6. Dikeluarkan dari sekolah

6.4K 330 4
                                    

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G
💛

✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨

Seminggu kejadian itu Zara masih aja tetep sama, setiap ketemu rival ia selalu teringat kejadian malam itu.

Pagi Zara dan keluarga tengah sarapan pagi, dan menanyakan tentang sekolah mereka.

"Bun, yah, besok putra berangkat ke Jogja" ucap putra

"Kamu perwakilan dari sekolah?" Tanya ayahnya

"Iya yah, aku sama rival yang jadi perwakilan sekolah" jawab putra

"Berarti nanti Abang enggak sekolah dong?" Tanya Zara

"Iya Abang enggak sekolah 1 Minggu" jawab putra

"Yahh...nanti Zara engak-" ucap Zara terhenti ia menutup mulutnya dan ia lari ke kamar mandi, ia merasa perutnya mual

"Huek..huek"

Putra mendengar itu langsung menghampiri Zara dan mengusap punggung Zara.

"Masih mual dek?" Tanya putra yang khawatir terhadap Zara

"Perut aku engak enak" gumamnya yang sambil memegang perut sendiri

"Kamu engak usah sekolah ya, kita ke dokter" ucap Bundanya

Zara dan putra menatap ke arah bundanya, dan putra beralih menatap Zara. "Iya dek, kamu jangan sekolah kita ke dokter" ucapnya

"Enggak, Zara mau sekolah. Paling aku cuman masuk angin aja" jawab Zara

"Yaudah, kalo kamu enggak mau" ucap putra pasrah

Mereka duduk kembali dan melanjutkan sarapan yang sempat tertunda, setalah mereka berangkat ke sekolah.

Putra mengantar Zara ke sekolah namun di pertengahan Zara meminta turun di dekat halte. "Bang, Zara turun disini ya" ucap Zara sambil Salim ke putra

"Tangung dek, padahal sedikit lagi nyampe sekolah" ucap putra

"Engak apa-apa bang, yaudah Zara turun assalamualaikum" ucapnya dan ia langsung turun dari mobil putra

Saat ia berjalan menuju sekolah ia melihat ada apotek yang terdekat, ia melihat sekitar dipastikan tidak ada orang yang melihat dirinya.

Zara berjalan ke apotek dan ia membeli sesuatu. "Em..mbak" ucap Zara yang terlihat Bingung

"Iya dek, ada yang bisa saya bantu?" Tanya Mbak tersebut

"Kalo buat cek itu apanya mbak namanya?" Tanya Zara

"Cek apa?" Tanyanya

"Hamil" jawab Zara

Mbak itu kaget saat Zara membeli alat itu. "Maksudnya testpack?" Tanya Mbaknya

"I-iya itu" gugup Zara

"Kalo boleh tau buat siapa ya?" Tanyanya

ZARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang