamu agar kau tidak ikut-ikutan basah apa lagi sakit." Ucap Kuroo.
"Iya iya baiklah, mandi sana."
"Iya sayang..."
•••••
Tsukishima
Kalungnya bagus
Aku menyukainya terimakasih kuroo
Kuroo
Syukurlah, ku kira kau takkan menyukainya
Tsukishima
Hahaha tidak mungkin, ini kan pemberianmu
KT itu namamu?
Kuroo
Kuroo Tsukishima sayang...
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love || Kuroken[✓]
AcakKata orang cinta pertama itu gak pernah berhasil. Judul awal: Dream || Kuroken